22 Jan 2025

Tuntunan Salat Duha: Niat, Doa, Keutamaan, dan Keajaibannya

By AdminTB 1 tahun lalu 4 menit membaca

Shalat Duha adalah salah satu jenis Salat sunnah yang dilakukan pada waktu pagi hari setelah matahari terbit namun sebelum masuk waktu Salat Dzuhur. Salat ini sangat dianjurkan dalam agama Islam karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat.

Pelaksanaan Salat Duha memberikan manfaat spiritual yang signifikan. Dalam Salat ini, umat Muslim dapat berkomunikasi dengan Allah SWT secara pribadi, memohon ampunan, dan mendapatkan ketenangan batin. Salat Duha juga dapat menjadi waktu untuk menghilangkan rasa cemas dan stres, serta memberikan energi positif untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Dengan melaksanakan Salat ini secara teratur, umat Muslim dapat merasakan kedekatan dengan Allah SWT dan mendapatkan berkah dalam kehidupan mereka.

Tradisi mengarak perahu dan membagikan makanan dari hasil bumi di kawasan Pasar Lama, Tangerang, Banten, untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. FOTO: ANTARA/Sulthony Hasanuddin/foc.

Jumlah Rakaat Salat Duha

Salat Duha dapat dilakukan dengan dua rakaat. Itulah jumlah minimal yang disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda, “Kekasihku Rasulullah SAW memerintahkan kepadaku untuk berpuasa pada beberapa hari di setiap bulan (puasa ayyamul baidh, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 dalam penanggalan Hijriah), dan melaksanakan Salat Duha dengan dua rakaat, serta Salat Witir sebelum tidur.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Niat Shalat Dhuha 2 Rakaat

Doa Agar Hujan Berhenti Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

Tata Cara Salat Duha 2 Rakaat

Pelaksanaan Salat Duha sama dengan shalat-salat sunnah lainnya. Namun, terdapat surat-surat pendek yang disarankan untuk dibaca pada rakaat Salat Duha.

Pada rakaat pertama, setelah Al-Fatihah disunnahkan membaca Surat Asy-Syams, kemudian pada rakaat kedua membaca Surat Ad-Dhuha.

Berikut adalah tata cara shalat Duha 2 rakaat sesuai dengan urutan yang diakhiri dengan satu kali salam.

Rakaat pertama:

Membaca niat shalat Duha dua rakaat, “Aku niat shalat Duha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Takbiratul ihram.
Membaca doa Iftitah.
Membaca surat Al-Fatihah.
Membaca surat Asy-Syams (Wasy-syamsi wa duhaa haa…).
Rukuk.
Iktidal.
Sujud pertama.
Duduk di antara dua sujud.
Sujud kedua, lalu berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua.

Rakaat kedua:

Takbiratul ihram.
Membaca surat Al-Fatihah.
Membaca surat Ad-Dhuha (Wad-duha, wal laili iza saja…).
Rukuk.
Iktidal.
Sujud.
Duduk di antara dua sujud.
Sujud kedua dan duduk membaca tasyahud akhir.
Salam dan melanjutkan dengan berdoa.

Doa Salat Duha

Pada dasarnya, doa setelah Salat Duha dapat menggunakan doa apa pun. Bahkan tercatat bahwa Nabi pernah beristighfar setelah shalat Duha dan kemudian melanjutkan dengan doa lainnya. Namun, terdapat doa yang biasa dibaca atau disarankan untuk dibaca setelah shalat Duha. Doa yang umumnya dibaca setelah Salat Duha adalah:

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Dalam tulisan latin: “allahumma innaḍ ḍuḥā-a ḍuḥā-uka, wal bahā-a bahā-uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ismata ‘ismatuka. allahumma in kana rizqi fis samā-i fa-anzilhu, wa in kana fil arḍi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaran fa yassirhu, wa in kana ḥarāman faṭahhirhu, wa in kana ba’īdan faqarribhu, bihaqqi ḍuḥā-ika, wa bahā-ika, wa jamālika, wa quwwatika, wa qudratika, ātini ma atayta ‘ibādakas ṣalihin“.

Artinya: “Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-MU yang sholeh“.

Keutamaan dan keajaiban Salat Duha

Salat Duha merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan keajaiban. Oleh karena itu, Rasulullah Saw. selalu melaksanakan salat Duha dan mendorong para sahabat untuk melakukan hal yang sama. Beberapa keutamaan salat Duha dapat dijelaskan sebagai berikut:

Rezeki yang melimpah.
Allah membangun istana di surga bagi orang yang melaksanakan salat Dhuha.
Rezeki menjadi lancar dan berkah.
Kekayaan bertambah dan keuangan menjadi stabil.
Membuka misteri rezeki yang tersembunyi.
Menolak kemiskinan dan kesempitan rezeki.
Ritual yang membantu mendapatkan rezeki yang berlimpah.
Mengubah nasib dan membawa keberuntungan.
Meningkatkan derajat dan mendapatkan keberkahan dalam hidup.
Keutamaan lainnya yang tidak terhitung jumlahnya.
Dll

Dengan melaksanakan Salat Duha secara rutin, kita dapat mengalami berbagai manfaat dan keajaiban yang terkait dengan rezeki dan kehidupan kita secara keseluruhan.[DM]