Bibit Siklon Tropis 93S terbentuk di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu, tepatnya di 9.6LS dan 92.4BT dengan kecepatan angin maksimum mencapai 30 knots (55 km/jam) dan tekanan udara minimum di pusatnya sekitar 1003 hPa. Sistem Bibit Siklon 93S bergerak ke arah Baratdaya-Barat menjauhi wilayah Indonesia dengan kemungkinan untuk berkembang menjadi sistem siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Sedang.
Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan dari keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S ini terhadap kondisi cuaca di Indonesia adalah :
Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 meter (Moderate):
Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter (Rough Sea):
BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan potensi Siklon Tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya. Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk:
Seperti dikutip dari situs BMKG, siklon tropis adalah badai dengan kekuatan yang besar dengan radius rata-rata 150-200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5°C. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Sementara itu, siklon tropis 93s merupkan jenis siklon tropis yang terjadi dalam periode tertentu. Periode siklon tropis bisa berlangsung rata-rata sekitar 3-18 hari. Karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau hilang ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.
Siklon tropis juga memiliki beberapa istilah, seperti “badai tropis” atau “typhoon” atau “topan” jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, “siklon” atau “cyclone” jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan “hurricane” jika terbentuk di Samudra Atlantik.
Bibit Siklon Tropis 93s Terpantau di Indonesia Berdasarkan analisis BMKG, bibit siklon tropis 93s masih terpantau di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatera. BMKG mengimbau masyarakat untuk waspadai dampaknya.
“Bibit siklon tropis 93s masih terpantau di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatera, tepatnya di 9.2° LS, 93.5° BT, dengan kecepatan angin maksimum berkisar antara 20 – 25 knots dan tekanan udara minimum 1004 mb. Bergerak ke arah barat daya – barat menjauhi wilayah Indonesia,” papar BMKG.
BMKG memperkirakan potensi bibit siklon tropis 93s akan tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori sedang. Meski begitu, masyarakat tetap perlu waspadai dampak dari bibit siklon tropis 93s, terutama bagi wilayah terdampak.
Adanya bibit siklon tropis 93s memiliki dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam kurun 24 jam ke depan. Wilayah berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang tersebar di Sumatera hingga Jawa bagian barat.
Jakarta, 04 November 2022
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto
Tinggalkan Balasan