Tenggulang Baru
Layanan Mandiri
Login Admin
Rekap Kehadiran
BERITA
Salah satu kalender yang digunakan manusia dalam pengaturan waktu sehari-hari adalah Bulan Qomariyah (bulan Hijriyah) yang didasarkan pada keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi bersama Bulan dalam mengelilingi Matahari. Penentuan awal bulan Hijriyah ini sangat penting bagi umat Islam karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama bulan Ramadhan, Syawal dan Zulhijah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi bulan dan matahari. BMKG memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada stake holder (Kementerian Agama, dll) dalam penentuan awal bulan hijriyah. Disamping memberikan informasi data-data Hilal hasil hisab (perhitungan), BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di 29 lokasi di Indonesia yang dapat disaksikan secara online (Live Streaming) di kanal https://hilal.bmkg.go.id/ setiap bulan.
Untuk penentuan awal bulan Ramadhan 1445 H, BMKG menyampaikan informasi data-data Hilal (hasil Hisab) saat Matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan Rukyat (Observasi) Hilal.
Informasi yang disampaikan disini meliputi :
Penentu Awal Bulan Ramadhan 1445 H: Prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam 10 dan 11 Maret 2024
Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.
Peristiwa ini akan kembali terjadi pada hari Ahad, 10 Maret 2024 M, pukul 09.00.18 UT atau pukul 16.00.18 WIB atau pukul 17.00.18 WITA atau pukul 18.00.18 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 350,280o.
Periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya (awal Bulan Syakban 1445 H) hingga konjungsi yang akan datang (awal Bulan Ramadan 1445 H) adalah 29 hari 10 jam 1 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon teramati.
Di wilayah Indonesia pada tanggal 10 Maret 2024, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.51.17 WIT di Waris, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.50.44 WIB di Banda Aceh, Aceh.
Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi setelah Matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024 di sebagian wilayah Indonesia.
Berdasarkan hal-hal di atas, secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Ramadan 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 10 bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam dan tanggal 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam.
Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadan 1445 H, perlu diperhitungkan kriteriakriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 10 dan 11 Maret 2024 tersebut.
Nisfu Syaban: Makna, Doa, Amalan, dan Keutamaan
Ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60o LU sampai dengan 60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 10 dan 11 Maret 2024.
Pada kedua peta tersebut, tinggi Hilal adalah besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan di Horizon-teramati hingga ke posisi pusat piringan Bulan berada. Tinggi Hilal positif berarti Hilal berada di atas horizon pada saat Matahari terbenam.
Adapun tinggi Hilal negatif berarti Hilal berada di bawah horizon pada saat Matahari terbenam. Pada kedua peta dibawah ini ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk pengamat di Indonesia, yang untuk tanggal 10 dan 11 Maret 2024, lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4.
Gambar 1 - Peta ketinggian Hilal tanggal 10 Maret 2024 untuk pengamat antara 60o LU sampai dengan 60o LS
Gambar 2 - Peta ketinggian Hilal tanggal 11 Maret 2024 untuk pengamat antara 60o LU sampai dengan 60o LS
Gambar 3 - Peta ketinggian Hilal tanggal 10 Maret 2024 untuk pengamat di Indonesia
Gambar 4 - Peta ketinggian Hilal tanggal 11 Maret 2024 untuk pengamat di Indonesia
Gambar 5 - Peta elongasi tanggal 10 Maret 2024 untuk pengamat antara 60o LU sampai dengan 60o LS
Gambar 6 - Peta elongasi tanggal 11 Maret 2024 untuk pengamat antara 60o LU sampai dengan 60o LS
Gambar 7 - Peta elongasi tanggal 10 Maret 2024 untuk pengamat di Indonesia
Gambar 8 - Peta elongasi tanggal 11 Maret 2024 untuk pengamat di Indonesia
Elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara 1,64o di Denpasar, Bali sampai dengan 2,08o di Jayapura, Papua. Adapun elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 13,24o di Jayapura, Papua sampai dengan 14,95o di Banda Aceh, Aceh.
Keistimewaan Bulan Syaban: 12 Momen-Momen Penting yang Membawa Berkah
Pada Gambar 9 dan 10 ditampilkan peta umur bulan untuk pengamat di antara 60o LU sampai dengan 60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 10 dan 11 Maret 2024.
Pada peta tersebut, umur bulan adalah selisih waktu terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi. Pada kedua peta tersebut ditampilkan pula umur bulan untuk pengamat di Indonesia, yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 11 dan 12.
Gambar 9 - Peta umur bulan tanggal 10 Maret 2024 untuk pengamat antara 60o LU sampai dengan 60o LS
Gambar 10 - Peta umur bulan tanggal 11 Maret 2024 untuk pengamat antara 60o LU sampai dengan 60o LS
Gambar 11 - Peta umur bulan tanggal 10 Maret 2024 untuk pengamat di Indonesia
Gambar 12 - Peta umur bulan tanggal 11 Maret 2024 untuk pengamat di Indonesia
Umur bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara -0,15 jam di Waris, Papua sampai dengan 2,84 jam di Banda Aceh, Aceh. Adapun umur bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 23,84 jam di Waris, Papua sampai dengan 26,84 jam di Banda Aceh, Aceh.
Batas Aktivasi Rekening PIP Februari 2024 Diperpanjang, Berikut ini penjelasannya
Pada Gambar 13 dan 14 ditampilkan peta lag untuk pengamat di antara 60o LU sampai dengan 60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 10 dan 11 Maret 2024. Pada peta tersebut, lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari. Pada kedua peta itu ditampilkan pula lag untuk pengamat di Indonesia, yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 15 dan 16.
Gambar 13 - Peta lag tanggal 10 Maret 2024 untuk pengamat antara 60o LU sampai dengan 60o LS
Gambar 14 - Peta lag tanggal 11 Maret 2024 untuk pengamat antara 60o LU sampai dengan 60o LS
Gambar 15 - Peta lag tanggal 10 Maret 2024 untuk pengamat di Indonesia
Gambar 16 - Peta lag tanggal 11 Maret 2024 untuk pengamat di Indonesia
Lag di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara -0,35 menit di Jayapura, Papua sampai dengan 5,45 menit di Tua Pejat, Sumatera Barat.
Adapun lag di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 48,15 menit di Merauke, Papua sampai dengan 60,09 menit di Sabang, Aceh.
Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka Tahun 2024 Telah Dibuka, Ini Tahapan Pendaftarannya
Pada Gambar 17 dan 18 ditampilkan peta fraksi illuminasi bulan (FIB) untuk pengamat di antara 60o LU sampai dengan 60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 10 dan 11 Maret 2024. Pada peta tersebut, FIB adalah persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai Matahari dan menghadap ke pengamat dengan luas seluruh piringan Bulan. Pada kedua peta tersebut ditampilkan pula FIB untuk pengamat di Indonesia, yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 19 dan 20.
Gambar 17 - Peta fraksi illuminasi bulan tanggal 10 Maret 2024 untuk pengamat antara 60o LU s
Gambar 18 - Peta fraksi illuminasi bulan tanggal 11 Maret 2024 untuk pengamat antara 60o LU s
Gambar 19 - Peta fraksi illuminasi bulan tanggal 10 Maret 2024 untuk pengamat di Indonesia
Gambar 20 - Peta fraksi illuminasi bulan tanggal 11 Maret 2024 untuk pengamat di Indonesia
Fraksi Illuminasi Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara 0,02% di Denpasar, Bali sampai dengan 0,03% di Jayapura, Papua.
Adapun fraksi illuminasi bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 1,33% di Jayapura, Papua sampai dengan 1,70% di Banda Aceh, Aceh.
ChatGPT Sekarang Dapat Mengingat Percakapan Anda, Begini Cara Kerjanya
Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal.
Objek astronomis ini dapat berupa planet, misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat menganggapnya sebagai Hilal.
Pada tanggal 10 Maret 2024, Bulan terbenam lebih dahulu dari Matahari terbenam, sehingga data objek astronomis lainnya tidak diperlukan lagi.
Adapun pada tanggal 11 Maret 2024, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 5° dari Bulan, yaitu Merkurius.
Gambar 21 - Ilustrasi posisi Bulan dan Merkurius saat Matahari terbenam
Hasil Quick Count dan Real Count Pemilu 2024
Pada tabel terlampir ditampilkan informasi astronomis Hilal untuk seluruh kota di Indonesia saat Matahari terbenam pada hari Ahad dan Senin, tanggal 10 dan 11 Maret 2024.
Download DATA HILAL PENENTU AWAL BULAN RAMADAN 1445 H
Konjungsi akan kembali terjadi pada Ahad, 10 Maret 2024 M, pukul 09.00.18 UT atau pukul 16.00.18 WIB atau pukul 17.00.18 WITA atau pukul 18.00.18 WIT. Di wilayah Indonesia pada tanggal 10 Maret 2024, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.51.17 WIT di Waris, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.50.44 WIB di Banda Aceh, Aceh. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi setelah Matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024 di Sebagian wilayah Indonesia.
Secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Ramadan 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 10 bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam dan tanggal 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam. Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadan 1445 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 10 dan 11 Maret 2024 tersebut.
Ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara -0,33o di Jayapura, Papua sampai dengan 0,87o di Tua Pejat, Sumatera Barat. Adapun ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 10,75o di Merauke, Papua sampai dengan 13,62o di Sabang, Aceh.
Elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara 1,64o di Denpasar, Bali sampai dengan 2,08o di Jayapura, Papua. Adapun elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 13,24o di Jayapura, Papua sampai dengan 14,95o di Banda Aceh, Aceh.
Umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara -0,15 jam di Waris, Papua sampai dengan 2,84 jam di Banda Aceh, Aceh. Adapun umur bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 23,84 jam di Waris, Papua sampai dengan 26,84 jam di Banda Aceh, Aceh.
Lag di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara -0,35 menit di Jayapura, Papua sampai dengan 5,45 menit di Tua Pejat, Sumatera Barat. Adapun lag di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 48,15 menit di Merauke, Papua sampai dengan 60,09 menit di Sabang, Aceh.
Fraksi Illuminasi Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara 0,02% di Denpasar, Bali sampai dengan 0,03% di Jayapura, Papua. Adapun fraksi illuminasi bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 1,33% di Jayapura, Papua sampai dengan 1,70% di Banda Aceh, Aceh.
Pada tanggal 10 Maret 2024, Bulan terbenam lebih dahulu dari Matahari terbenam, sehingga data objek astronomis lainnya tidak diperlukan lagi. Adapun pada tanggal 11 Maret 2024, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 5° dari Bulan, yaitu Merkurius.
Jadwal Lengkap Sprint Race MotoGP Spanyol 2024 Pekan Ini
Prediksi Irak vs Vietnam di Babak Perempat Final Piala Asia U-23 2024
Hasil Korea Selatan vs Indonesia U-23 Babak Perempat Final Piala Asia U-23 2024
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Rekrutmen BUMN 2024
Putusan MK Atas Seluruh Gugatan Sengketa Pilpres 2024 serta Pendapat Berbeda Para Hakim
Jadwal Piala Dunia 2022 Qatar Lengkap
Cara Cek dan Daftar Penerima Bansos BPNT BST PKH & BLT BBM di Cekbansos.kemensos.go.id
Doa Niat Puasa Ramadhan Beserta Tata Cara dan Bacaan Lengkap
Bansos BLT BBM 2022 Tahap 2 Cair November, Cara Daftar dan Cek Penerima secara Online
PIP Oktober 2022 Sudah Cair, Begini Cara Cek Namamu di pip.kemdikbud.go.id
Kasus Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Gejala dan Penyebabnya
Cek NIK BPNT Bansos 2023: Bisa Dapat Bansos PKH Juga, Segera Daftar Kartu Keluarga Sejahtera
Hasil Girona vs Barcelona pekan ke-19 Liga Spanyol: Diwarnai Kartu Merah, Blaugrana Menang 1-0
Prediksi Persib Bandung vs Dewa United pada Pekan Ke-31 Liga 1 2022-2023, 20 Maret 2023
Jadwal Semifinal Piala Liga Inggris: Southampton Vs Newcastle, Nottingham Vs Man United
Jadwal Lengkap Sprint Race MotoGP Spanyol 2024 Pekan Ini
Prediksi Irak vs Vietnam di Babak Perempat Final Piala Asia U-23 2024
Hasil Korea Selatan vs Indonesia U-23 Babak Perempat Final Piala Asia U-23 2024
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Rekrutmen BUMN 2024
Putusan MK Atas Seluruh Gugatan Sengketa Pilpres 2024 serta Pendapat Berbeda Para Hakim
Jadwal Piala Dunia 2022 Qatar Lengkap
Cara Cek dan Daftar Penerima Bansos BPNT BST PKH & BLT BBM di Cekbansos.kemensos.go.id
Doa Niat Puasa Ramadhan Beserta Tata Cara dan Bacaan Lengkap
Bansos BLT BBM 2022 Tahap 2 Cair November, Cara Daftar dan Cek Penerima secara Online
PIP Oktober 2022 Sudah Cair, Begini Cara Cek Namamu di pip.kemdikbud.go.id
Kasus Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Gejala dan Penyebabnya
Cek NIK BPNT Bansos 2023: Bisa Dapat Bansos PKH Juga, Segera Daftar Kartu Keluarga Sejahtera
Hasil Girona vs Barcelona pekan ke-19 Liga Spanyol: Diwarnai Kartu Merah, Blaugrana Menang 1-0
Prediksi Persib Bandung vs Dewa United pada Pekan Ke-31 Liga 1 2022-2023, 20 Maret 2023
Jadwal Semifinal Piala Liga Inggris: Southampton Vs Newcastle, Nottingham Vs Man United
Hari ini | : | 4.210 |
Kemarin | : | 8.422 |
Total Pengunjung | : | 49.902 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 172.70.131.51 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
OpenSID 2404.0.0 - Tenggulangbaru V1.0