Tenggulangbaru.id – Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan yang dirayakan oleh umat Islam setiap tanggal 12 Rabiul Awal, bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Perayaan ini telah menjadi bagian penting dalam tradisi Islam dan dipenuhi dengan berbagai kegiatan islami. Apa sebenarnya keutamaan di balik perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW?
Perayaan Maulid Nabi mengingatkan umat Islam tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang merupakan rahmat bagi semesta alam.
Peristiwa ini menjadi momen penting dalam sejarah Islam, karena dengan kelahiran Nabi, Islam sebagai petunjuk hidup umat manusia mulai disebarkan. Setiap kali Maulid Nabi dirayakan, kita kembali diingatkan untuk meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW.
Dalam acara Maulid, kitab-kitab yang berisi sejarah hidup Nabi Muhammad SAW seperti Al-Barzanji dan Ad-Diba’i sering dibacakan. Pembacaan ini tidak hanya mengingatkan umat Islam tentang kisah hidup Nabi, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta yang mendalam kepada beliau.
Dengan sering mengenang perjuangan dan pengorbanan Nabi, kita semakin termotivasi untuk mengikuti jejaknya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu keutamaan terbesar dari merayakan Maulid Nabi adalah mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW. Sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadis, bershalawat kepada Nabi dan memperingati kelahirannya dapat menjadi sebab bagi umat Islam untuk mendapatkan pertolongan di hari kiamat.
Hal ini menjadi motivasi bagi banyak orang untuk selalu merayakan Maulid dengan penuh semangat.
Peringatan Maulid Nabi seringkali menjadi ajang berkumpulnya umat Islam dari berbagai kalangan. Dalam acara tersebut, orang-orang saling berinteraksi dan mempererat tali silaturahmi.
Kebersamaan ini menciptakan harmoni dan persaudaraan di antara sesama Muslim, yang pada akhirnya memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Hikmah lainnya dari perayaan Maulid Nabi adalah sebagai sarana untuk memotivasi umat Islam dalam berbuat kebaikan. Banyak orang yang memanfaatkan momen ini untuk bersedekah, berbagi makanan, dan melakukan berbagai amal kebajikan lainnya.
Semua ini merupakan wujud nyata dari rasa syukur atas kelahiran Rasulullah SAW dan sebagai upaya meneladani sifat dermawan beliau.
Dalam kitab Targhibul Musytaqin karya Syaikh Nawawi Al-Bantani, terdapat sebuah kisah yang penuh hikmah terkait dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda yang memiliki uang satu dinar peninggalan dari ibunya yang sholehah. Dia bertekad untuk menggunakan dinar tersebut hanya untuk kepentingan akhirat. Suatu ketika, dia mengikuti perayaan Maulid Nabi dan mendengarkan pembacaan Al-Qur’an serta kisah Nabi SAW. Malamnya, dia bermimpi melihat surga dan diberikan istana yang indah.
Kisah ini menunjukkan betapa besar keutamaan merayakan Maulid Nabi. Sang ibu pemuda tersebut mendapat kemuliaan di surga karena anaknya menggunakan uang dinar tersebut untuk merayakan Maulid Nabi.
Kisah ini menggambarkan betapa besarnya hikmah yang didapatkan oleh orang-orang yang merayakan dan memuliakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Banyak ulama besar, seperti Syaikh Nawawi Al-Bantani, menganjurkan umat Islam untuk merayakan Maulid Nabi. Para ulama ini menekankan bahwa dengan memperingati kelahiran Nabi, kita tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islam yang sejati dalam kehidupan kita.
Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki banyak hikmah dan keutamaan. Dari mengingat kelahiran Nabi hingga menumbuhkan rasa cinta, mendapatkan syafaat, dan mempererat silaturahmi, semua ini merupakan bagian dari keindahan perayaan Maulid.
Dengan merayakan Maulid, umat Islam semakin dekat kepada Nabi Muhammad SAW dan menjalankan ajaran-ajarannya dengan lebih baik. (DM)
Tinggalkan Balasan