Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin Selamat Hari Raya Idul Fitri. Semoga hari kemenangan ini membawa kehangatan dan kedamaian bagi seluruh insan di dunia. Selamat Hari Raya. Semoga Idul Fitri kita mendapat limpahan berkah oleh Allah. Mari kita rayakan dengan menebar cinta dan kebahagiaan kepada sesama. Eid Mubarak 2024! May this Eid be the best one yet for all of us. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Semoga Idul Fitri tahun ini menjadi yang terbaik bagi kita semua.

Artikel/Berita

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Menyingkap Hikmah dari Hari Asyura yang Bersejarah

Admin TB

27 Juli 2023 08:02:54

1.442 Kali Dibaca

Materi khutbah Jumat ini mengajak kepada jamaah untuk merenungi makna dan hikmah hijrah yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw. Terlebih pada bulan Muharram sebagai bulan pertama tahun hijriah dalam kalender Islam yang digunakan untuk mengenang hijrah Rasulullah dan para sahabatnya dari Makkah menuju Madinah. Peristiwa ini memiliki makna dan hikmah mendalam bagi umat Islam yang bisa memiliki pesan moral untuk optimis menghadapi masa depan.

 
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul “Menyingkap Hikmah dari Hari Asyura yang Bersejarah”. Semoga bermanfaat!

Khutbah 1

 

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ،

أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ (سورة القصص: 83)

 

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dari atas mimbar, khatib memberikan wasiat kepada kita semua, terutama kepada diri pribadi khatib, agar senantiasa berupaya meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Caranya adalah dengan memenuhi semua kewajiban dengan penuh keyakinan dan kekuatan batin, serta menjauhi segala yang diharamkan dengan ketabahan dan kesabaran.

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Hari ini, kita memasuki hari kesepuluh di bulan Muharram yang kita kenal sebagai hari Asyura. Pada kesempatan khutbah singkat ini, khatib akan menceritakan beberapa peristiwa penting yang terjadi pada hari 'Asyura. Peristiwa masa lalu tidak hanya untuk dikenang, tetapi juga sebagai pelajaran bagi kehidupan kita saat ini dan di masa depan. Kita perlu mengambil ibrah dalam urusan dunia maupun akhirat, serta mengambil hikmahnya agar keimanan dan ketakwaan kita meningkat, serta mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat yang abadi.

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Imam Ahmad meriayatkan dalam Musnad-nya dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, bahwa Abu Hurairah berkata:

مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِأُنَاسٍ مِنَ الْيَهُوْدِ قَدْ صَامُوْا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ: مَا هٰذَا مِنَ الصَّوْمِ، قَالُوْا: هٰذَا الْيَوْمُ الَّذِيْ نَجَّى اللهُ مُوْسَى وَبَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنَ الْغَرَقِ وَغَرِقَ فِيْهِ فِرْعَوْنُ، وَهٰذَا الْيَوْمُ اسْتَوَتْ فِيْهِ السَّفِيْنَةُ عَلَى الْجُوْدِيِّ، فَصَامَهُ نُوْحٌ وَمُوْسَى شُكْرًا لِلِه تَعَالَى، فَقَالَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: أَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى وَأَحَقُّ بِصَوْمِ هٰذَا الْيَوْمِ، فَأَمَرَ أَصْحَابَهُ بِالصَّوْمِ

 

"Pada suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan melewati sekelompok orang Yahudi yang tengah berpuasa pada hari Asyura. Beliau dengan ramah bertanya kepada mereka, 'Puasa hari apa ini?' Dengan penuh semangat, mereka menjawab, 'Hari ini adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan Bani Isra'il dari tenggelam, sedangkan Fir'aun tenggelam. Ini juga merupakan hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh dengan selamat di bukit al-Judiy. Karena itulah, Nuh dan Musa berpuasa sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Ta'ala.' Mendengar jawaban mereka, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata dengan lembut, 'Aku lebih berhak atas Musa dan lebih berhak untuk berpuasa pada hari ini.' Dengan penuh kebijaksanaan, Nabi mengarahkan para sahabatnya untuk berpuasa pada hari yang bersejarah tersebut." (HR Imam Ahmad).

 

Para saudara seiman yang dirahmati Allah,

Dalam hadits di atas, terangkum dua peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyura. Pertama, berlabuhnya perahu Nabi Nuh dengan selamat di bukit Judiy, dan kedua, penyelamatan Nabi Musa dan Bani Isra'il dari kejaran Raja Fir'aun beserta pasukannya. Hal ini mengingatkan kita akan kebesaran Allah dan rahmat-Nya yang meliputi semua umat-Nya. Marilah kita mengambil pelajaran dari kisah-kisah mulia ini dan menyikapinya dengan penuh rasa syukur kepada Allah Ta'ala. Semoga kita senantiasa dapat meneladani keteladanan para Nabi dan mengikuti ajaran-Nya dengan tulus ikhlas.

 

Hadirin rahimakumullah,

Nabi Nuh 'alaihissalam diutus oleh Allah untuk menyampaikan dakwah kepada kaum yang tidak beriman. Beliau menjadi nabi dan rasul pertama yang diutus oleh Allah untuk orang-orang yang tidak beriman. Sebelumnya, Nabi Adam, Nabi Syits, dan Nabi Idris 'alaihimussalam diutus oleh Allah untuk kaum Muslimin, yang semuanya mengikuti agama Islam tanpa ada yang kafir.

Dengan sabar, Nabi Nuh 'alaihissalam berdakwah kepada mereka tanpa henti, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan. Beliau menyampaikan kabar gembira dan memberikan peringatan. Berdakwah itu dilakukan dengan konsisten selama 950 tahun. Namun, sebagian besar kaumnya tetap tidak beriman dan enggan meninggalkan kesesatan dan kekufuran. Mereka bahkan memusuhi, menyakiti, melecehkan, dan bahkan memukul Nabi Nuh 'alaihissalam secara berulang-ulang dengan pukulan yang keras, hingga beliau pingsan. Namun, semangat beliau dalam berdakwah tidak pernah pudar.

Meskipun mengalami siksaan berulang kali, Nabi Nuh 'alaihissalam terus mengajak mereka agar beriman. Beliau tidak pernah menyerah dan tidak pernah merasa bosan. Hingga akhirnya, Allah mewahyukan kepadanya bahwa tidak akan ada yang beriman di antara kaumnya kecuali orang-orang yang telah beriman. Oleh karena itu, Nabi Nuh 'alaihissalam berdoa agar orang-orang kafir dimusnahkan seluruhnya, sesuai dengan kehendak Allah ta'ala yang berfirman:

وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا  (سورة نوح: ٢٦)

Maknanya: “Nuh berkata: Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.”  (QS Nuh: 26)

 

Kemudian Allah mengirimkan azab-Nya kepada mereka. Allah menimpakan banjir besar yang tidak menyisakan seorang pun dari orang-orang kafir. Namun, Allah menyelamatkan Nabi-Nya dan orang-orang beriman di antara kaum Nuh dengan perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh atas perintah-Nya. Allah dengan penuh kasih sayang menjaga perahu tersebut hingga akhirnya selamat berlabuh di bukit Judiy.

 

Para saudara seiman yang dirahmati Allah,

Kisah Sayyidina Musa berbeda. Beliau hidup pada masa penguasa yang zalim dan yang menyatakan dirinya sebagai tuhan, yaitu Fir'aun. Allah memerintahkan Sayyidina Musa untuk menghadap Fir'aun dan mengajaknya masuk ke dalam Islam, mengakui keesaan Allah dan menjauhi penyembahan berhala. Nabi Musa menunjukkan mukjizat-mukjizat yang luar biasa untuk membuktikan bahwa beliau benar-benar utusan Allah ta'ala. Namun, Fir'aun tetap dalam kekafiran, menolak dengan angkuh, menyiksa, dan menindas kaum Nabi Musa yang beriman.

Akhirnya, Nabi Musa 'alaihissalam dan pengikutnya, Bani Isra'il, meninggalkan Mesir dalam jumlah yang besar, sekitar 600 ribu orang. Fir'aun mengejar mereka dengan pasukan yang sangat besar, sekitar 1.600.000 orang, dengan niat untuk memusnahkan Musa dan pengikutnya. Namun, Allah menolong Rasul-Nya. Allah ta'ala berfirman:

فَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْبَحْرَ ۖ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ (سورة الشعراء: ٦٣)

Maknanya: “Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu,” maka terbelah-lah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar.”   (QS asy-Syu’ara’: 63) 

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Pada saat itu, laut terbelah menjadi 12 bagian yang besar seperti gunung. Di antara setiap dua bagian, tercipta jalan yang kering. Nabi Musa 'alaihissalam dan pengikutnya masuk ke dalam lautan itu, sementara Fir'aun dan pasukannya mengejar mereka. Kemudian, Allah subhanahu wa ta'ala menenggelamkan Fir'aun beserta pasukannya, sementara Nabi Musa 'alaihissalam dan pengikutnya diselamatkan oleh-Nya. Allah ta'ala berfirman:

وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ  (سورة يونس: ٩٠ - ٩١) 

Maknanya: “Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir´aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir´aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: 'Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)'. Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS Yunus: 90-91).

 

Saat Fir'aun hampir tenggelam dan dalam keadaan sekarat, ia menyatakan taubat. Namun, pada saat seperti itu, taubat tidak lagi memberikan manfaat dan tidak akan diterima. Sebab, salah satu syarat taubat adalah dilakukan sebelum seseorang merasa putus asa dari hidup, seperti ketika Fir'aun akan tenggelam dan tidak ada kemungkinan selamat. Inilah yang terjadi pada Fir'aun. Allah ta'ala berfirman:

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (سورة النساء: ١٨)

Maknanya: “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.”  (QS an-Nisa’: 18).

 

Saudara-saudaraku yang kami cintai,

Para nabi Allah telah memberikan contoh dan teladan dalam berdakwah kepada Allah serta ketabahan dalam menjalaninya. Di atas garis perjuangan mereka, para sahabat dan ulama berjalan. Mereka mengorbankan jiwa dan raga untuk membela agama Allah. Teladan Sayyidina al-Husain radliyallahu ‘anhu, yang syahid pada hari Asyura, selalu tertanam dalam ingatan kita. Ketika beliau melihat seseorang yang tidak pantas memimpin kaum Muslimin dan berusaha meraih kekuasaan tanpa bai’at dari tokoh-tokoh pemimpin yang berilmu dan bertakwa, beliau dengan tegas menentang dan menolak untuk diam.

Al-Husain teguh berpegang pada kebenaran dan konsisten dalam mengamalkannya. Beliau mendukung amar makruf nahi mungkar hingga akhir hayatnya, meskipun beliau adalah cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau gugur syahid secara zalim di tangan pasukan yang tidak beragama dan melanggar aturan-aturan agama.

Kami berharap agar Allah ta’ala memberikan taufik kepada kita untuk mengambil pelajaran dari perjuangan dan sejarah hidup orang-orang shalih tersebut serta mengikuti manhaj mereka.

 

Para jamaah yang kami cintai,

Terakhir, di antara hal-hal yang disunnahkan adalah puasa pada hari Asyura, seperti yang telah kami sebutkan di awal khutbah. Demikian pula, disunnahkan puasa pada hari Tasu’a, yaitu tanggal 9 Muharram yang jatuh pada hari ini, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

لَئِنْ بَقِيْتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُوْمَنَّ التَّاسِعَ (رواه مسلمٌ) 

Maknanya: “Jika aku masih hidup tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal sembilan”  (HR Muslim)

 

Hikmah dari berpuasa pada tanggal 9 Muharram, selain tanggal 10 Muharram, seperti yang dijelaskan oleh beberapa ulama, adalah untuk berbeda dengan orang-orang Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 saja. Jika seseorang tidak berpuasa pada tanggal 9 bersama dengan tanggal 10, maka disunnahkan berpuasa pada tanggal 11 Muharram bersama tanggal 10. Bahkan Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm menegaskan kesunnahan berpuasa tiga hari sekaligus, yaitu tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.

 

Para jamaah yang kami cintai,

 

Demikianlah khutbah singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

Khutbah 2

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا،

 أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْن وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

 

[DM]

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Hosting Murah se Indonesia

Media Sosial

Facebook Twitter YouTube Instagram WhatsApp

Hosting Gratis

MHosting Gratis Rp.0

Komentar

Lestari marganinhrum
26 April 2024 09:40:01
Saya terdaftar pkh baru dan blom punya kks apakah bisa... selengkapnya
Zaky
25 April 2024 00:36:07
Saya mau dapat PIP, bagaimana cara mengajukannya?... selengkapnya
Topani Sahara
02 April 2024 21:28:46
Semoga artikel ini bermanfaat, ... selengkapnya
Topani
27 Maret 2024 18:33:27
Semoga bermanfaat... selengkapnya
Naning
21 Maret 2024 02:55:45
Kenapa kok dana pip yg lain keluar ini punya anak saya... selengkapnya
Topani
08 Maret 2024 16:10:05
Makasih pak Dafris... selengkapnya
Dafris
08 Maret 2024 15:16:52
Sukses ya...... selengkapnya
Sokewih
08 Maret 2024 10:46:14
Kenapa bpnt saya tidak cair?... selengkapnya
Satria setiawan wijaya
06 Maret 2024 16:47:49
Bagaimana cara mndaftarkan ank saya dpet pip... selengkapnya
Risdiyana
02 Maret 2024 15:48:40
Mohon bantuannya ..utk bisa mendapatkan PIP..Anak saya... selengkapnya

Sinergi Program

Lapak Tenggulang Baru
OpenDesa
PCNU Musi Banyuasin
The Express
SMP Hidayatut Thullab

Statistik Pengunjung

Hari ini:3.331
Kemarin:7.881
Total Pengunjung:62.435
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:172.69.6.190
Browser:Mozilla 5.0