Tata Cara dan Niat Membaca Surat Yasin Tiga Kali di Malam Nishfu Sya’ban

By 1 minggu lalu 5 menit membaca

Tenggulangbaru.id – Malam Nishfu Sya’ban jatuh pada tanggal 15 bulan Sya’ban, merupakan salah satu malam istimewa dalam kalender Islam. Bulan Sya’ban adalah bulan yang sering dilalaikan oleh manusia, padahal di dalamnya terdapat momen di mana amalan-amalan diangkat kepada Allah SWT.

Sebagaimana diriwayatkan oleh An-Nasa’i:

ذَالِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبَ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Itu adalah bulan yang banyak manusia melalaikannya, antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di mana amalan-amalan diangkat kepada Tuhan semesta alam. Karena itu, maka aku suka amalanku diangkat dan aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i)

Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mengisi Malam Nishfu Sya’ban dengan berbagai amal ibadah, termasuk berpuasa pada siangnya dan memperbanyak doa serta ibadah lainnya pada malam harinya.

Dalil Keutamaan Malam Nishfu Sya’ban

Imam Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman meriwayatkan hadis berikut:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَتَهَا، وَصُومُوا يَوْمَهَا، فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، أَلَا مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ، أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

“Apabila tiba malam pertengahan bulan Sya’ban, maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman, ‘Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku? maka Aku akan mengampuninya. Adakah orang yang meminta rezeki? maka Aku akan memberinya rezeki. Adakah orang yang meminta kepada-Ku? maka akan Aku beri. Adakah yang begini, dan adakah yang begitu, hingga terbit fajar.’” (HR. Baihaqi)

Hadis ini menunjukkan betapa besarnya rahmat Allah SWT pada malam tersebut, sehingga sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk membaca Surat Yasin tiga kali dengan niat-niat tertentu.

Baca Juga: Bacaan Doa Berbuka Puasa Ramadhan Bahasa Arab dan Artinya

Tata Cara Membaca Surat Yasin Tiga Kali di Malam Nishfu Sya’ban

Salah satu amalan yang sudah dilakukan sejak lama oleh para ulama adalah membaca Surat Yasin tiga kali setelah shalat Maghrib.

Amalan ini disebutkan dalam Kitab Kanzun Najah wa Surur karya Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qadir Quds Al-Makki As-Syafi’i.

1. Waktu Pelaksanaan

Amalan ini dilakukan setelah melaksanakan shalat Maghrib, baik secara berjamaah maupun sendiri.

2. Urutan Pembacaan Surat Yasin

Surat Yasin dibaca sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda untuk setiap pembacaan:

  • Bacaan Pertama
    Niat agar diberikan umur yang panjang dalam ketaatan kepada Allah SWT.
  • Bacaan Kedua
    Niat agar diberikan perlindungan dari segala bahaya dan dilapangkan rezekinya.
  • Bacaan Ketiga
    Niat agar diberikan ketenangan hati dan memperoleh husnul khotimah (akhir kehidupan yang baik).

Niat ini dinukil dari Sayyid Hasan bin Abdullah bin Alwi Al-Haddad dan Syaikh Ad-Dairabi.

Niat Membaca Surat Yasin Tiga Kali

Terdapat dua versi niat yang biasa diamalkan oleh para ulama:

  1. Niat Menurut Sayyid Hasan bin Abdullah bin Alwi Al-Haddad
    • Niat pertama, Memohon panjang umur dalam ketaatan.
    • Niat kedua, Memohon perlindungan dari bahaya serta kelapangan rezeki.
    • Niat ketiga, Memohon ketenangan hati dan husnul khotimah.
  2. Niat Menurut Syaikh Ad-Dairabi
    • Niat pertama, Memohon panjang umur.
    • Niat kedua, Memohon agar dijauhkan dari bala atau mara bahaya.
    • Niat ketiga, Memohon agar tidak bergantung kepada manusia, hanya kepada Allah SWT.

Kedua versi niat ini memiliki makna yang sama dan bisa diamalkan semuanya.

Doa Setelah Membaca Surat Yasin Nishfu Sya’ban

Setelah menyelesaikan tiga kali bacaan Surat Yasin, dianjurkan membaca doa yang telah disusun oleh para ulama. Doa ini berisi permohonan keberkahan, ampunan, dan perlindungan dari segala keburukan.

Berikut doa yang dibaca:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِي وَطَرْدِيْ وَإِقتَارَ رِزْقِيْ، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ (يَمْحُوْ اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ) إِلَهِيْ بِالتَّجَلِّيْ الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ، الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ، وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم

Artinya:

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. 

“Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. 

“Ya Allah, Dzat yang Maha Pemberi anugerah, yang tidak membutuhkan anugerah dari siapa pun. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Dzat yang memiliki karunia dan kebaikan yang melimpah. Tiada Tuhan selain Engkau, pelindung bagi mereka yang mencari perlindungan, tempat berlindung bagi mereka yang meminta perlindungan, dan tempat aman bagi mereka yang merasa takut. 

“Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan aku dalam kitab-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu, terusir, atau mengalami kesempitan rezeki, maka hapuskanlah, ya Allah, dengan anugerah-Mu, segala kesengsaraan, keterhalangan, keterusiran, dan kesempitan rezekiku. Dan tetapkanlah aku dalam kitab-Mu sebagai orang yang bahagia, diberi rezeki, dan diberi taufik untuk melakukan segala kebaikan. 

“Sungguh, Engkau telah berfirman, dan firman-Mu adalah kebenaran, dalam kitab-Mu yang Engkau turunkan melalui lisan Nabi-Mu yang diutus: 

‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh).’

“Ya Ilahi, dengan keagungan-Mu yang paling besar, pada malam Nishfu Sya’ban yang penuh kemuliaan, malam di mana ditetapkan segala urusan dengan penuh kebijaksanaan, aku memohon kepada-Mu agar Engkau mengangkat dari kami segala bala yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan segala sesuatu yang hanya Engkau yang mengetahuinya. 

“Sesungguhnya Engkaulah Dzat yang Maha Mulia dan Maha Pemurah. 

“Semoga rahmat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.”

Pendapat Ulama Tentang Amalan Nishfu Sya’ban

Beberapa ulama memberikan komentar mengenai amalan membaca Surat Yasin di Malam Nishfu Sya’ban.

1. Syaikh Muhammad bin Darwisy dalam Kitab Asnal Mathalib

وَأَمَّا قِرَاءَةُ سُوْرَةِ يس لَيْلَتَهَا بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَالدُعَاءِ الْمَشْهُوْرِ فَمِنْ تَرْتِيْبِ بَعْضِ أهْلِ الصَّلاَحِ مِنْ عِنْدِ نَفْسِهِ قِيْلَ هُوَ الْبُوْنِى وَلاَ بَأْسَ بِمِثْلِ ذَلِكَ

“Adapun pembacaan Surat Yasin pada malam Nishfu Sya’ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syaikh Al-Buni, dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk.”

Pernyataan ini menunjukkan bahwa amalan ini bukan sesuatu yang bid’ah, melainkan merupakan kebiasaan baik yang telah dilakukan oleh para ulama terdahulu.

2. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki dalam Kitab Ma Dza fi Sya’ban

لَكِنْ لَا مَانِعَ أَنْ يُضِيْفَ الْإِنْسَانُ إِلَى عَمَلِهِ مَعَ إِخْلَاصِهِ مُطَالَبَهُ وَحَاجَاتِهِ الدِّيْنِيَّةِ وَالدُّنْيَاوِيَّةِ، اَلْحِسِّيَّةِ وَالْمَعْنَوِيَّةِ، الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ، وَمَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ يَس أَوْ غَيْرَهَا مِنَ الْقُرْآنِ للهِ تَعَالَى طَالِبًا اَلْبَرَكَةَ فِي الْعُمْرِ، وَالْبَرَكَةَ فِي الْمَالِ، وَالْبَرَكَةَ فِي الصِّحَّةِ فَإِنَّهُ لَا حَرَجَ عَلَيْهِ

“Tidak ada larangan bagi seseorang yang melakukan amal sholeh untuk menambahkan keinginan duniawi dan akhirat yang dibarengi dengan ikhlas. Dan orang yang membaca Yasin atau surat lainnya karena Allah dengan niat mencari keberkahan dalam umur, harta, dan kesehatan, maka hal tersebut tidaklah salah.”

Ini menunjukkan bahwa membaca Surat Yasin dengan niat baik di malam Nishfu Sya’ban adalah suatu amal yang dianjurkan.

Malam Nishfu Sya’ban adalah malam penuh berkah yang dianjurkan untuk diisi dengan berbagai ibadah, termasuk membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda.

Meskipun amalan ini tidak secara langsung disebutkan dalam hadis sahih, banyak ulama yang membolehkannya sebagai bentuk doa dan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Semoga kita semua dapat menghidupkan malam yang mulia ini dengan ibadah dan doa, serta mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. [dm]

Baca Juga:

___________________
Agar anda tidak ketinggalan informasi terbaru di Tenggulangbaru.id, anda bisa join di Channel WA Tenggulangbaru.id dengan KLIK DI SINI. Selain itu Anda dapat menyimak update berita lainnya di tenggulangbaru.id dengan mengakses Google News.
___________________

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recent Posts

x
x
Tata Cara dan Niat Membaca Surat Yasin Tiga Kali di Malam Nishfu Sya’ban
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%