Mimpi basah atau istilah medisnya nocturnal emission merupakan fenomena alami yang dialami oleh sebagian besar pria dewasa. Pada umumnya, mimpi basah terjadi pada saat tidur dan dapat menimbulkan keluarnya air mani. Namun, apa yang terjadi jika mimpi basah terjadi pada saat berpuasa di bulan Ramadhan?
Pertanyaan ini seringkali muncul di kalangan umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Namun, para ulama sepakat bahwa mimpi basah tidak membatalkan puasa, karena mimpi basah di luar kuasa manusia dan keluarnya air mani yang terjadi tidak disengaja.
Dalam Islam, puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Muslim yang sudah baligh. Ibadah puasa ini memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan fisik maupun spiritual. Selain itu, puasa juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Namun, apa yang terjadi jika seseorang mengalami mimpi basah saat puasa di bulan Ramadhan? Apakah puasanya menjadi batal? Menurut para ulama, puasa tetap sah meskipun seseorang mengalami mimpi basah saat berpuasa.
Ibnu Hajar al-‘Asqalani telah menjelaskan dalam kitabnya:
قال ابنُ حجر: (فقد يَحتَلِمُ بالنَّهارِ، فيجب عليه الغُسلُ، ولا يحرُم عليه، بل يُتمُّ صومَه إجماعًا). ((فتح الباري)) (4/148).
Artinya: “Ibn Hajar mengatakan: \”Seseorang dapat mengalami mimpi basah pada siang hari, sehingga wajib baginya untuk mandi, namun hal itu tidak membuat puasanya batal, malah puasanya tetap sah secara kesepakatan ulama.” (Fathul Bari, jilid 4, halaman 148).
Dalam kutipan tersebut, Ibn Hajar menjelaskan bahwa seseorang dapat mengalami mimpi basah pada siang hari, yang mana hal tersebut wajib baginya untuk mandi. Akan tetapi, meskipun ia harus mandi, hal tersebut tidak membuat puasanya batal atau tidak sah, melainkan puasanya tetap sah secara kesepakatan ulama.
Dalam konteks agama Islam, mimpi basah atau ejakulasi dini yang terjadi pada siang hari biasanya tidak disengaja dan tidak diinginkan oleh seseorang. Oleh karena itu, seseorang tetap diharapkan untuk melanjutkan puasanya setelah membersihkan diri dari mimpi basah tersebut.
Mandi wajib adalah mandi yang dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas besar. Namun, ketika menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, mandi wajib harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak membatalkan ibadah puasa yang sedang dilakukan. Salah satu waktu yang tepat untuk melakukan mandi wajib di bulan Ramadhan adalah pada siang hari. Berikut adalah tata cara mandi wajib siang hari di bulan Ramadhan.
1. Membaca Niat Mandi Wajib
Pertama-tama, sebelum melakukan mandi wajib, bacalah niat mandi wajib. Niat tersebut dapat dibaca pada saat membasuh air ke kepala dan seluruh tubuh.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhon lillaahi ta’aala”,
Artinya “Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah”.
2. Mencuci kedua telapak tangan dengan memasukkan jari-jari ke air
Setelah membaca niat, basuhlah kedua telapak tangan dengan memasukkan jari-jari ke dalam air.
3. Membasuh kemaluan
Setelah mencuci kedua telapak tangan, langkah selanjutnya adalah membilas kemaluan. Pastikan untuk membersihkan dengan baik agar tidak ada sisa kotoran yang tersisa.
4. Berwudhu
Setelah membersihkan kemaluan, sebaiknya berwudhu terlebih dahulu seperti wudhu yang dilakukan untuk shalat. Hal ini bertujuan untuk membersihkan diri secara menyeluruh sekaligus melengkapi ibadah puasa.
5. Menggosokkan jari-jari ke kulit kepala dan menyiramkannya ke atas kepala sampai kaki sebanyak tiga kali
Setelah berwudhu, langkah selanjutnya adalah menggosokkan jari-jari ke kulit kepala dan menyiramkannya ke atas kepala sampai kaki sebanyak tiga kali. Pastikan semua anggota badan terkena air.
6. Menggosok anggota badan yakni tangan dan kaki dengan diawali bagian kanan terlebih dulu
Setelah langkah kelima, gosoklah seluruh anggota badan, dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu, dengan air. Pastikan semua anggota tubuh sudah terkena air.
Pastikan semua anggota tubuh sudah dibasahi
7. Terakhir, pastikan semua anggota tubuh sudah terkena air. Setelah itu, mandi wajib telah selesai dilakukan.
Tata cara mandi junub ini sesuai dengan Hadist Nabi SAW:
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ. راه البخاري
Artinya: Dari Aisyah, istri Nabi shallallahu alaihi wasallam, saat beliau mandi junub, pertama-tama beliau mencuci kedua telapak tangan, kemudian berwudhu seperti wudhu untuk shalat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosoknya ke kulit kepalanya. Setelah itu, beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, lalu mengalirkan air ke seluruh tubuhnya. (HR. Bukhari)
Setelah memahami penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cara melakukan mandi wajib di bulan Ramadhan pada siang hari tidak berbeda dengan cara mandi wajib di luar bulan puasa. Namun, perlu diingat bahwa dalam melaksanakan mandi wajib, kita harus memastikan agar tidak melanggar aturan puasa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami tata cara mandi wajib yang benar agar puasa yang kita jalankan tetap sah.
Menjaga kesahihan ibadah puasa adalah suatu kewajiban bagi setiap umat muslim. Dalam menjalankan puasa Ramadhan, kita perlu memperhatikan beberapa aturan dan ketentuan yang berlaku, salah satunya adalah tata cara mandi wajib. Dalam melaksanakan mandi wajib, kita perlu mencuci seluruh tubuh dan memperhatikan bagian-bagian yang sering terlewatkan, seperti lubang hidung, telinga, dan sebagainya.
Penting untuk diingat bahwa mandi wajib harus dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan syarat-syaratnya agar puasa yang kita jalankan tetap sah. Oleh karena itu, sebagai umat muslim yang menjalankan ibadah puasa, kita perlu memperhatikan cara mandi wajib di bulan Ramadhan pada siang hari agar ibadah puasa kita tidak terganggu dan tetap sah di sisi Allah SWT. [Dlom]
Tinggalkan Balasan