Bulan Rajab, sebagai salah satu bulan mulia, dikaruniai sejumlah keutamaan yang perlu kita pahami. Tepat pada 1 Rajab 1445 H, jatuh pada hari Sabtu, 13 Januari 2024 dalam kalender Masehi. Bulan ini terletak di antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya'ban.

Salah satu keistimewaan Bulan Rajab adalah statusnya sebagai bulan haram, menjadikannya sangat dimuliakan. Namun, tidak hanya itu, terdapat pula sejumlah keutamaan lain yang membuatnya istimewa.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Bulan Rajab: 14 Momen Bersejarah yang Harus Diketahui Umat Islam

 

Keistimewaan Bulan Rajab

Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita simak dengan seksama ulasan berikut:

1. Bulan yang Mulia

Keutamaan Bulan Rajab yang pertama adalah termasuk dalam bulan-bulan mulia, yang dinyatakan dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 9. Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram, yang disebutkan sebagai Asyhurul Hurum, sebagaimana dalam firman Allah:

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثۡنَا عَشَرَ شَهۡرًا فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوۡمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ مِنۡهَآ أَرۡبَعَةٌ حُرُمٞ.

Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan Bumi, di antaranya ada empat bulan haram. (QS. At-Taubah 9: Ayat 36).

 

Imam Al-Ghazali, dalam Ihya' Ulumid-Din, menegaskan bahwa Bulan Rajab termasuk dalam kategori al-Asyhur al-Fadhilah, sejajar dengan Dzulhijjah, Muharram, dan Sya'ban. Selain itu, Bulan Rajab juga tergolong dalam kategori al-Asyhur al-Hurum, bersama dengan Dzulqa'dah, Dzul Hijjah, dan Muharram, menunjukkan kedudukannya yang istimewa dalam sejumlah bulan yang dihormati dan dianggap suci.

Baca Juga: Rahasia Kehadiran Malaikat: 7 Cara Ampuh Menciptakan Berkah di Setiap Ruangan Rumah

 

2. Pembuka Bulan-bulan Kebaikan

Keutamaan bulan Rajab yang kedua adalah sebagai pembuka bagi bulan-bulan kebaikan lainnya. Selain tiga bulan haram, ada pula bulan-bulan mulia seperti Ramadhan, Syawal, dan Sya'ban.

Ustadz Adi Hidayat menekankan dalam sebuah tausiah bahwa bulan Rajab berperan sebagai pintu pembuka bagi serangkaian bulan istimewa. Sebelum memasuki bulan-bulan berikutnya, mulai dari Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa'dah, hingga Dzulhijjah, semuanya diawali oleh Rajab. Dengan demikian, terdapat total 5 bulan berurutan dari bulan ke-8 sampai ke-12, yang dibuka oleh kehadiran Rajab sebagai bulan ke-7 dalam kalender Hijriah.

Berikut adalah rincian urutan keenam bulan istimewa dalam Islam:

1. Rajab (bulan ke-7)
2. Sya'ban (bulan ke-8)
3. Ramadhan (bulan ke-9)
4. Syawal (bulan ke-10)
5. Dzulqa'dah (bulan ke-11)
6. Dzulhijjah (bulan ke-12)

Ustadz Adi Hidayat menerangkan keistimewaan bulan Rajab, yang Nabi Muhammad SAW pun pernah menyebutkan dalam beberapa kesempatan. Jika seseorang tidak dapat mencapai bulan Ramadhan, setidaknya dapat mencapai bulan Rajab. Dalam konteks ini, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap amalan-amalan di bulan Rajab, karena ia dianggap sebagai pintu masuk yang signifikan menuju bulan-bulan istimewa berikutnya dalam kalender Islam.

Baca Juga: Bukan Sembarang Orang: 12 Golongan yang selalu didoakan para malaikat, Dan Ini Rahasia Amalannya!

 

3. Bulan Pengampun Dosa

Keutamaan bulan Rajab yang ketiga, seperti yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat, adalah anugerah dari Allah SWT untuk mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukan, baik itu sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk meningkatkan istighfar dan melakukan introspeksi diri.

Berikut adalah bacaan sayyidul istighfar yang dapat diamalkan di bulan Rajab:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ وَأَعُوْذُبِكَ مِن شَرِّمَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي

فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.

Artinya: Ya Allah, Engkau-lah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu dan aku dalam genggaman Mu. Aku dalam perjanjian-Mu (beriman dan taat) kepada-Mu sejauh kemampuan yang ada padaku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku lakukan. Aku mengakui nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosaku. Oleh karena itu, aku memohon ampunan-Mu, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa seseorang kecuali Engkau, ya Allah.

 

4. Pahala dilipatgandakan

Pada bulan Rajab, pahala amalan-amalan saleh dilipatgandakan oleh Allah SWT, seperti yang diungkapkan oleh Imam al-Baghawi dalam kitab tafsirnya:

العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنّ

Artinya: Amal salih lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram (Zulqa'dah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab). Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya. (Imam al-Baghawi, Ma'alimut Tanzil fi Tafsiril Qur'an, [Beirut, Darul Ihya' at-Turats, cetakan keempat: 1417 H/1997 M], juz IV, halaman: 44)

Baca Juga: Rahasia Sholat Witir: 10 Manfaat Luar Biasa yang Terbuka Saat Anda Melakukannya

 

5. Tempat Berlatih Untuk Ramadhan

Keutamaan bulan Rajab yang kelima adalah sebagai tempat berlatih bagi umat muslim sebelum memasuki bulan Ramadhan, yang merupakan puncak dari bulan-bulan mulia tersebut.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan dalam tausiahnya bahwa di bulan Rajab, umat muslim dianjurkan untuk intensifikasi amal-amal saleh seperti meningkatkan salat, memberikan sedekah, menjauhi maksiat, berpuasa, dan sebagainya. Melakukan amalan-amalan saleh ini menjadi suatu latihan bagi umat muslim sebelum memasuki bulan Ramadhan.

"Dalam konteks ini, hikmahnya adalah sebagai latihan awal sebelum kita memasuki puncak peribadatan di bulan Ramadhan nanti. Rajab berperan sebagai pembuka, Sya'ban sebagai penguat, dan Ramadhan sebagai hakikat perjuangan yang telah disiapkan sejak munculnya bulan Rajab sebagai tempat berlatih bagi umat muslim," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

 

6. Memiliki Arti Bulan Agung

Keutamaan selanjutnya dari bulan Rajab adalah disebut sebagai bulan Agung. Dijelaskan dalam kitab I'anatut Thalibin:

"Bahwa kata 'Rajab' berasal dari kata 'Tarjib', yang memiliki arti mengagungkan atau memuliakan "

Oleh karena itu, masyarakat Arab zaman dahulu ikut memuliakan bulan Rajab melebihi bulan-bulan lainnya.

 

7. Mustajab Saat Berdoa dan Berkah

Keutamaan yang ketujuh dari bulan Rajab adalah bahwa malam satu Rajab dianggap mustajab untuk berdoa dan penuh berkah. Seperti yang dijelaskan oleh Imam Syafi'i dalam kitab al-Umm, malam pertama bulan Rajab termasuk dalam lima malam di mana doa dikabulkan, sebagaimana malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fithri, dan malam nishfu Sya'ban.

Pada bulan ini, Rasulullah SAW mempersiapkan jasmani dan rohani untuk menyambut Ramadhan. Oleh karena itu, berdoa untuk mendapatkan keberkahan agar mencapai bulan Sya'ban dan Ramadhan merupakan suatu kebiasaan. Lafal doa yang bisa diamalkan adalah:

اللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ.

Artinya: " Ya Allah, berkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan. "

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Bacalah Doa Ini untuk Menghindar dari Ancaman Bencana

 

8. Bulan Sedekah

Keutamaan bulan Rajab yang kedelapan adalah bahwa bulan ini dikenal sebagai bulan sedekah. Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan sedekah, yang tidak hanya terbatas pada pemberian materi, tetapi juga melibatkan amalan seperti salat, puasa, dan kebaikan lainnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Barangsiapa yang bersedekah di bulan Rajab, maka Allah menjauhkannya dari neraka seperti durasi anak burung gagak yang belum tumbuh bulunya hingga mati tua."

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan lebih lanjut bahwa sedekah di bulan ini tidak hanya melibatkan harta, tetapi juga pengetahuan atau ilmu yang dibagikan kepada sesama muslim. Bahkan dengan berbagi ilmu melalui media sosial, seperti membuat status atau membagikan hadis dan ayat-ayat bermanfaat, dapat menghasilkan pahala yang berlipat di bulan Rajab.

 

9. Terjadi Peristiwa Isra Mi'raj

Keutamaan bulan Rajab yang kesembilan adalah waktu terjadinya Isra' Mi'raj. Bulan Rajab memegang peranan istimewa sebagai bulan di mana peristiwa penting ini terjadi. Isra' Mi'raj, sebuah perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama malaikat Jibril melalui Masjidil Haram di Makkah, masjidil Aqsa di Palestina, dan kemudian menghadap Allah SWT dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha.

Baca Juga: Jumadil Akhir: Jejak 4 Peristiwa Penting dan Bersejarah dalam Islam

 

10. Setan Sebagai Musuh Dikutuk

Keutamaan bulan Rajab yang kesepuluh adalah bahwa bulan ini memiliki nama lain yaitu Rajam (رجم) yang artinya melempar. Pada bulan ini, musuh dan setan-setan dikutuk dan dilempari, sehingga upaya mereka untuk menyakiti para wali dan orang-orang saleh menjadi gagal.[1]

 

11. Derasnya Tetes Kebajikan

Keutamaan ke-11 adalah derasnya tetes kebaikan yang dapat diperoleh di bulan Rajab, yang dijuluki Al-Ashabb yang berarti "yang mengucur atau menetes".

 

12. Dilarang Berperang

Keutamaan ke-12 adalah larangan berperang di bulan Rajab. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa untuk menjaga kemuliaan bulan ini, umat di masa lalu tetap menghormati bulan ini dengan mengadakan perdamaian di antara suku-suku yang bertikai. Bulan Rajab bahkan dijuluki Al-Ashamm atau "yang tuli" karena pada bulan ini tidak terdengar gemerincing senjata pasukan perang. Maka dari itu, bulan Rajab dikenal pula dengan sebutan bulan yang damai.[DM]