Manfaat Shalat dalam Kehidupan Sehari-hari

By 5 hari lalu 4 menit membaca

Tenggulangbaru.id Shalat adalah berasal dari bahasa Arab yang berarti doa. Sedangkan menurut istilah, shalat adalah rangkaian ibadah khusus yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Seluruh umat Muslim di dunia sepakat bahwa shalat adalah kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Sejak kecil, orang tua telah mengajarkan anak-anaknya untuk mendirikan shalat.

Perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an, “Wa aqimus shalata” yang berarti “dan dirikanlah shalat”, sudah menjadi pedoman yang sangat kita kenal. Namun, ada hal menarik untuk direnungkan: mengapa Allah SWT menggunakan kata aqimu (dirikanlah) alih-alih shallu (shalatlah)?

Imam Al-Harits Al-Muhasibi dalam kitabnya Risalatul Mustarsyidin memberikan nasihat: 

وَقُمْ بَيْنَ يَدَيْه فِي صَلَاتِكَ جُمْلَةً

“Dirikanlah shalat di hadapan Allah SWT dengan sepenuhnya.”

Abdul Fattah Abu Guddah menjelaskan bahwa nasihat Al-Harits Al-Muhasibi tersebut bermakna mendirikan shalat dengan melibatkan seluruh jiwa dan raga, termasuk hati, pikiran, dan tubuh.

Dalam pelaksanaannya, seseorang juga harus menyempurnakan bentuk dan adab dalam shalat. Dengan pemahaman ini, mendirikan shalat melaksanakan gerakan fisik dan  juga menghadirkan kesadaran penuh dan kekhusyukan dalam ibadah tersebut.

Abdul Fattah Abu Guddah dalam komentarnya pada kitab Risalatul Mustarsyidin menyatakan: 

وَإِقَامَةُ الصَّلَاةِ مَعْنَاهَا أَدَاؤُهَا كَامِلَةُ الْأَرْكَانِ وَالشُّرُوْطِ الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ

“Mendirikan shalat berarti melaksanakannya secara sempurna, baik rukun-rukun maupun syarat-syaratnya, lahir dan batin.”

Jika seseorang melaksanakan shalat dengan pemahaman seperti ini, maka shalat tersebut akan memberikan hasil yang begitu nyata dalam kehidupannya. Untuk mencapai hal tersebut, seseorang harus menyempurnakan rukun dan syaratnya, baik yang bersifat lahiriah maupun batiniah. 

Perkara lahiriah yang harus disempurnakan meliputi ketenangan dalam gerakan, kekhusyukan saat rukuk dan sujud, serta berupaya memahami dan memperhatikan bacaannya seperti dzikir dan doa.

Sementara itu, perkara batiniah mencakup menghadirkan rasa takut kepada Allah dan merasakan sifat ihsan saat shalat. Sifat ihsan ini berarti beribadah seakan-akan melihat Allah; jika hal itu sulit dicapai, maka setidaknya menyadari bahwa Allah senantiasa melihatnya.

Ketika seseorang mampu menghadirkan perasaan ini, ia akan sepenuhnya tenggelam dalam keagungan Allah, hingga tidak ada kesibukan duniawi yang dapat mengganggu konsentrasinya.

Makna shalat yang dimaksud inilah yang pertama kali dimohonkan oleh Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT untuk dirinya dan keluarganya. Nabi Ibrahim AS berdoa:

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, terimalah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)

Demikian pula, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengajak keluarganya mendirikan shalat dengan makna yang sama, serta untuk bersabar dalam melaksanakannya.

Sebagaimana yang terkandung dalam firman-Nya berikut:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى

“Perintahkanlah keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang memberi rezeki kepadamu. Akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, shalat yang dilakukan dengan sempurna akan membuahkan hasil yang baik. Salah satu hasil dari shalat yang sempurna adalah mencegah seseorang dari perbuatan maksiat dan keburukan.

Allah SWT berfirman:

وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar. Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya) daripada ibadah-ibadah yang lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45)

Begitu pula, dengan shalat yang sempurna, seseorang akan mampu bertahan dari cobaan yang datang, serta mengatasi segala masalah dengan hati yang tenang.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 153:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Selain itu, masih banyak manfaat berharga yang dapat diperoleh dari shalat yang sempurna. Maka, banyak orang bertanya, “Mengapa umat Islam shalat lima waktu, tetapi tidak semua dari mereka memiliki perangai dan perbuatan yang baik?” Jawabannya adalah karena mereka hanya melaksanakan shalat secara lahiriah saja, tanpa mengamalkan makna mendalam dari shalat seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Semoga kita semua dapat mengamalkan ibadah shalat dengan sempurna dalam kehidupan sehari-hari. Semoga shalat lima waktu yang kita kerjakan setiap hari membuahkan hasil yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri, orang lain, di dunia, maupun di akhirat. Amiin.

(DM)

___________________
Agar anda tidak ketinggalan informasi terbaru di Tenggulangbaru.id, anda bisa join di Channel WA Tenggulangbaru.id dengan KLIK DI SINI. Selain itu Anda dapat menyimak update berita lainnya di tenggulangbaru.id dengan mengakses Google News.
___________________

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Recent Posts

x
x
Manfaat Shalat dalam Kehidupan Sehari-hari - Tenggulang Baru
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%