Selamat Hari Pendidikan Nasional! Semoga pendidikan Indonesia semakin maju dan menghasilkan generasi cerdas serta berbudi pekerti luhur. Hari Pendidikan Nasional Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024, mari suarakan lewat mimpi-mimpi besar lewat pendidikan yang berkualitas. Hardiknas Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional! Terima kasih para pahlawan pendidikan yang telah mengabdikan diri untuk mencerdaskan bangsa. Hardiknas Tak ada kunci keberhasilan yang lebih mujarab selain pendidikan. Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga semakin membuka pintu ilmu pengetahuan. Hardiknas Hari Pendidikan Nasional mengingatkan kita untuk terus belajar dan mengasah ilmu agar dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi negeri. Hardiknas Di Hari Pendidikan Nasional, mari kita apresiasi seluruh insan pendidikan yang tak kenal lelah dalam membagikan ilmu dan membentuk karakter bangsa. Hardiknas

  Artikel/Berita

HIKMAH

Niat Puasa Syawal dan Lima Keutamaannya

Admin TB

10 April 2024 17:19:26

125 Kali Dibaca

Tenggulangbaru.id - Umat Islam memiliki beragam ibadah sunnah, dari salat sunnah hingga puasa sunnah. Mereka bisa memilih praktik keagamaan yang sesuai dengan keinginan mereka. Praktik-praktik sunnah dalam Islam diberikan pahala yang besar dan kebahagiaan hidup yang tak terhingga.

Seringkali, ibadah sunnah dilakukan bersamaan dengan ibadah wajib. Contohnya, salat lima waktu yang dilengkapi dengan salat sunnah rawatib, dan puasa Ramadan yang diikuti dengan puasa sunnah Syawal. Apa itu puasa Syawal? Bagaimana cara menjalankannya? Dan bagaimana niat untuk melaksanakannya?

Semua pertanyaan ini akan dijelaskan secara detail melalui ulasan berikut.

Baca Juga: Panduan Lengkap Idul Fitri: Tata Cara Sholat, Bacaan Bilal, dan Khutbah Idul Fitri

 

Pengertian dan Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal

Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang disarankan untuk dilaksanakan setelah menjalani ibadah puasa wajib di bulan Ramadan. Puasa Syawal idealnya dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut setelah Idul Fitri. Periode pelaksanaan puasa Syawal berlangsung sampai akhir bulan Syawal, atau tepatnya hingga tanggal 30 Syawal. Tidak masalah jika pelaksanaannya tidak berurutan.

Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, yang berbunyi sebagai berikut:

Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah meridhoinya) meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa sepanjang waktu.” (HR Muslim)

 

Walaupun puasa Syawal dilakukan pada bulan Syawal, melakukan puasa pada hari Idul Fitri dianggap tidak sah dan haram. Hal ini sesuai dengan hadis yang juga diriwayatkan oleh Muslim:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari, yaitu pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR Muslim)

 

Meski puasa Syawal merupakan amalan sunnah, pahala yang diperoleh sangatlah besar, yaitu setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi setiap muslim untuk tidak melewatkan kesempatan melakukan puasa sunnah ini.

Baca Juga: Makna Lebaran dan Idul Fitri

 

Niat Puasa Syawal

Adapun niat puasa Syawal sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Syawal besok hari karena Allah swt."

 

Bagi seseorang yang tiba-tiba ingin melaksanakan sunnah puasa Syawal di pagi hari, diizinkan untuk berniat puasa sunnah sejak saat itu juga. Hal ini berbeda dengan puasa wajib, di mana niat harus dilakukan di malam hari.

Untuk puasa sunnah, berniat di siang hari diperbolehkan selama orang tersebut belum makan, minum, atau melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak waktu subuh. Berikut adalah lafal niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Saya berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah swt."

Baca Juga: Lengkap: Doa Buka Puasa Arab-Latin Serta Tiga Kesunahan Rasulullah SAW Saat Berbuka

 

Lima Keutamaan Puasa Syawal

Berikut lima manfaat ata keutamaan dari puasa sunnah Syawal, seperti yang dijelaskan oleh NU Online.

 

  1. Melengkapi Puasa Ramadan

Salah satu kegunaan dari ibadah sunnah adalah untuk melengkapi ibadah wajib. Sama seperti shalat sunnah rawatib (sebelum dan sesudah shalat wajib) yang dapat melengkapi shalat fardhu, puasa sunnah Syawal juga berfungsi sebagai pelengkap puasa Ramadan.

 

  1. Pahala Setara Puasa Satu Tahun

Berdasarkan Al-Qur’an, surat Al-An’am ayat 160, disebutkan bahwa setiap amalan baik akan dibalas dengan pahala sepuluh kali lipat. Dengan mengacu pada penjelasan ini, satu bulan puasa Ramadan dikalikan sepuluh menjadi sepuluh bulan, dan enam hari puasa Syawal dikalikan sepuluh menjadi dua bulan. Jadi, sepuluh bulan ditambah dua bulan sama dengan dua belas bulan atau setara dengan satu tahun.

 

  1. Bukti Diterimanya Puasa Ramadan

Salah satu indikasi diterimanya suatu ibadah adalah kesinambungan dalam melaksanakan ibadah lain setelah menyelesaikan ibadah sebelumnya. Ini juga berlaku untuk puasa Ramadan. Tanda bahwa puasa Ramadan diterima adalah ketika seseorang melanjutkan dengan melakukan puasa sunnah Syawal.

 

  1. Ungkapan Rasa Syukur

Menjalankan puasa sunnah Syawal merupakan wujud syukur seorang hamba atas segala nikmat yang telah diperoleh selama bulan Ramadan, termasuk kesempatan beribadah dan ampunan yang Allah SWT janjikan kepada mereka yang berpuasa. Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [وفي رواية]: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ  

Artinya, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

 

  1. Mempertahankan Konsistensi Ibadah

Berakhirnya bulan Ramadan tidak berarti terputusnya rangkaian ibadah yang telah dilakukan. Umat Islam disarankan untuk terus mempertahankan konsistensi dalam beribadah. Melaksanakan puasa sunnah Syawal menjadi salah satu cara menunjukkan konsistensi berpuasa yang telah dijalankan selama bulan Ramadan.

(DM)

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Hosting Murah se Indonesia

Media Sosial

Facebook Twitter YouTube Instagram WhatsApp

Hosting Gratis

MHosting Gratis Rp.0

Komentar

Tenggulangbaru.id
02 Mei 2024 11:49:08
Selamat Hari Pendidikan Nasional! Semoga setiap anak... selengkapnya
Lestari marganinhrum
26 April 2024 09:40:01
Saya terdaftar pkh baru dan blom punya kks apakah bisa... selengkapnya
Zaky
25 April 2024 00:36:07
Saya mau dapat PIP, bagaimana cara mengajukannya?... selengkapnya
Topani Sahara
02 April 2024 21:28:46
Semoga artikel ini bermanfaat, ... selengkapnya
Topani
27 Maret 2024 18:33:27
Semoga bermanfaat... selengkapnya
Naning
21 Maret 2024 02:55:45
Kenapa kok dana pip yg lain keluar ini punya anak saya... selengkapnya
Topani
08 Maret 2024 16:10:05
Makasih pak Dafris... selengkapnya
Dafris
08 Maret 2024 15:16:52
Sukses ya...... selengkapnya
Sokewih
08 Maret 2024 10:46:14
Kenapa bpnt saya tidak cair?... selengkapnya
Satria setiawan wijaya
06 Maret 2024 16:47:49
Bagaimana cara mndaftarkan ank saya dpet pip... selengkapnya

Sinergi Program

Lapak Tenggulang Baru
OpenDesa
PCNU Musi Banyuasin
The Express
SMP Hidayatut Thullab

Statistik Pengunjung

Hari ini:3.335
Kemarin:7.353
Total Pengunjung:92.445
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:172.70.178.227
Browser:Mozilla 5.0