Selamat Hari Pendidikan Nasional! Semoga pendidikan Indonesia semakin maju dan menghasilkan generasi cerdas serta berbudi pekerti luhur. Hari Pendidikan Nasional Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024, mari suarakan lewat mimpi-mimpi besar lewat pendidikan yang berkualitas. Hardiknas Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional! Terima kasih para pahlawan pendidikan yang telah mengabdikan diri untuk mencerdaskan bangsa. Hardiknas Tak ada kunci keberhasilan yang lebih mujarab selain pendidikan. Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga semakin membuka pintu ilmu pengetahuan. Hardiknas Hari Pendidikan Nasional mengingatkan kita untuk terus belajar dan mengasah ilmu agar dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi negeri. Hardiknas Di Hari Pendidikan Nasional, mari kita apresiasi seluruh insan pendidikan yang tak kenal lelah dalam membagikan ilmu dan membentuk karakter bangsa. Hardiknas

Artikel/Berita

CERPEN

Gugur Dalam Kesempurnaan Iman

Admin TB

08 Juni 2023 12:03:18

349 Kali Dibaca

Abu jahal, yang nama sebenarnya adalah Ammar bin Hisyam, setiap hari selalu marah-marah karena budak-budaknya seorang demi seorang telah memeluk agama Islam. Tanpa rasa takut mereka melakukan di depan matanya. Bahkan ada satu keluarga budak Abu Jahal yang seluruhnya menjadi pengikut Rasullullah, mereka adalah Yasir dan Istrinya, Samiyyah, serta dua orang anaknya, Ammar dan Abdullah.

Baca Juga: Cerpen: Berkat Sedekah

 

Pada suatu hari mereka dihadapkan ke depan pengadilan dengan tangan da kaki terbelenggu.

“Kalian memang kurang ajar!,” teriak Abu Jahal. “Muhammad itu anak gila, mengapa kalian ikut? Jika ingin selamat, kalian harus menyatakan keluar dari Islam!”

Keempat orang dalam satu keluarga itu diam saja, mulutnya komat-kamit mengucapkan kalimat-kalimat tauhid.

“Kalian memang bedeb*h! Di hadapanku masih berani menentangku, mau minta tolong kepada siapa, hah!?” sambil berteriak-teriak, cambuk Abu Jahal melecut-lecut mendera tubuh keempat orang satu keluarga itu.

“Kalian mau minta tolong kepada Muhammad ? Ha ha ha... Dia tak kan sanggup menolong kalian!”

Mereka tetap diam. Tak sepatah kata pun keluar dari mulut mereka kecuali ucapan syahadat. Kemurkaan Abu Jahal semakin memuncak. Cambuknya semakin deras menghantam tubuh mereka, namun sedikit pun mereka tak bergeming. Kemudian Abu Jahal memerintahkan algojonya untuk memanggang tubuh mereka di atas bara api, seperti orang membakar sate.

Demikianlah keadaan keluarga Yasir. Seorang demi seorang ditelentangkan di atas tempat pemanggangan, daging mereka melepuh dan bau kulit terbakar menusuk hidung. Mendengar penyiksaan Abu Jahal atas keluarga Yasir, Rasullullah datang menjenjuk mereka, namun beliau tidak dapat berbuat apa-apa pada saat itu belum turun ayat yang menyata-kan berperang. Dengan meneteskan air mata, Rasulullah mendekati mereka dan menggumam,

“Sabarlah, hai keluarga Yasir. Ada saatnya nanti masa akan berubah, dan sesungguhnya di depanmu telah menanti syurga yang menjanjikan.”

Kemudian Rasullullah mengangkat kedua tangannya dan berdo’a "Ya, Allah, berikanlahkelapangan jiwa bagi keluarga Yasir.”

Abu Jahal dan anak buahnya tertawa tergelak-gelak dan setelah Rasullullah pergi ia berkata:

“Ha ha ha kalian lihat, junjunganmu yang kau agung-agungkan ternyata pergi begitu saja, tanpa bisa berbuat apa-apa untuk menolongmu. Ha ha ha....” kata Abu Jahal.

Setelah dipanggang terus menerus, akhirnya Yasir tak tahan lagi menerima siksaan itu, maka gugurlah dia. Ketika mayatnya diangkat, tubuhnya menghitam karena terbakar. Ammar hanya menundukkan kepala, sedih dan bangga menyaksikan kematian ayahnya. Kemudian menyusul Abdullah, saudara Ammar, badannya yang sakit-sakitan tak kuat lagi menahan yang diluar batas itu, akhirnya dia pun wafat.

Namun pada detik terakhir dia sempat tersenyum, tanda keteguhan imannya. Melihat hal itu Abu Jahal semakin gusar.

“Kurang ajar!, disiksa sedemikian rupa masih juga keras kepala. Hm, Baiklah!” teriaknya, “Angkat Samiyyah., perempuan kep*rat itu!”

Para anak buah Abu Jahal mengangkat tubuh Samiyyah dan didudukkan, sementara itu Ammar masih tetap dipanggang dengan hebatnya.

“Kalau kau mau keluar dari agama Muhammad, Ammar yang hampir mati itu akan kulepaskan,” Kata Abu Jahal kepada Samiyyah.

“Urusan Ammar adalah urusannya sendiri. Dia punya tanggung jawab kepada Allah, sebagaimana aku juga punya tanggung jawab terhadap-Nya. Apapun yang aku perbuat tidak ada sangkut pautnya dengan diriku.” Jawab Samiyyah dengan tenang, meskipun tubuhnya menahan rasa sakit yang hebat.

“Dasar perempuan kep*rat!” serapah Abu Jahal.

“Kembalilah kepada agama Lata dan Uzza, jiwamu nanti akan selamat. Kalau tidak...”

“Mengapa kalian buang-buang waktu dan tenaga saja,” kata Samiyyah.” Jika kalian ingin membunuhku, silahkan. Sampai matipun aku akan tetap menjadi pengikut Muhammad.”

“Jika demikian, matilah kalian!” teriak Abu Jahal seraya memberi isyarat kepada anak buahnya.

Maka terjadilah peristiwa mengerikan, peristiwa yang tak akan sanggup sejarah untuk mencatatnya. Samiyyah ditelanjangi bulat-bulat. Tubuhnya yang bugil disurukkan ke dalam pasir yang panas karena terik matahari. Setelah mengalami penyiksaan itu, Abu Jahal kemudian mengambil sebilah pedang, MasyaAllah, pedang itu ditusukkan pada kemaluan Samiyyah, lalu disobeknya tubuh wanita itu. Dengan sentakan kaliamat tauhid Samiyyah menjerit untuk terakhir kalinya, menangis kepada Tuhan. Dan gugurlah perempuan itu dalam kesempurnaan iman dan akidah.

Adapun Ammar, karena tidak mempan dengan penyiksaan di atas api. Dilepaskan ikatannya, kemudian dipaksa untuk memakai baju besi, lalu dijemur di tengah-tengah padang pasir di bawah teriknya panas matari. Karena merasa tidak tahan, Amar mohon untuk dilepaskan. Mulutnya mengaku murtad, tetapi hatinya tetap beriman. Dan akhirnya ia dibebaskan oleh Abu Jahal. Mendengar tentang sikap Ammar itu, para sahabat menjadi gempar. Mereka kemudian melaporkan pada Rasullullah.

“Ya Rasullullah, Ammar telah murtad dari agama kita. Dia mengaku kembali ke agama nenek moyangnya kepada Abu Jahal.”

Dengan bijaksana Rasullullah menjawab, “Allah telah mencampur iman Ammar di antara ujung rambut hingga ujung kakinya. Allah pun telah mencampur imannya dengan daging serta darahnya.” Sabda Rasullullah ini diucapkan karena telah turun surat An Nahl ayat 106, yang berbunyi :

Barang siapa kufur kepada Allah, maka terlaknatlah dia. Kecuali jika ia dipaksa, pada hal hatinya tetap beriman. Adapun yang kafir dalam dadanya, ia akan menerima neraka dari Allah, dan mereka akan didera dengan siksa yang sangat besar.

Demikian, maka selamatlah iman Ammar dan selamat pula badannya. Juga tingkat kekuatan akidahnya tidak berada di bawah mereka yang mati mempertahankan keyakinannya. [kuns]

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Hosting Murah se Indonesia

Media Sosial

Facebook Twitter YouTube Instagram WhatsApp

Hosting Gratis

MHosting Gratis Rp.0

Komentar

Tenggulangbaru.id
02 Mei 2024 11:49:08
Selamat Hari Pendidikan Nasional! Semoga setiap anak... selengkapnya
Lestari marganinhrum
26 April 2024 09:40:01
Saya terdaftar pkh baru dan blom punya kks apakah bisa... selengkapnya
Zaky
25 April 2024 00:36:07
Saya mau dapat PIP, bagaimana cara mengajukannya?... selengkapnya
Topani Sahara
02 April 2024 21:28:46
Semoga artikel ini bermanfaat, ... selengkapnya
Topani
27 Maret 2024 18:33:27
Semoga bermanfaat... selengkapnya
Naning
21 Maret 2024 02:55:45
Kenapa kok dana pip yg lain keluar ini punya anak saya... selengkapnya
Topani
08 Maret 2024 16:10:05
Makasih pak Dafris... selengkapnya
Dafris
08 Maret 2024 15:16:52
Sukses ya...... selengkapnya
Sokewih
08 Maret 2024 10:46:14
Kenapa bpnt saya tidak cair?... selengkapnya
Satria setiawan wijaya
06 Maret 2024 16:47:49
Bagaimana cara mndaftarkan ank saya dpet pip... selengkapnya

Sinergi Program

Lapak Tenggulang Baru
OpenDesa
PCNU Musi Banyuasin
The Express
SMP Hidayatut Thullab

Statistik Pengunjung

Hari ini:4.283
Kemarin:5.134
Total Pengunjung:86.040
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:172.70.130.174
Browser:Mozilla 5.0