Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin Selamat Hari Raya Idul Fitri. Semoga hari kemenangan ini membawa kehangatan dan kedamaian bagi seluruh insan di dunia. Selamat Hari Raya. Semoga Idul Fitri kita mendapat limpahan berkah oleh Allah. Mari kita rayakan dengan menebar cinta dan kebahagiaan kepada sesama. Eid Mubarak 2024! May this Eid be the best one yet for all of us. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Semoga Idul Fitri tahun ini menjadi yang terbaik bagi kita semua.

Artikel/Berita

BERITA

Data Pengungsi Rohingya dan Berbagai Permasalahannya

Admin TB

28 Desember 2023 09:43:49

569 Kali Dibaca

Tenggulangbaru.id - Di penghujung 2023, gelombang pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Indonesia melalui Aceh. Mereka yang sebagian besar terdiri dari perempuan dan anak-anak itu datang ke Indonesia menggunakan kapal-kapal kayu. Berbeda dengan sebelumnya, mereka yang datang pada akhir tahun ini mendapatkan penolakan sana-sini.

Sebagai gambaran, pengungsi Rohingya tidak memiliki kewarganegaraan (stateless), mengalami konflik sosial berkepanjangan dan diskriminasi berdasarkan etnis dan agama. Keputusan mereka melarikan diri dari Myanmar adalah karena kondisi konflik, mengalami diskriminasi dan kekerasan serta karena dijanjikan oleh sindikat perdagangan manusia yang akan membawa mereka ke Malaysia menemui keluarga. Sebagian dari mereka sudah punya tujuan untuk menemui keluarganya di Malaysia, tapi sebagian lainnya tidak punya tujuan, selain meninggalkan Myanmar untuk menyelamatkan diri.

Rata-rata mereka berada selama 2-3 bulan di laut. Mereka meninggalkan Rohingya dengan kapal-kapal kecil dan kemudian dikumpulkan dalam kapal yang lebih besar oleh sindikat perdagangan manusia. Di kapal yang besar ini mereka disatukan dengan imigran dari Bangladesh. Hingga kemudian tanpa alasan yang jelas mereka ditinggalkan begitu saja oleh sindikat perdagangan manusia tersebut di tengah laut. Kapal mereka sempat di tolak masuk oleh tiga negara Malaysia, Thailand dan Indonesia, sebelum akhirnya masuk perairan Andaman dan diselamatkan oleh nelayan Aceh.

Adapun untuk rinciannya pengungsi Rohingya adalah sebagai berikut:

  • Pada 14 November 2023 di Desa Kalee, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie mendarat 195 orang, terdiri dari laki-laki 41 orang, perempuan 49 orang, anak-anak 104 orang.

  • Pada 15 November 2023 di Pasie Meurandeh, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, mendarat 147 pengungsi, terdiri dari laki-laki 30, perempuan 38, anak-anak 79.

  • Selanjutnya 19 November 2023 di Kabupaten Pidie, mendarat 233 pengungsi, terdiri dari laki-laki 52, perempuan 64, anak-anak 117.

  • Kemudian di Kabupaten Aceh Timur 36 pengungsi, terdiri dari laki-laki 7, perempuan 7, anak-anak 22.

  • Lalu tanggal 22 November 2023, 222 imigran mendarat di Sabang, terdiri dari 51 laki-laki, perempuan 59, anak-anak 112.

  • Tanggal 2 Desember 2023 mendarat kembali di Sabang 139 orang, terdiri dari laki-laki 36, perempuan 45, anak-anak 58.

  • Pada 10 Desember 2023, pengungsi Rohingya kembali mendarat di Kabupaten Pidie, sebanyak 180, terdiri dari laki-laki 53, perempuan 74, anak-anak 53.

Hingga akhir tahun 2023, terdapat 1699 pengungsi Rohingya yang tersebar di beberapa kamp pengungsian di Aceh.

Dilansir dari NU Online, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menyebut bahwa kasus pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia akibat konflik di Myanmar merupakan masalah bagi negara-negara di Asia Tenggara. Menurut Gus Ulil, Indonesia sebagai tetangga memiliki kewajiban untuk menolong para pengungsi Rohingya itu agar mendapat perlindungan. Selain itu, sebagai sesama Muslim juga memiliki kewajiban untuk menolong.

"Rohingya ini adalah masalah ASEAN. Menurut saya, kita punya kewajiban menolong sebagai negara tetangga. Kewajiban lain adalah menolong sesama Muslim karena Rohingya ini juga Muslim. Jadi, ada ada dua kewajiban yang harus kita kedepankan yakni mas'uliyatul jiwar dan mas'uliyatul insaniyah," ujar Gus Ulil kepada NU Online, pada 10 Desember 2023.

Adapun soal Presiden Joko Widodo menduga kuat adanya keterlibatan human trafficking atau upaya sistematis tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tentu menjadi tugas pemerintah untuk terus melakukan investigasi.

Sementara itu, menyikapi fenomena penolakan etnis Rohingya oleh masyarakat Aceh di beberapa lokasi, Antropolog UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Reza Idria mendorong masyarakat Aceh tetap membantu secara kemanusiaan karena pertolongan darurat itu harus tetap diutamakan.

"Tidak ada pilihan lain bagi masyarakat selain membantu," ujar Reza sebagaimana dikutip NU Online.

Menurutnya, kehidupan pengungsi Rohingya berada dalam posisi rentan. Mereka tidak akan tahu masa depan mereka seperti apa, dan ini menyebabkan mereka menjadi kelompok fragile bahkan ada isu yang mengungkap bahwa mereka ini dijadikan objek perdagangan manusia.

Reza memaparkan bahwa ada dua alasan utama yang menjadikan Aceh tempat mendarat adalah pertama karena letak geografis dan kedua sudah ada informasi sebelumnya bahwa masyarakat di Aceh menerima dan sangat ramah terhadap pengungsi.

 

Pengungsi Rohingya Diusir

Ribuan massa mahasiswa yang terdiri dari Universitas Al Washliyah, Universitas Abulyatama, dan Bina Bangsa Getsempena menggelar demonstrasi di Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA) yang menjadi tempa pengungsian sementara warga Rohingya. 

Dilansir CNBC Indonesia, para mahasiswa itu mengusir paksa pengungsi Rohingya dari Gedung BMA menuju Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Aceh, pada Rabu (27/12/2023) kemarin.

Pengungsi yang berada di Gedung BMA berjumlah 135 orang. Mereka mendarat pada 10 Desember 2023 lalu di pesisir Kabupaten Aceh Besar.

Tangis pengungsi Rohingya pecah saat ratusan massa mahasiswa mengusir paksa para imigran tersebut dari tempat penampungan sementara di Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA) menuju ke kantor Kemenkumham Aceh, Rabu (27/12).

Jarak massa dari tempat pengungsi Rohingya hanya berkisar 40 meter. Dalam orasinya, massa meminta para pengungsi Rohingya keluar.

Namun, saat koordinator lapangan mahasiswa tengah bernegosiasi dengan petugas, massa yang berada di belakang langsung berlari dan merangsek masuk ke basement tempat pengungsi etnis Rohingya berada.

Bahkan, mahasiswa tampak menarik paksa dan melakukan tindakan kekerasan seperti melempar dengan botol air mineral ke arah wanita dan anak-anak hingga menendang barang-barang di sekitar.

Pengungsi Rohingya yang dikepung mahasiswa hanya terdiam dan menangis ketakutan. Sebagian dari mereka terlihat meminta ampun. Sementara petugas gabungan dari kepolisian dan Satpol PP tak mampu membendung massa yang jumlahnya mencapai 500-an orang.

Setelah kurang lebih 30 menit berada di dalam basement, massa mahasiswa berhasil mengeluarkan pengungsi Rohingya menuju mobil truk yang telah disediakan.

Pengungsi Rohingya yang terdiri dari anak-anak, pria dan wanita itu diantar ke kantor Kemenkumham Aceh yang jaraknya dari BMA hanya berkisar 1 kilometer. Massa mahasiswa mengaku menolak pengungsi Rohingya karena tingkah laku mereka yang buruk.

Korlap aksi dari Universitas Abulyatama, Muhammad Khalis mengatakan pihaknya mendukung aspirasi masyarakat yang menolak pengungsi Rohingya di Aceh, untuk segera dipindahkan atau dipulangkan ke negaranya.

"Sudah sepatutnya kami mendukung masyarakat yang menolak untuk menghindari konflik lebih luas antara masyarakat dengan Rohingya," kata Khalis.

Ia menyebut masyarakat Aceh sebelumnya pernah dengan lapang dada menerima pengungsi Rohingya karena alasan kemanusiaan. Namun, akhir-akhir ini etnis tersebut tidak lagi datang sebagai pengungsi melainkan mencari kerja.

"Kini masyarakat Aceh itu kan menolak karena terkait etika dan tingkah laku. Nah dulunya kan masyarakat Aceh menerima tapi hari ini kesannya seperti ada permainan. Kan, sudah ada yang jadi tersangka (kasus penyelundupan manusia)," ujarnya.

Pengungsi Rohingya yang berada di gedung BMA berjumlah 135 orang. Mereka mendarat pada 10 Desember lalu di pesisir Kabupaten Aceh Besar.

Sementara itu, aparat sedang intensif melakukan patroli laut untuk mencegah pengungsi Rohingya kembali ramai-ramai masuk ke Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan aparat Indonesia akan menolak bila para pengungsi itu memaksa masuk ke perairan Indonesia.

Ia pun mengatakan patroli pencegahan itu dilakukan di perairan yang ada di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.

"Mereka sudah harus ditahan di sana dan supaya mereka kembali ke tempatnya," kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (20/12).

Di sisi lain, pemerintah Indonesia tengah mencari lokasi penampungan untuk jangka waktu menengah dan membahas mengenai pembiayaan terkait pengungsi Rohingya. Sebab, tempat penampungan sementara untuk mereka saat ini sudah penuh.

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Artikel Menarik Lainnya

Hosting Murah se Indonesia

Arsip Artikel

Media Sosial

Facebook Twitter YouTube Instagram WhatsApp

Hosting Gratis

MHosting Gratis Rp.0

Komentar

Lestari marganinhrum
26 April 2024 09:40:01
Saya terdaftar pkh baru dan blom punya kks apakah bisa... selengkapnya
Zaky
25 April 2024 00:36:07
Saya mau dapat PIP, bagaimana cara mengajukannya?... selengkapnya
Topani Sahara
02 April 2024 21:28:46
Semoga artikel ini bermanfaat, ... selengkapnya
Topani
27 Maret 2024 18:33:27
Semoga bermanfaat... selengkapnya
Naning
21 Maret 2024 02:55:45
Kenapa kok dana pip yg lain keluar ini punya anak saya... selengkapnya
Topani
08 Maret 2024 16:10:05
Makasih pak Dafris... selengkapnya
Dafris
08 Maret 2024 15:16:52
Sukses ya...... selengkapnya
Sokewih
08 Maret 2024 10:46:14
Kenapa bpnt saya tidak cair?... selengkapnya
Satria setiawan wijaya
06 Maret 2024 16:47:49
Bagaimana cara mndaftarkan ank saya dpet pip... selengkapnya
Risdiyana
02 Maret 2024 15:48:40
Mohon bantuannya ..utk bisa mendapatkan PIP..Anak saya... selengkapnya

Sinergi Program

Lapak Tenggulang Baru
OpenDesa
PCNU Musi Banyuasin
The Express
SMP Hidayatut Thullab

Statistik Pengunjung

Hari ini:182
Kemarin:7.881
Total Pengunjung:59.286
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:108.162.216.21
Browser:Mozilla 5.0