Tahun baru Islam atau penanggalan hijriyah dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 1 Muharram, tahun baru ini memiliki sejarah yang kaya dan penting dalam sejarah Islam.

Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi adalah peristiwa penting yang menjadi dasar penetapan tahun baru Islam. Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, itu menandai awal dari sebuah periode yang disebut sebagai era Islam. Momen ini menandai awal dari perkembangan Islam sebagai agama yang mulai berkembang di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Tidak lama setelah peristiwa hijrah ini, Khalifah Umar bin Khattab memainkan peran penting dalam penetapan awal tahun baru Islam. Dalam sebuah pertemuan dengan para sahabat Nabi, Khalifah Umar bin Khattab mengusulkan penanggalan hijriyah sebagai cara untuk memperingati peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriyah: Arab, Latin, dan Terjemahannya, Beserta Waktu yang Mustajab Untuk Berdoa

Persetujuan dari para sahabat Nabi lainnya, termasuk Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, membuat penetapan awal tahun baru Islam ini menjadi resmi. Saat itu, tahun ke-17 setelah peristiwa hijrah atau 3-4 tahun setelah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab.

Sejak itu, umat Muslim merayakan tahun baru Islam setiap tahunnya pada tanggal 1 Muharram. Selain sebagai momen perenungan, umat Muslim juga merayakan tahun baru ini dengan ibadah, zikir, dan berbagai acara keagamaan lainnya.

Tahun baru Islam juga menjadi momen refleksi bagi umat Muslim untuk memperbaiki diri dan memperkuat iman mereka dalam menjalani kehidupan. Sejarah yang ada di balik penetapan tahun baru Islam mengajarkan pentingnya memperkuat iman, menghormati sejarah dan memahami akar dari agama Islam.

Dalam merayakan tahun baru Islam, umat Muslim di seluruh dunia dapat merenungkan makna hijrah dan memperkuat komitmen untuk menjadi seorang Muslim yang lebih baik dan bermanfaat bagi umat manusia. Oleh karena itu, pengetahuan tentang sejarah penetapan tahun baru Islam dan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW sangatlah penting bagi umat Muslim.

Baca Juga: Menuju Keberkahan Tanah Suci: Mengenal 3 Amalan yang Setara Pahala Haji dan Umrah

MAKNA TAHUN BARU ISLAM

Berikut adalah beberapa makna tahun baru Islam yang dapat menjadi renungan bagi seluruh umat Muslim di seluruh dunia.

Adapun beberapa makna tahun baru Islam yang bisa menjadi renungan seluruh umat muslim di dunia antara lain:

• Pertama: Tahun baru Islam menjadi momen untuk menyadari bahwa waktu terus berjalan dan umat muslim harus memaksimalkan waktu yang ada dengan berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Asr yang artinya, “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-Asr:1-3). Maka, umat muslim harus menyadari bahwa waktu adalah nikmat yang sangat berharga dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan melakukan amal saleh. Umat muslim harus mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang bermanfaat dan produktif seperti membaca Al-Quran, shalat, berinfaq, membantu orang lain dan berbagai kegiatan kebaikan lainnya. Dengan memaksimalkan waktu yang ada, maka umat muslim dapat meningkatkan kualitas hidup dan mendapatkan ridha Allah SWT.
• Kedua: Setiap manusia akan menghadapi ujian dari Sang Pencipta dan pada momen tahun baru Islam, umat muslim sebaiknya semakin menyadari bahwa semua ujian hanya harus dilewati dengan mengharap ridha Allah SWT. Ujian yang diberikan oleh Allah SWT berbeda-beda pada setiap individu. Ada yang diuji dengan kesehatan, kekayaan, kemiskinan, kesedihan, kesuksesan dan sebagainya. Sebagai umat muslim, seharusnya kita menyadari bahwa ujian yang diberikan oleh Allah SWT merupakan bentuk pengingat bagi kita untuk senantiasa beribadah kepada-Nya dan mengharapkan ridha-Nya. Dengan melewati setiap ujian yang diberikan dengan ikhlas dan sabar, maka umat muslim akan semakin dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
• Ketiga: Pengertian hijrah bukan semata berubah dalam hal besar, namun setiap manusia wajib memiliki kesadaran untuk berpindah dari hal buruk menuju hal baik, sehingga pada momen tahun baru Islam, umat muslim diharapkan dapat memiliki semangat hijrah untuk hidup yang lebih baik. Hijrah adalah perpindahan atau perubahan dari tempat yang buruk menuju tempat yang lebih baik. Tidak hanya dalam hal tempat, namun juga dalam hal perbuatan, pikiran dan perilaku. Umat muslim diharapkan dapat mengambil hikmah dari peristiwa hijrah dalam sejarah Islam sebagai motivasi untuk berubah menjadi lebih baik dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Umat muslim harus menghindari perbuatan yang tidak baik dan memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik, seperti meningkatkan kualitas ibadah, menghindari dosa-dosa, dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Selain itu, hijrah juga mengandung makna meninggalkan lingkungan yang buruk dan memilih lingkungan yang lebih baik. Umat muslim sebaiknya memilih lingkungan yang positif dan mendukung dalam meningkatkan kualitas hidup dan memperbaiki diri.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah: Keutamaan, Niat dalam Bahasa Arab, dan Latin

Dalam kesimpulannya, tahun baru Islam memiliki makna penting yang harus dijadikan renungan bagi umat muslim di seluruh dunia. Pertama, menyadari bahwa waktu terus berjalan dan umat muslim harus memaksimalkan waktu yang ada dengan berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Kedua, setiap manusia akan menghadapi ujian dari Sang Pencipta dan pada momen tahun baru Islam, umat muslim sebaiknya semakin menyadari bahwa semua ujian hanya harus dilewati dengan mengharap ridha Allah SWT. Ketiga, pengertian hijrah bukan semata berubah dalam hal besar, namun setiap manusia wajib memiliki kesadaran untuk berpindah dari hal buruk menuju hal baik, sehingga pada momen tahun baru Islam, umat muslim diharapkan dapat memiliki semangat hijrah untuk hidup yang lebih baik. Semoga kita semua dapat memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup sebagai hamba Allah SWT. Amin. Wallahu a’lam [DM]