Tenggulangbaru.id – Bulan Sya’ban memiliki banyak peristiwa bersejarah dan keutamaan dalam Islam. Mulai dari peralihan kiblat, penyerahan amal, hingga turunnya ayat anjuran shalawat.
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang istimewa dalam kalender Islam. Bulan ini menjadi waktu untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan, sekaligus memiliki berbagai keutamaan yang disebutkan dalam hadis dan Al-Qur’an.
Salah satu keistimewaan bulan ini adalah banyaknya manusia yang lalai, sehingga Rasulullah ﷺ justru meningkatkan ibadahnya.
Dalam sebuah hadis riwayat An-Nasa’i, Usamah bin Zaid bertanya kepada Nabi Muhammad ﷺ:
“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban? Rasulullah ﷺ menjawab: Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT, dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”
Beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Sya’ban menjadikannya semakin istimewa.
Berikut adalah peristiwa-peristiwa penting tersebut:
Salah satu peristiwa besar yang terjadi di bulan Sya’ban adalah perubahan arah kiblat umat Islam. Semula, kiblat umat Islam mengarah ke Masjidil Aqsha di Palestina, kemudian Allah memerintahkan perubahan arah kiblat ke Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah.
Menurut tafsir Al-Qurthubi dalam Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an, peralihan kiblat ini terjadi pada malam Selasa di bulan Sya’ban. Peristiwa ini disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 144:
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
“Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
Perubahan kiblat ini merupakan salah satu peristiwa yang sangat dinantikan oleh Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat. Setiap hari, beliau menengadahkan wajah ke langit menunggu wahyu dari Allah hingga akhirnya turunnya ayat tersebut.
Keutamaan bulan Sya’ban lainnya adalah penyerahan amal perbuatan manusia kepada Allah SWT. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT, dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”
Penyerahan amal ini dilakukan dalam beberapa waktu:
Walaupun amal manusia diangkat setiap hari dan pekan, bulan Sya’ban tetap menjadi waktu utama karena pada bulan inilah rekapitulasi amal tahunan disampaikan kepada Allah SWT.
Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat yang menganjurkan umat Islam untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Ayat tersebut terdapat dalam Surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Ibnu Abi Shaibah Al-Yamani menyebut bahwa bulan Sya’ban dikenal sebagai bulan shalawat, karena di bulan inilah ayat ini diturunkan. Pendapat ini juga didukung oleh Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam kitab Al-Mawahib serta Ibnu Hajar Al-Asqalani.
Bulan Sya’ban adalah bulan yang penuh keberkahan dan memiliki banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam. Keutamaan bulan ini antara lain: Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram, penyerahan amal tahunan kepada Allah SWT, dan Turunnya perintah shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ
Dengan memahami keutamaan dan peristiwa penting di bulan ini, semoga kita dapat lebih mengoptimalkan ibadah dan mendapatkan keberkahannya.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّـدِنَا مُحَمَّدْ
Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad, Wa’ala Aali Sayyidina Muhammad.
Referensi:
(DM)
Tinggalkan Balasan