Ternyata Begini! Hikmah di Balik Tradisi Mudik Lebaran

By 6 hari lalu 3 menit membaca

Tenggulangbaru.id – Setiap menjelang Idul Fitri, jutaan orang di Indonesia melakukan perjalanan menuju kampung halaman. Tradisi ini dikenal sebagai mudik, sebuah fenomena yang bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang penuh makna.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mudik diartikan sebagai kegiatan pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari raya atau liburan besar.

Namun, jika ditelusuri lebih dalam, istilah ini berasal dari bahasa Jawa, yaitu “mulih dhisik”, yang berarti “pulang duluan” atau “pulang ke kampung halaman”.

Menariknya, mudik bukan hanya menjadi kebiasaan tahunan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan, silaturahmi, dan refleksi spiritual. Lantas, apa saja hikmah yang tersembunyi di balik tradisi ini?

Mudik Lebih dari Sekadar Pulang Kampung

1. Menyambung Silaturahmi dan Meraih Keberkahan

Mudik adalah momentum menjalin kembali hubungan keluarga yang mungkin sempat renggang karena kesibukan sehari-hari. Dalam agama Islam, menjaga silaturahmi sangat dianjurkan dan menjadi bagian dari keimanan.

Allah SWT berfirman:

وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa: 1)

Bahkan, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, mudik bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan hati untuk menghubungkan kembali kasih sayang di antara keluarga dan kerabat.

2. Dampak Sosial dan Ekonomi

Di balik suasana haru dan kebahagiaan bertemu keluarga, mudik juga berdampak besar pada ekonomi. Beberapa sektor yang paling diuntungkan saat musim mudik, antara lain:

  • Transportasi. Penjualan tiket bus, kereta, dan pesawat melonjak drastis.
  • Perdagangan. Pasar tradisional dan pusat perbelanjaan mengalami lonjakan pengunjung.
  • Kuliner. Restoran dan warung makan di jalur mudik ramai pembeli.
  • Usaha kecil. Tukang cukur, jasa rental mobil, dan pedagang kaki lima kebanjiran pelanggan.

Dengan adanya mudik, perekonomian desa pun ikut menggeliat** karena banyak perantau yang membawa rezeki untuk sanak saudara.

3. Rukhshoh atau Keringanan Ibadah dalam Perjalanan

Mudik sering kali dilakukan saat bulan Ramadhan, sehingga para pemudik dihadapkan pada tantangan ibadah, seperti menjalankan puasa dan shalat di perjalanan.

Namun, Hukum memberikan rukhshoh (keringanan) bagi para musafir, seperti:

  • Mengqashar shalat (meringkas shalat 4 rakaat menjadi 2 rakaat).
  • Boleh tidak berpuasa selama perjalanan, dengan syarat menggantinya di hari lain.

Allah SWT berfirman:

وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ

“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah berdosa kamu mengqashar shalat.” (QS. An-Nisa: 101)

وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Hal ini menunjukkan bahwa hukum Islam adalah agama yang memudahkan, bukan menyulitkan, terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan jauh.

Mudik Refleksi Perjalanan Kehidupan

Mudik mengajarkan kita tentang kehidupan. Di dunia ini, kita semua hanyalah musafir, yang pada akhirnya akan kembali ke kampung halaman sejati—akhirat.

Seperti halnya kita mempersiapkan mudik dengan membeli tiket, membawa bekal, dan menjaga kondisi fisik, begitu pula seharusnya kita mempersiapkan perjalanan menuju kehidupan yang lebih kekal.

Apakah kita sudah memiliki cukup bekal amal? Apakah kita sudah memperbaiki hubungan dengan sesama?

Semoga perjalanan mudik kita bukan hanya sekadar pulang kampung, tetapi juga menjadi perjalanan spiritual yang semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT. Wallahu A’lam bis Showab.(DM)


Agar anda tidak ketinggalan informasi terbaru di Tenggulangbaru.id, anda bisa join di Channel WA Tenggulangbaru.id dengan KLIK DI SINI. Selain itu Anda dapat menyimak update berita lainnya di tenggulangbaru.id dengan mengakses Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Recent Posts

x
x
Ternyata Begini! Hikmah di Balik Tradisi Mudik Lebaran
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%