Tenggulangbaru.id – Bulan Ramadan adalah bulan istimewa di antara sebelas bulan lainnya. Pada bulan yang mulia ini, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah yang sama, seperti puasa, shalat Tarawih, Witir, dan lain-lain. Bulan puasa menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam karena di dalamnya penuh dengan rahmat dan keberkahan.
Selain memiliki banyak keutamaan, ternyata terdapat beberapa peristiwa besar dalam sejarah yang terjadi di bulan Ramadan. Semua itu merupakan kehendak Allah SWT dan bukan kebetulan. Oleh karena itu, umat Islam bisa mengambil hikmah dari berbagai peristiwa tersebut.
Baca Juga: Sejarah Nuzulul Qur’an dan Amalan yang Dapat Dilakukan
Beberapa peristiwa besar bersejarah yang terjadi di bulan Ramadan antara lain:
Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, pertama kali diturunkan pada bulan suci Ramadan, tepatnya pada tanggal 17 Ramadan. Peristiwa ini dikenal sebagai Nuzulul Qur’an. Turunnya Al-Qur’an ini merujuk pada wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW pada saat itu. Lima ayat pertama dari Surat Al-Alaq (ayat 1-5) turun dalam peristiwa tersebut.
Wahyu pertama ini disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saat beliau sedang beribadah di Gua Hira’ selama beberapa bulan. Penurunan Al-Qur’an menandakan bahwa Nabi Muhammad telah diangkat menjadi nabi dan rasul yang bertugas menyampaikan risalah dari Allah.
Perang Badar terjadi antara umat Islam dan kaum Kafir Quraisy pada hari Jumat, tanggal 2 Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Umat Islam memperoleh kemenangan gemilang dalam pertempuran ini, meskipun jumlah pasukan Muslim lebih sedikit dari pasukan Kafir Quraisy. Pasukan Kafir Quraisy yang berjumlah 1.000 pasukan berhasil dikalahkan oleh pasukan Muslim yang hanya terdiri dari 313 orang, atas kehendak Allah SWT.
Baca Juga: Rumus Lailatul Qadar Menurut Imam Al-Ghazali
Pembebasan Kota Makkah, atau yang dikenal sebagai Fathu Makkah, terjadi tanpa pertumpahan darah pada tanggal 10 Ramadan tahun 630 Masehi atau tahun ke-8 Hijriyah. Peristiwa ini merupakan penaklukkan Kota Makkah oleh kaum Muslim tanpa adanya perlawanan.
Ketika Rasulullah SAW berencana untuk hijrah ke Kota Thaif, masyarakat setempat menyerang beliau, bahkan menyebabkan beliau terluka. Namun, setelah Islam berhasil menyebar di seluruh Jazirah Arab dan Kota Makkah dibebaskan dalam Fathu Makkah, tokoh-tokoh Thaif kemudian menyerahkan kota tersebut kepada Rasulullah SAW.
Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadan tahun ke-9 Hijriyah, menandakan bahwa masyarakat Thaif menyatakan masuk Islam.
Pada tanggal 28 Ramadan tahun 92 Hijriyah, umat Islam di bawah kepemimpinan Tariq bin Ziyad berhasil menaklukkan Andalusia atau Spanyol. Penaklukan ini memiliki dampak besar karena Islam mulai tersebar di benua Eropa setelah dikuasainya wilayah Andalusia.
Baca Juga: Apakah Takdir Bisa Diubah?
Pada masa akhir Dinasti Abbasiyah, kaum Mongol menjadi salah satu kekuatan dominan. Mereka melakukan serangkaian penaklukan yang luas, mencakup area seluas 33 juta kilometer persegi, termasuk penaklukkan terhadap Dinasti Abbasiyah.
Pada tahun 1258, Dinasti Abbasiyah runtuh di bawah serangan Pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan. Namun, dua tahun kemudian, pada tanggal 15 Ramadan tahun 1260 M, umat Islam berhasil memukul mundur dan bahkan mengalahkan pasukan Mongol yang mencoba untuk menguasai Mesir. Pasukan Muslim yang tangguh tersebut dipimpin oleh Sultan Qutuz dari Dinasti Mamluk.
Salah satu peristiwa besar yang tak kalah pentingnya terjadi pada bulan Ramadan adalah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah bertahun-tahun berjuang melawan penjajah, bangsa Indonesia akhirnya meraih kemerdekaannya. Proklamasi ini dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945, yang juga bertepatan dengan tanggal 9 Ramadan 1364 Hijriyah.
Baca Juga: Batal Puasa Sengaja? Ini Hukumnya, Kafaratnya, dan Cara Membayarnya!
Peristiwa-peristiwa besar dan bersejarah yang terjadi di bulan Ramadan menegaskan bahwa Islam menghargai kebenaran. Slogan puasa yang diwajibkan dalam bulan Ramadan menyiratkan kekuatan, jihad, dan kerja. Puasa tidak melambangkan kelemahan, pelarian, apatis, atau kemalasan, seperti yang mungkin dianggap oleh beberapa orang.
Seorang Muslim sejati harus mampu berinteraksi dengan realitas kehidupan dan beradaptasi dengan situasi sekitarnya tanpa melupakan kewajiban agamanya. Oleh karena itu, tidak benar jika ada anggapan bahwa puasa mengganggu bisnis atau menunda kemajuan aktivitas. Hal ini ditegaskan oleh terjadinya peristiwa-peristiwa besar yang bersejarah di bulan Ramadan, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.
(DM)
Tinggalkan Balasan