Selamat Hari Pendidikan Nasional! Semoga pendidikan Indonesia semakin maju dan menghasilkan generasi cerdas serta berbudi pekerti luhur. Hari Pendidikan Nasional Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024, mari suarakan lewat mimpi-mimpi besar lewat pendidikan yang berkualitas. Hardiknas Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional! Terima kasih para pahlawan pendidikan yang telah mengabdikan diri untuk mencerdaskan bangsa. Hardiknas Tak ada kunci keberhasilan yang lebih mujarab selain pendidikan. Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga semakin membuka pintu ilmu pengetahuan. Hardiknas Hari Pendidikan Nasional mengingatkan kita untuk terus belajar dan mengasah ilmu agar dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi negeri. Hardiknas Di Hari Pendidikan Nasional, mari kita apresiasi seluruh insan pendidikan yang tak kenal lelah dalam membagikan ilmu dan membentuk karakter bangsa. Hardiknas

  Artikel/Berita

HIKMAH

Asal Usul Perayaan Maulid Nabi Muhammad: Menguak Akar Sejarah Tradisi Umat Islam

Admin TB

24 September 2023 14:39:15

357 Kali Dibaca

Salah satu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT kepada umat akhir zaman adalah diutusnya nabi yang sangat mulia dan sempurna dalam segala hal.

Ucapannya dipenuhi dengan kelembutan, perilakunya sangat sopan, dan ia menghormati yang lebih tua serta menghargai yang lebih muda. Sikapnya menjadi teladan dan cerminan kebenaran.

Pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal, Rasulullah SAW dilahirkan. Kelahirannya tidak hanya membawa berkah bagi manusia, tetapi juga alam semesta merasakan berkat dari kedatangannya. Langit dan bumi merasa sangat bersukacita.

Tanah yang sebelumnya tandus menjadi subur dan makmur. Pohon-pohon yang sebelumnya tidak pernah berbuah, kini tumbuh dengan buah-buahan, merayakan kelahiran manusia yang kelak akan menjadi pemimpin bagi seluruh umat manusia, sebagai seorang nabi dan rasul.

Pada saat yang sama, Allah menunjukkan kesucian dan keagungannya. Kebenaran telah datang dan kebatilan akan segera lenyap. Tanda-tanda itu tercermin dalam runtuhnya simbol-simbol yang telah ada.

Misalnya, api suci yang disembah oleh orang-orang Majusi di kuil pemujaan Persia, yang sebelumnya tidak pernah padam, tiba-tiba mati. Patung-patung yang kukuh di Ka'bah, Makkah, runtuh dengan tiba-tiba. Para ahli ramal meramalkan bahwa mereka akan menerima peringatan akan datangnya bencana dan hukuman.

Baca Juga: Panduan Praktis untuk Memperoleh Pahala Besar Melalui Sedekah

 

Peristiwa menggemparkan tidak hanya terbatas pada kota Makkah; kerajaan Romawi juga menjadi saksi ketika semua patung dan simbol kesyirikan tiba-tiba roboh dan hancur. Ini adalah momen ketika Allah menampakkan kebesaran-Nya, mengingatkan bahwa segala sesuatu akan musnah, dan hanya Dia, Zat Yang Maha Kuasa, yang tidak bisa ditandingi dalam segala hal.

Inilah beberapa tanda kekuasaan Allah yang terungkap pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, bagi umat Islam, bulan Rabiul Awal menjadi hari bersejarah yang penuh makna. Ini adalah hari kelahiran nabi yang paling mulia dan saat pengembalian ajaran tauhid kepada Allah SWT yang sebelumnya terlupakan.

Kisah-kisah heroik ini telah menjadi bagian penting dari sejarah Islam, diperingati dalam setiap perayaan maulid Nabi di bulan Rabiul Awal. Umat Islam percaya bahwa kelahiran beliau membawa cahaya hidayah kepada dunia, dan karena itu mereka merayakannya bersama-sama sebagai tanda syukur kepada Allah atas diutusnya nabi yang sangat sempurna.

Dalam hal ini, kami akan menjelaskan mengenai orang pertama yang mengadakan seremonial maulid nabi dalam bentuk seperti yang kita kenal saat ini.

Orang pertama yang merayakan seremonial maulid nabi masih menjadi perdebatan di kalangan ulama sejarah Islam, baik yang berasal dari kalangan ulama salaf (klasik) maupun ulama khalaf (kontemporer). Namun, yang pasti, perayaan maulid nabi bukanlah sesuatu yang baru dalam sejarah Islam.

Baca Juga: Panduan Lengkap: Tata Cara Qodho Sholat Fardhu yang tertinggal, serta dalil Hadist Nabi Muhmmad SAW

 

PENDAPAT PERTAMA

Syekh Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar as-Suyuthi (wafat 991 H), dalam salah satu kitabnya, mengklasifikasikan perayaan maulid nabi sebagai praktik yang melibatkan pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an, pembacaan sirah nabawiyah, dan diakhiri dengan makan bersama sebagai perbuatan Bid'ah Hasanah.

Ia berpendapat bahwa orang yang melaksanakan perayaan semacam ini akan mendapatkan pahala karena tindakan ini mencerminkan penghormatan kepada Nabi dan kegembiraan atas kelahirannya.

Sementara itu, orang pertama yang dikenal mengadakan seremonial perayaan maulid adalah Raja Mudhaffar, seorang penguasa yang mulia dan agung di Irbil. Imam Suyuthi dalam kitabnya menyebutkan:

وَأَوَّلُ مَنْ أَحْدَثَ فِعْلَ ذَلِكَ صَاحِبُ اِرْبِل الَملِكُ الْمُظَفَّر أَبُوْ سَعِيْد كُوْكْبَرِي بِنْ زَيِنِ الدِّيْنِ عَلِي اِبْنِ بَكْتَكينْ أَحَدُ الْمُلُوْكِ الْأَمْجَادِ وَالكُبَرَاءِ الْأَجْوَادِ وَكَانَ لَهُ آثَارٌ حَسَنَةٌ، وَهُوَ الَّذِي عَمَّرَ الجَامِعَ الْمُظَفَّرِي بِسَفْحِ قَاسِيُوْنَ

Artinya:

"Orang yang pertama kali mengadakan seremonial maulid Nabi adalah penguasa Irbil, yaitu Raja Mudhaffar Abu Said Kuukuburi bin Zainuddin Ali ibn Buktitin. Beliau adalah salah satu raja yang dikenal karena kebesaran, kemuliaan, dan sifat dermawannya. Reputasinya dalam sejarah juga sangat baik. Selain itu, Raja Mudhaffar juga dikenal sebagai tokoh yang mendukung pembangunan Masjid al-Mudhaffari di kaki gunung Qasiyun."

[Lihat: Kitab Al-Hawi lil Fatawi, [Beirut, Darul Fikr: Cetakan tahun 2004, juz I, halaman 182]

Baca Juga: Makna dan Kebesaran Di bulan Rabiul Awal: 6 Peristiwa Penting Didalamnya

 

PENDAPAT KEDUA

Terkait dengan pandangan yang senada, Syekh Muhammad bin Ali asy-Syaukani (wafat 1250 H) juga dalam salah satu karyanya menyatakan bahwa orang pertama yang mengadakan seremonial maulid Nabi adalah Raja Mudhaffar.

Pandangan ini sejalan dengan catatan sejarah yang menghubungkan perayaan maulid nabi dengan Raja Mudhaffar, yang dianggap sebagai tokoh awal dalam tradisi ini.

وَأَجْمَعُوْا أَنَّ الْمُخْتَرِعَ لَهُ السُّلْطَانُ الْمُظَفَّر أَبُوْ سَعِيْد كُوْكْبَرِي.

Artinya:

" Para ulama telah mencapai kesepakatan bahwa Raja Mudhaffar Abu Said Kuukuburi adalah sosok yang pertama kali mengadakan seremonial maulid Nabi. "

Referensi: (Imam asy-Syaukani, al-Fathur Rabbani min Fatawa Imam asy-Syaukani, [Yaman, Maktabah Jailul Jadid], juz I, halaman 1087).

Baca Juga: Mengurai Kata-kata Al-Qur'an tentang Bencana Alam: Musibah atau Adzab Allah?

 

PENDAPAT KETIGA

Ada perbedaan pandangan dengan pendapat sebelumnya. Syekh Hasan as-Sandubi, sejarawan Islam asal Mesir, dalam salah satu karyanya, berpendapat bahwa orang pertama yang mengadakan perayaan maulid Nabi adalah Dinasti Fatimiyah, yang diprakarsai oleh Ubaid al-Mahdi.

Pandangan ini menghadirkan sudut pandang yang berbeda, menunjukkan bahwa tradisi perayaan maulid Nabi mungkin juga memiliki akar dalam Dinasti Fatimiyah, yang berperan dalam mempopulerkannya.

Dalam kitabnya disebutkan sebagai berikut:

لَقَدْ دَلَّنِي البَحْثُ عَلَى أَنَّ الْفَاطِمِيِّيْنَ هُمْ أَوَّلُ مَنْ اِبْتَدَعَ فِكْرَةَ الْاِحْتِفَالِ بِذِكْرَى الْمَوْلِدِ النَّبَوِي.

Artinya:

" Sungguh, pembahasan di atas menunjukkan bahwa Dinasti Bani Fatimah adalah kelompok pertama yang mengimplementasikan ide perayaan untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad. "

Sumber: (Hasan as-Sandubi, Tarikhul Ihtifal bil Maulidin Nabawi, [Matba’ah al-Istiqamah, cetakan pertama: 1980], halaman 60-65).

Baca Juga: Mengungkap Makna dan Amalan Tersembunyi di Balik Rebo Wekasan dalam Islam

 

Selama masa Dinasti Fatimiyah, perayaan-perayaan tidak hanya terbatas pada maulid Nabi saja, melainkan juga merayakan berbagai peristiwa musiman lainnya. Ini mencakup perayaan hari kelahiran Sayyidina Ali, maulid Sayyidah Fatimah, maulid Sayyidina Hasan dan Husain, serta berbagai perayaan maulid lainnya.

Seiring berjalannya waktu, tradisi perayaan ini terus berkembang dan semakin meriah. Namun, setelah runtuhnya Dinasti Fatimiyah, raja-raja dan ulama-ulama dari kalangan Ahlussunnah wal Jamaah (Sunni) melakukan penyesuaian pada beberapa praktik yang dianggap tidak sesuai dengan syariat Islam.

Meskipun demikian, mereka tetap mempertahankan perayaan maulid Nabi Muhammad sebagai yang utama, dan ulama dari kalangan Sunni secara konsisten hanya memperingati maulid Nabi Muhammad dalam tradisi perayaan maulid.

Terlihat ada perbedaan pendapat lainnya. Menurut Syekh Bukhit Muhammad Bukhit al-Muthi’i dalam karyanya, yang pertama kali mengadakan perayaan maulid Nabi adalah Sultan Nuruddin, salah satu pemimpin Islam yang muncul setelah runtuhnya Dinasti Fatimiyah.

Sultan Nuruddin merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad pada tanggal 12 Rabiul Awal. Ini menunjukkan bahwa tradisi perayaan maulid Nabi telah menjadi bagian dari praktik Islam di masa setelah Dinasti Fatimiyah.

Lihat (Syekh al-Muthi’i, Irsyadu Ahlil Millah ila Itsbati Ahlillah, [Mesir, Darul Mishriyah: 2005], halaman 40).

Baca Juga: Terungkap: Keajaiban Wudhu - Kunci Kesehatan, Kecantikan, dan Ketenangan

 

Kesimpulannya, para ulama berbeda pendapat mengenai siapa yang pertama kali mengadakan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW.

Pendapat yang beragam mencakup Raja Mudhaffar sebagaimana disampaikan oleh Imam as-Suyuthi, Dinasti Fatimiyah yang diprakarsai oleh Ubaid al-Mahdi sesuai dengan pendapat Syekh Hasan as-Sandubi, dan Sultan Nuruddin seperti yang dinyatakan oleh Syekh Bukhit al-Muthi'i. Wallahu A'lam [DM]

Agar anda tidak ketinggalan informasi terbaru seputar HIKMAH, anda bisa join di Channel WA Tenggulangbaru.id dengan KLIK DI SINI. Selain itu Anda dapat menyimak update berita lainnya di tenggulangbaru.id dengan mengakses Google News

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Hosting Murah se Indonesia

Media Sosial

Facebook Twitter YouTube Instagram WhatsApp

Hosting Gratis

MHosting Gratis Rp.0

Komentar

Tenggulangbaru.id
02 Mei 2024 11:49:08
Selamat Hari Pendidikan Nasional! Semoga setiap anak... selengkapnya
Lestari marganinhrum
26 April 2024 09:40:01
Saya terdaftar pkh baru dan blom punya kks apakah bisa... selengkapnya
Zaky
25 April 2024 00:36:07
Saya mau dapat PIP, bagaimana cara mengajukannya?... selengkapnya
Topani Sahara
02 April 2024 21:28:46
Semoga artikel ini bermanfaat, ... selengkapnya
Topani
27 Maret 2024 18:33:27
Semoga bermanfaat... selengkapnya
Naning
21 Maret 2024 02:55:45
Kenapa kok dana pip yg lain keluar ini punya anak saya... selengkapnya
Topani
08 Maret 2024 16:10:05
Makasih pak Dafris... selengkapnya
Dafris
08 Maret 2024 15:16:52
Sukses ya...... selengkapnya
Sokewih
08 Maret 2024 10:46:14
Kenapa bpnt saya tidak cair?... selengkapnya
Satria setiawan wijaya
06 Maret 2024 16:47:49
Bagaimana cara mndaftarkan ank saya dpet pip... selengkapnya

Sinergi Program

Lapak Tenggulang Baru
OpenDesa
PCNU Musi Banyuasin
The Express
SMP Hidayatut Thullab

Statistik Pengunjung

Hari ini:3.976
Kemarin:4.388
Total Pengunjung:103.831
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:172.70.178.131
Browser:Mozilla 5.0