Selamat Hari Pendidikan Nasional! Semoga pendidikan Indonesia semakin maju dan menghasilkan generasi cerdas serta berbudi pekerti luhur. Hari Pendidikan Nasional Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024, mari suarakan lewat mimpi-mimpi besar lewat pendidikan yang berkualitas. Hardiknas Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional! Terima kasih para pahlawan pendidikan yang telah mengabdikan diri untuk mencerdaskan bangsa. Hardiknas Tak ada kunci keberhasilan yang lebih mujarab selain pendidikan. Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga semakin membuka pintu ilmu pengetahuan. Hardiknas Hari Pendidikan Nasional mengingatkan kita untuk terus belajar dan mengasah ilmu agar dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi negeri. Hardiknas Di Hari Pendidikan Nasional, mari kita apresiasi seluruh insan pendidikan yang tak kenal lelah dalam membagikan ilmu dan membentuk karakter bangsa. Hardiknas

  Artikel/Berita

HIKMAH

Makna Lebaran dan Idul Fitri

Admin TB

05 April 2024 23:31:25

76 Kali Dibaca

Tenggulangbaru.id – Makna Lebaran dan Idul Fitri sebagai hari besar umat Islam sangat dinantikan. Namun, penting untuk memahami makna sebenarnya dari Idul Fitri.

 

Sebelum kita memahami makna Idul Fitri, kita perlu mengetahui bagaimana umat Islam merayakannya.

 

Perayaan Idul Fitri berlangsung selama dua hingga tiga hari. Pada pagi hari pertama Idul Fitri, umat Islam melaksanakan sholat Ied. Sementara itu, mereka juga saling mengucapkan selamat Idul Fitri dengan berjabat tangan dan pelukan formal sebagai ungkapan kebahagiaan dan pengampunan atas kesalahan yang telah terjadi. Selain itu, di rumah-rumah juga dihidangkan makanan-makanan manis dan diberikan hadiah kepada anak-anak serta orang-orang yang membutuhkan.

 

Pada hari Fitri, umat Islam saling memaafkan satu sama lain. Tradisi ini bervariasi di setiap negara. Di banyak negara dengan populasi Muslim yang besar, Idul Fitri menjadi hari libur nasional. Sekolah dan kantor-kantor akan ditutup sehingga umat Islam dapat berkumpul dengan keluarga, kerabat, teman, dan tetangga di sekitar tempat tinggal mereka.

 

Di Amerika Serikat (AS) dan Inggris, umat Islam bisa meminta cuti sekolah dan cuti kerja untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan teman. Di negara-negara seperti Mesir dan Pakistan, umat Islam menghias rumah mereka dengan lentera, lampu berkelap-kelip, atau bunga. Mereka juga menyajikan makanan khusus untuk menjamu teman, tetangga, dan keluarga yang diundang berkumpul.

 

Di Yordania, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, beberapa hari sebelum Idul Fitri, mereka berburu hadiah di pusat perbelanjaan lokal dan pasar Ramadhan. Mereka bersiap untuk bertukar hadiah saat Idul Fitri tiba. Di Turki dan wilayah-wilayah yang dulunya bagian dari Kekaisaran Ottoman-Turki seperti Bosnia dan Herzegovina, Albania, Azerbaijan, dan Kaukasus, Idul Fitri juga dikenal sebagai “Lesser Bayram” atau “festival” dalam tradisi Turki.

 

Idul Fitri menandai berakhirnya bulan puasa Ramadhan dan sering diartikan sebagai hari kemenangan. Selain menjadi waktu refleksi dan kegembiraan, Idul Fitri juga dipandang sebagai kesempatan untuk beramal, melalui kewajiban zakat al-Fitr. Ini adalah saat sukacita dan berkah bagi umat Muslim serta waktu untuk berbagi kekayaan dengan mereka yang membutuhkan, sehingga mereka juga bisa merasakan kebahagiaan dalam perayaan ini.

Baca Juga: Lengkap: Doa Buka Puasa Arab-Latin Serta Tiga Kesunahan Rasulullah SAW Saat Berbuka

 

Sekarang, mari kita bahas tentang makna Lebaran.

Makna lebaran dapat dipahami dari asal katanya. Untuk menganalisis suatu kata, kita dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu etimologi dan terminologi. Pendekatan etimologi mengungkap asal-usul kata tersebut, sementara pendekatan terminologi membahas makna kata itu sendiri.

 

Kata “Lebaran” memiliki lima kemungkinan padanan kata, yaitu lebar-an, luber-an, labur-an, lebur-an, dan liburan.

 

  1. Lebar-an

Lebaran berasal dari kata “lebar” yang ditambahkan dengan imbuhan “-an”. “Lebar” dalam konteks ini mengacu pada lapang atau luas. Maknanya, di hari raya kita diharapkan memiliki hati yang lapang. Sikap lapang dada muncul ketika kita memaafkan dan juga menerima maaf dari sesama.

 

  1. Luber-an

“Luber” dalam KBBI memiliki arti melimpah atau meluap. Dengan kata lain, melebihi batas atau kewajaran yang ditentukan. “Luber maafnya, luber rezekinya, dan luber pula pahalanya sehabis Ramadhan.” Oleh karena itu, “luber-an” berubah menjadi “lebaran” untuk menggambarkan kemurahan hati dan kelimpahan rezeki serta pahala setelah bulan Ramadhan.

 

  1. Labur-an

Lebaran diambil dari kata “laburan” dalam Bahasa Jawa yang artinya mengecat. Hal ini mencerminkan kebiasaan mayoritas orang Indonesia yang sibuk mengecat rumah menjelang Idul Fitri agar tampak indah. Dari kebiasaan ini, “lebaran” menjadi kata yang merujuk pada persiapan menyambut Idul Fitri.

 

  1. Lebur-an

“Leburan” diambil dari Bahasa Jawa yang berarti menyatukan. Setelah Ramadhan, kita diharapkan mampu menyatukan diri dengan sifat-sifat Tuhan melalui ujian, cobaan, kesabaran, dan ketenangan. Semangat perubahan itulah yang mengubah “leburan” menjadi “lebaran”.

 

  1. Liburan

“Lebaran” merupakan plesetan dari “liburan”. Dalam kalender nasional, Hari Raya Idul Fitri adalah hari libur. Oleh karena itu, kata “liburan” yang sering diucapkan menjadi awal munculnya istilah “lebaran”.

Baca Juga: Tata Cara Shalat Sunah Lailatul Qadar

 

Bagaimana dengan “Makna Idul Fitri”

Berbeda dengan makna kata ‘lebaran’ yang dipengaruhi oleh budaya, Idul Fitri memiliki makna yang erat kaitannya dengan tujuan dari kewajiban berpuasa. Tujuan berpuasa adalah untuk mencapai ketakwaan. Idul Fitri berasal dari 2 (dua) kata, kata “id” dan kata “al-fitri”. Kata “id” secara etimologis berasal dari kata “aada – ya’uudu”, yang berarti kembali. Hari raya disebut ‘id karena dirayakan setiap tahun, pada waktu yang sama. Atau terjadi secara berulang-ulang.

 

Sedangkan kata ‘fitri’ itu sendiri memiliki dua makna, yaitu suci dan berbuka. Suci berarti bersih dari dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan. Sedangkan fitri yang berarti berbuka didasarkan pada hadits Rasulullah SAW: “Dari Anas bin Malik: Tidak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri dan sebelumnya tidak makan beberapa kurma .”

 

Apa Bedanya Idul Fitri dan Lebaran?

Secara umum, tidak ada perbedaan antara Idul Fitri dan Lebaran. Keduanya merujuk pada hari raya Islam yang dirayakan setelah sebulan berpuasa Ramadan. Namun, perbedaan terjadi dalam sebutan ini karena pengaruh budaya dan bahasa, yang pada akhirnya memberikan nuansa makna yang berbeda.

Baca Juga: Panduan Lengkap Zakat Fitrah: Hikmah, Niat, Syarat, Takaran, dan Cara Membayarnya

 

Memaknai Idul Fitri

Dari penjelasan makna Idul Fitri di atas, dapat disimpulkan bahwa Idul Fitri merujuk pada kembalinya seseorang ke keadaan suci atau pembebasan dari dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan sehingga mencapai kesucian atau fitrah.

 

Hari raya juga adalah hari kemenangan umat muslim di mana umat Muslim merayakannya dengan melakukan “buka puasa” atau makan setelah sebulan berpuasa. Itulah sebabnya salah satu sunnah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun hanya sedikit, sebagai tanda bahwa hari raya Idul Fitri pada 1 Syawal adalah waktu untuk berbuka dan tidak boleh berpuasa. Kadang-kadang, banyak orang terfokus pada aspek materi dari Idul Fitri. Mereka mungkin membeli pakaian atau barang baru, atau menyediakan makanan dalam jumlah banyak.

 

Meskipun tidak ada yang salah dengan hal itu, sebagai umat Muslim, kita seharusnya tidak berlebihan. Kita harus ingat bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami makna sejati dari Idul Fitri. Ini bukan hanya tentang jumlah makanan yang kita miliki pada hari raya ini, tetapi juga seberapa banyak bantuan yang kita berikan kepada mereka yang membutuhkan.

 

Sebenarnya, bukan soal memiliki barang atau pakaian baru yang mewah, melainkan seberapa bersih hati kita untuk mau memaafkan orang lain. Bagi yang ingin berbagi dengan mereka yang kurang beruntung di hari raya, jangan lupa untuk menyisihkannya. Oleh karena itu, Idul Fitri juga bisa dimaknai sebagai hari kemenangan di mana umat Muslim merayakannya dengan buka puasa atau makan, yang juga menjadikan Idul Fitri termasuk dalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa. Selain itu, selama momen Idul Fitri, seorang Muslim juga seharusnya memanfaatkannya untuk memperbaiki diri dan membersihkan diri dari dosa yang telah dilakukan.

 

“Idul Fitri adalah saat untuk memperbaiki diri, memaafkan, dan merenung. Selamat merayakan hari yang Fitri. Mari manfaatkan momentum kemenangan ini untuk menjadi pribadi yang semakin baik dalam ketaatan kepada Allah.”

(DM)

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Hosting Murah se Indonesia

Media Sosial

Facebook Twitter YouTube Instagram WhatsApp

Hosting Gratis

MHosting Gratis Rp.0

Komentar

Tenggulangbaru.id
02 Mei 2024 11:49:08
Selamat Hari Pendidikan Nasional! Semoga setiap anak... selengkapnya
Lestari marganinhrum
26 April 2024 09:40:01
Saya terdaftar pkh baru dan blom punya kks apakah bisa... selengkapnya
Zaky
25 April 2024 00:36:07
Saya mau dapat PIP, bagaimana cara mengajukannya?... selengkapnya
Topani Sahara
02 April 2024 21:28:46
Semoga artikel ini bermanfaat, ... selengkapnya
Topani
27 Maret 2024 18:33:27
Semoga bermanfaat... selengkapnya
Naning
21 Maret 2024 02:55:45
Kenapa kok dana pip yg lain keluar ini punya anak saya... selengkapnya
Topani
08 Maret 2024 16:10:05
Makasih pak Dafris... selengkapnya
Dafris
08 Maret 2024 15:16:52
Sukses ya...... selengkapnya
Sokewih
08 Maret 2024 10:46:14
Kenapa bpnt saya tidak cair?... selengkapnya
Satria setiawan wijaya
06 Maret 2024 16:47:49
Bagaimana cara mndaftarkan ank saya dpet pip... selengkapnya

Sinergi Program

Lapak Tenggulang Baru
OpenDesa
PCNU Musi Banyuasin
The Express
SMP Hidayatut Thullab

Statistik Pengunjung

Hari ini:2.728
Kemarin:7.353
Total Pengunjung:91.838
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:172.69.7.129
Browser:Mozilla 5.0