Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin Selamat Hari Raya Idul Fitri. Semoga hari kemenangan ini membawa kehangatan dan kedamaian bagi seluruh insan di dunia. Selamat Hari Raya. Semoga Idul Fitri kita mendapat limpahan berkah oleh Allah. Mari kita rayakan dengan menebar cinta dan kebahagiaan kepada sesama. Eid Mubarak 2024! May this Eid be the best one yet for all of us. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Semoga Idul Fitri tahun ini menjadi yang terbaik bagi kita semua.

Artikel/Berita

HIKMAH

Panduan Lengkap Idul Fitri: Tata Cara Sholat, Bacaan Bilal, dan Khutbah Idul Fitri

Admin TB

09 April 2024 03:19:27

108 Kali Dibaca

Tenggulangbaru.id - Idul Fitri, atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Lebaran, merupakan salah satu perayaan penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada hari yang penuh makna ini, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan beberapa ritus ibadah yang khas, termasuk solat Idul Fitri, bacaan Takbir, dan khutbah. Di sini akan memberikan panduan lengkap tentang tata cara pelaksanaan solat Idul Fitri, bacaan Bilal, dan bacaKhutbah yang tepat. Dengan memahami dan mengikuti panduan ini, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan ibadah Idul Fitri dengan penuh khidmat dan penghayatan yang mendalam.

 

Waktu pelaksanaan shalat Idul Fitri dimulai dari terbitnya matahari hingga waktu dhuhur tiba. Ini berbeda dengan shalat Idul Adha, yang dianjurkan untuk dilaksanakan lebih awal agar memberikan kesempatan lebih luas kepada umat Islam yang ingin melakukan kurban setelah rangkaian shalat Id. Sementara untuk shalat Idul Fitri, dianjurkan untuk sedikit menunda pelaksanaannya. Tujuannya adalah untuk memberikan waktu bagi mereka yang belum sempat membayar zakat fitrah.

 

Shalat Id dilaksanakan berjamaah sebanyak dua rakaat dan diikuti dengan khutbah setelahnya. Namun, jika seseorang terlambat hadir atau menghadapi kendala lainnya, shalat Id dapat dilakukan secara mandiri (munfarid) di rumah daripada tidak melaksanakannya sama sekali.

Baca juga: Doa Ziarah Kubur Beserta Adab dan Amalan Ketika Masuk Ke Makam

 

Teknis Pelaksanaan Sholat Idul Fitri

  1. Ketika imam sampai di tempat pelaksanaan sholat/ masjid, muroqqi (Bilala) segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya sholat ied, yaitu:

صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ

Sollu sunnatan li ‘idil Fitri rak'ataini  jami‘ah rahimakumullah.

 

  1. Imam segera menuju mihrob (tempat imam), untuk segera memulai pelaksanaan sholat ied.

 

Catatan:

Sholat ied dilakukan dua rakaat, diawali takbirotul ihrom dengan disertai niat sholat ied.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالٰى

 

“ushalli sunnatan li ‘idil fitri (imaman/makmuman) rak'ataini” lillahi ta’ala.”

 

Artinya: “Saya berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

 

  1. Setelah takbirotul ihrom, dilanjutkan dengan membaca do'a iftitah yang telah kita maklumi bacaannya, kemudian takbir tujuh kali (7x) pada rakaat pertama dan lima kali (5x) pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah. Antara takbir satu dengan yang lain sampai pada takbir yang ketujuh disunahkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

 

"Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar"

 

Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha besar.”

 

  1. Selesai melakukan tujuh takbir pada rakaat pertama, dilanjutkan membaca ta'awudz, al-Fatihah dan surat surat yang disunatkan, seperti Surat Qof atau al-A'la pada rakaat pertama, dan Surat al-Qomar atau surat al-Ghosyiyah pada rakaat kedua.

 

  1. Selesai melaksanakan sholat, bilal segera berdiri ke depan, untuk memberi aba-aba dimulainya khutbah ied. Bunyi aba-aba tersebut seperti:

 

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ وَزُمْرَةَ المُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهُ

اِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ عِيدِ الْفِطْرِ وَيَوْمُ السُّرُورِ وَيَوْمُ الْمَغْفُوْرِ، أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامُ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامُ ،

إِذَا صَعِدَ الخَطِيبُ عَلَى الْمِنْبَرِ أَنْصِتُوا أَثَابَكُمُ اللّٰه وَاسْمَعُوا أَجَارَكُمُ اللٌٰه وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللّٰه.

 

Ma'asyiral muslimin wa zumrotul mu'minin, rahimakumullah.

I'lamu anna yaumukum hadza yaumul 'idil fitri wa yaumul sururi wa yaumul maghfuri. Ahallahu lakum fihi tha'am, wa harrama 'alaikum fihi shiyam.

Idza sa'idal khatib 'ala al-mimbari ansituu atsabakumullah, wasma'uu ajaarkumullah, wa ati'uu rahimakumullah.

 

  1. Kemudian khothib naik mimbar, dan bilal membaca sholawat, yang sebagaimana berikut :

اللَّهُمَ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَ صَلَّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّ

 

اَللَّهُمَ قَوِّ الْإِسْلَامَ وَالْإِيْمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ

وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ

وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِ الدِّينِ، رَبِّ إخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ

وَيَا خَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad.

Allahumma sholli 'ala sayyidina wa mawlānā Muhammad.

Allāhumma salli wa sallam 'ala sayyidina wa mawlānā Muhammad wa 'ala āli sayyidina Muhammad.

 

Allohumma Qowwil Islam wal imaan, Minal Muslimiin wal muslimaat,

wal Mu'miniina wal Mu 'minaat Al Ahyai minhum wal amwaat,

Wanshurhum 'Ala Mu'aniddiin, Robihtim lanaa minka bilKhoir,

Wa ya Khoirun Naashiriina Birohmatika yaa Arhamarrohimiin.

 

  1. Selesai bilal membaca sholawat, khotib segera memulai membaca khutbah pertama.

Baca juga: Doa Niat Zakat Fitrah Lengkap, untuk Diri Sendiri, Keluarga dan Orang yang Diwakilkan

 

Tata Cara Khutbah Idul Fitri

Dikutip dari Nu Online, terdapat naskah khutbah yang berjudul "Saling Membenci Penyebab Keras Hati" Naskah ini memberikan pengajaran penting yang perlu kita ketahui. Berikut adalah ringkasan dari dua khutbah yang dapat dibacakan:

 

Khutbah Ke-1

 

اللَّه أَكْبَرُ ٣×. اللَّه أَكْبَرُ ٣×. أَكْبَرُاللهُ أ٣×. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً.  لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

 

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ رَمَضَانَ خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ صِفَةُ الرَّحْمَةِ والْمَغْفِرَةِ لِعِبَادِهِ مُدِمِيْنَ لِلْاِسْتِغْفَارِ وَالتَّوْبَةِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَفَاعَةِ الْعُظْمَى فِي الَدَّارِ الْأُخْرَى. نَبِيٌّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ أَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ

 

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَاللهِ، اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

 

Jamaah Shalat Idul Fitri yang Dirahmati Allah

 

Ramadhan adalah bulan di mana kita diajarkan untuk berlatih. Kita diajarkan untuk mengontrol kemarahan, menahan rasa haus dan lapar, menjadi peka terhadap kebutuhan orang lain, dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, baik secara pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut cerita dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

 

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 

Artinya, “Barangsiapa yang menghidupkan bulan Ramadan dengan keimanan dan keikhlasan maka dia akan diampuni dosa yang telah ia perbuat di masa lalu.” (HR Al-Bukhari dan Muslim). 

 

Sungguh, waktu berlalu begitu cepat, dan Ramadhan telah meninggalkan kita. Seperti baru kemarin kita menyambut bulan suci Ramadhan, dan sekarang kita telah memasuki bulan Syawal. Semoga segala ibadah puasa dan amal sunnah yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT dan dosa-dosa kita diampuni, sesuai dengan hadis yang telah disampaikan sebelumnya.

 

Para hadirin yang dirahmati Allah,

 

Sebelumnya, Khatib telah mengingatkan kita bahwa Ramadhan seharusnya tidak hanya membentuk kita menjadi individu yang saleh, tetapi juga seharusnya menjadikan kita sebagai insan yang berbakti dan berkontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat

 

Menjadi saleh secara individu artinya kita meningkatkan pelaksanaan ibadah sunnah dengan semangat yang sama seperti yang kita tunjukkan selama bulan Ramadhan. Di sisi lain, menjadi saleh secara sosial berarti kita menjadi individu yang positif dalam masyarakat, yang peduli terhadap sesama tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau bahkan perbedaan dalam pilihan organisasi dan partai politik, termasuk dalam hal pilihan presiden.

 

Sayyid Alwi Al-Maliki, dalam bukunya yang berjudul "Qul Hādzihī Sabīlī", mengungkapkan bahwa musibah terbesar dalam masyarakat adalah perasaan iri, dengki, dan kebencian. Ia menyatakan:

 

وَمِنَ الْمُهْلِكَاتِ اَلْحَسَدُ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَمَحَبَّةُ الشَّرِّ لِوَاحِدٍ مِنْهُمْ وَإِضْمَارُ الْعَدَاَوَةِ وَالْغِشِّ والْحِقْدِ لَهُمْ. وَقِلَّةُ الرَّحْمَةِ بِهِمْ وَالشَّفَقَةُ عَلَيْهِمْ وَسُوْءُ الظَّنِّ بِهِمْ، فَكُلُّ ذَلِكَ مِنَ الصِّفَاتِ الْمُهْلِكَةِ

 

Artinya, “Sebagian sifat yang bisa  merusak (di tengah masyarakat) adalah sifat  hasud kepada sesama Muslim, senang ketika keburukan menimpa orang lain, memendam permusuhan, benci, dan dengki, sedikitnya rasa kasih sayang dan lemah lembut, serta selalu berburuk sangka kepada sesama. Semua itu termasuk sifat-sifat yang merusak (di tengah masyarakat).

 

Jamaah Shalat Idul Fitri yang Dimuliakan Allah

 

Sayyid Alwi Al-Maliki menekankan bahwa sifat-sifat negatif seperti itu dapat membuat seseorang menjadi keras hati dan menutup diri dari menerima kebaikan yang diberikan orang lain. Kondisi ini, tentu saja, berpotensi menimbulkan permusuhan dan kebencian dalam komunitas. Jika kita tidak berusaha untuk menghindari sifat-sifat tersebut, kita bisa terjebak dalam sikap merasa lebih superior dan meremehkan orang lain. Ini jelas bertentangan dengan apa yang telah Allah SWT ingatkan kepada kita dalam firman-Nya:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰ أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِّن نِّسَاءٍ عَسَىٰ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ

 

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah laki-laki di antara kalian mengolok-olok laki-laki yang lain. Sebab, boleh jadi mereka yang diolok-olok itu lebih baik di sisi Allah daripada mereka yang mengolok-olok. Dan jangan pula wanita-wanita Mukmin mengolok-olok wanita-wanita Mukmin yang lain. Karena, boleh jadi mereka yang diolok-olok lebih baik di sisi Allah dari mereka yang mengolok-olok.” (QS Al-Hujurat: 11).

 

Ma‘asyiral Muslimin Jamaah Shalat Idul Fitri yang berbahagia

 

Menurut Syekh Thahir bin Asyur dalam karyanya “At-Tahrir wat Tanwir”, ayat tersebut diwahyukan sebagian karena perilaku sejumlah istri Nabi yang mengejek Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab. Shafiyyah adalah seorang wanita Yahudi yang memeluk Islam dan kemudian menikah dengan Rasulullah SAW.

 

Meskipun Shafiyyah telah memeluk Islam, kepercayaan lamanya masih sering dikaitkan dan direndahkan. Dalam konteks ini, Al-Quran mengingatkan istri-istri Nabi lainnya agar tidak merasa paling benar dan saleh sendirian, sehingga merendahkan orang lain hanya karena asosiasi mereka dengan agama lain.

 

Dari kisah ini, kita belajar bahwa kunci untuk mencapai persaudaraan antara sesama Muslim dan bahkan antara warga negara Indonesia yang beragama berbeda adalah melalui saling menghormati, berinteraksi dengan akhlak yang baik, dan tidak membedakan seseorang berdasarkan agama mereka. Lebih lanjut, membenci sesama manusia hanya akan membuat hati kita menjadi keras dan tertutup terhadap kebaikan.

 

Semoga kita semua termasuk hamba Allah Swt. yang senantiasa menghargai perbedaan dan saling menghormati kepada sesama makhluk Allah yang lain. Dengan begitu, kita berharap keharmonisan di anatar umat beragama dan penduduk Indonesia bisa terjalin dengan baik.

 

تقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ، اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ عِيْدِنَا، وَأَعِدْهُ عَلَينَا أَعْوَامًا عَدِيْدَةً. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءً فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنًا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ  

 

 

Khutbah Ke-2

اللهُ اَكْبَرْ ٣×، اللهُ اَكْبَرْ ×٤

 اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَأَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ. الْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِقْرَارًا بِرُبُوْبِيَّتِهِ وَاِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْمَصَابِيْحِ الْغُرَرِ. مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ. مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الْمَحْشَرِ

 

أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ. وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى عَنْهُ وَحَذَّرَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَا ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلًا عَلِيْمًا: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 

 اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ جَدِّ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ خَيْرِ أَهْلِ الدَّارَيْنِ خُصُوْصًا عَلَى أَوَّلِ الرَّفِيْقِ سَيِّدِنَا أَبِى بَكْرٍ الصِّدِّيْق، وَعَلَى الصَّادِقِ الْمَصْدُوْق سَيِّدِنَا أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ الْفَارُوْقِ، وَعَلَى زَوْجِ الْبِنْتَيْنِ سَيِّدِنَا عُثْمَانِ ذِيْ النُّوْرَيْنِ، وَعَلَى ابْنِ عَمِّهِ الْغَالِبِ سَيِّدِنَا عَلِيِّ بْن أَبِيْ طَالِب، وَعَلَى السِّتَّةِ الْبَاقِيْنَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ أَجْمَعِيْنَ، وَعَلَى الشَّرِيْفَيْنِ سَيِّدَيْ شَبَابِ أَهْلِ الدَّارَيْنِ أَبِيْ مُحَمَّدِ الْحَسَنِ وَأَبِيْ عَبْدِ اللهِ الْحُسَيْنِ، وَعَلَى عَمَّيْهِ الْفَاضِلَيْنِ عَلَى النَّاسِ سَيِّدِنَا حَمْزَة وَسَيِّدِنَا الْعَبَّاسِ، وَعَلَى بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَلَى التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمَيْنَ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

 

 اَللّهُمَّ أَعِزَّ الْاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْن وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاَعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

 

اَللّهُمَّ أَصْلِحْ لَنا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ. اَللّهُمَّ حَبِّبْ إلَيْنَا الْإيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ. وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ. اَللّهُمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ عَلَى الأَمْرِ والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ كلِّ إِثْمٍ والْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالفَوْزَ بِالجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

 

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

(DM)

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Artikel Menarik Lainnya

Hosting Murah se Indonesia

Arsip Artikel

Media Sosial

Facebook Twitter YouTube Instagram WhatsApp

Hosting Gratis

MHosting Gratis Rp.0

Komentar

Lestari marganinhrum
26 April 2024 09:40:01
Saya terdaftar pkh baru dan blom punya kks apakah bisa... selengkapnya
Zaky
25 April 2024 00:36:07
Saya mau dapat PIP, bagaimana cara mengajukannya?... selengkapnya
Topani Sahara
02 April 2024 21:28:46
Semoga artikel ini bermanfaat, ... selengkapnya
Topani
27 Maret 2024 18:33:27
Semoga bermanfaat... selengkapnya
Naning
21 Maret 2024 02:55:45
Kenapa kok dana pip yg lain keluar ini punya anak saya... selengkapnya
Topani
08 Maret 2024 16:10:05
Makasih pak Dafris... selengkapnya
Dafris
08 Maret 2024 15:16:52
Sukses ya...... selengkapnya
Sokewih
08 Maret 2024 10:46:14
Kenapa bpnt saya tidak cair?... selengkapnya
Satria setiawan wijaya
06 Maret 2024 16:47:49
Bagaimana cara mndaftarkan ank saya dpet pip... selengkapnya
Risdiyana
02 Maret 2024 15:48:40
Mohon bantuannya ..utk bisa mendapatkan PIP..Anak saya... selengkapnya

Sinergi Program

Lapak Tenggulang Baru
OpenDesa
PCNU Musi Banyuasin
The Express
SMP Hidayatut Thullab

Statistik Pengunjung

Hari ini:430
Kemarin:5.091
Total Pengunjung:77.053
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:172.70.130.217
Browser:Mozilla 5.0