Bulan Muharram, bersama dengan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab, merupakan salah satu dari beberapa bulan yang sangat dimuliakan dalam agama Islam. Dalam tradisi Islam, Muharram juga sering disebut sebagai "bulan Allah," menandakan kedudukannya yang istimewa.

Sebagai salah satu bulan yang dihormati, Muharram menjadi momen yang tepat bagi umat Islam untuk melaksanakan amaliyah sunnah, termasuk di antaranya adalah puasa Muharram yang mencakup Puasa Tasuaa dan Asyura.

Tahun ini, tepatnya pada tahun 1445 H, umat Islam di Indonesia berkesempatan untuk melaksanakan puasa Tasua (9 Muharram) yang jatuh pada Kamis (26/7/2023), diikuti oleh puasa Asyura (10 Muharram) yang akan berlangsung pada Jumat (27/7/2023).

Puasa Tasuaa dan Asyura memiliki makna dan sejarah yang kaya dalam agama Islam. Hari Tasua adalah hari ke-9 dalam bulan Muharram, sedangkan hari Asyura adalah hari ke-10. Selain berpuasa, ada pula amalan-amalan lain yang dianjurkan dilakukan pada dua hari tersebut, seperti sedekah, beribadah, dan berdoa.

Baca Juga: Lima Keistimewaan Bulan Muharram yang Menakjubkan

Lafal niat puasa sunah Tasua (9 Muharram):

"نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَّاسُوعَاءِ لِلهِ تَعَالَى"

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Tasua esok hari karena Allah SWT."

Baca Juga: Rahasia Doa Dikabulkan, Cara Allah Mengabulkan Permohonan Hamba-Nya

Lafal niat puasa sunah Asyura (10 Muharram):

"نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاءَ لِلهِ تَعَالَى"

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil 'asyûrâ lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

Penting untuk diingat bahwa bagi seseorang yang ingin mendadak berpuasa sunah Tasua atau Asyura di pagi hari, ia diperbolehkan untuk berniat sejak ia berkehendak untuk berpuasa, karena kewajiban berniat pada malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib menurut pandangan beberapa madzhab, seperti madzhab Syafi'i. Untuk puasa sunah, berniat di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar sahur juga diperbolehkan.

Bagi mereka yang ingin memantapkan hati, disarankan untuk melafalkan niat puasa Tasua atau Asyura dengan penuh kesungguhan. Pengucapan niat secara lisan dapat membantu menguatkan komitmen dan memberikan perasaan lebih mendalam dalam menjalankan ibadah tersebut.

Dengan demikian, semoga amalan puasa sunah Tasua dan Asyura ini membawa berkah dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Mari manfaatkan kesempatan istimewa dalam bulan Muharram ini untuk meningkatkan ketakwaan dan keberkahan hidup kita.

Baca Juga: Amal Ibadah yang Terus Dicatat oleh Malaikat: 7 Jenis Amal yang Terus Mengalirkan Pahala

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Berdasarkan hadist yang dikumpulkan, terdapat sejumlah keutamaan yang dapat disimpulkan dari puasa Muharram, terutama Puasa Tasua dan Asyura. Keutamaan-keutamaan tersebut memberikan nilai dan makna yang luhur bagi umat Islam yang berpuasa di bulan ini:

1. Puasa Muharram adalah puasa sunnah yang sangat mulia setelah puasa Ramadhan. Bulan Muharram memiliki kedudukan istimewa di antara bulan-bulan lainnya, dan berpuasa di bulan ini memberikan keutamaan yang luhur.

2. Puasa Tasua dan Asyura memiliki anjuran khusus dari Rasulullah SAW. Beliau menekankan pentingnya berpuasa pada dua hari tersebut sebagai bentuk ibadah yang dianjurkan.

3. Puasa Asyura memiliki keutamaan khusus yaitu dapat menghapuskan dosa-dosa selama setahun yang telah lewat. Dengan berpuasa pada hari Asyura, umat Islam berkesempatan untuk mendapatkan pengampunan dari Allah SWT atas kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan sepanjang tahun.

4. Puasa Muharram juga diiringi dengan anjuran untuk melaksanakan shalat malam (shalat tahajjud). Shalat malam menjadi amalan yang paling utama setelah shalat fardhu, sehingga meraih keutamaan dalam beribadah di bulan Muharram dapat disertai dengan amalan shalat malam yang rajin.

Dengan demikian, puasa Muharram, terutama Puasa Tasua dan Asyura, memiliki nilai dan keutamaan yang tinggi dalam agama Islam. Melaksanakan puasa-puasa sunnah ini memberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapuskan dosa-dosa, dan meningkatkan ketakwaan serta keberkahan hidup. Sebagai umat Islam, marilah kita manfaatkan bulan Muharram ini sebagai momen berharga untuk memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT melalui amalan-amalan sunnah ini. Wallahu a'lam. [Dlom]