Tenggulang Baru
Layanan Mandiri
Login Admin
Rekap Kehadiran
BERITA
Semenjak pekan lalu hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan terkena sengatan gelombang panas atau heat wave yang meliputi Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan Laos.
Badan meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C. Peristiwa itu telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.
Sejumlah negara telah menderita dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan korban tewas sudah berjatuhan akibat cuaca panas pada tahun ini.
Salah satu negara yang terparah terpapar gelombang panas adalah India. Negara dengan jumlah penduduk lebih dari 1,4 miliar tersebut menjadi 'langganan' dihantam cuaca 'neraka'.
Dilansir dari Grist, Rabu (26/4/2023), tahun lalu, gelombang panas ekstrem di India membunuh puluhan orang, memangkas hasil panen hingga sepertiga di beberapa daerah, dan membakar tempat pembuangan sampah di Delhi, menimbulkan asap beracun di lingkungan sekitarnya.
Suhu mencapai 46 derajat Celcius di negara bagian utara Uttar Pradesh dan memicu lebih dari 300 kebakaran hutan di seluruh negeri. Bahkan, ketika pembangkit listrik membakar lebih banyak batu bara untuk menyediakan tenaga yang dibutuhkan untuk membuat orang tetap sejuk yang akhirnya berujung pada krisis listrik.
Menurut penelitian dari para peneliti Cambridge yang diterbitkan pekan lalu, cuaca ekstrem di India membuat 90% negara itu rentan terhadap risiko kesehatan masyarakat seperti sengatan panas, kekurangan makanan, dan bahkan kematian. Temperatur yang melonjak juga dapat memperlambat ekonomi negara dan menghambat tujuan pembangunannya.
Gelombang panas menyebabkan "beban yang belum pernah terjadi sebelumnya pada kesehatan masyarakat, pertanian, dan sistem sosial-ekonomi dan budaya lainnya," tulis mereka. "India saat ini menghadapi benturan berbagai bahaya iklim kumulatif."
Menurut para peneliti, otoritas pemerintah telah meremehkan bahaya tersebut. Para pejabat mengandalkan penilaian kerentanan iklim, yang dirancang oleh Departemen Sains dan Teknologi India, yang menunjukkan persentase yang lebih kecil dari negara tersebut yang menghadapi risiko tinggi akibat perubahan iklim daripada yang ditunjukkan oleh temuan baru.
Kesalahan perhitungan seperti itu dapat menghambat upaya India untuk memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan PBB, seperti mengurangi kelaparan dan kemiskinan serta mencapai kesetaraan gender.
Studi ini muncul di PLOS Climate hanya beberapa hari setelah setidaknya 13 orang meninggal karena sengatan panas dan beberapa lusin dirawat di rumah sakit setelah acara luar ruangan di negara bagian barat Maharashtra.
Gelombang panas minggu lalu di wilayah lain negara itu memaksa penutupan sekolah karena suhu siang hari mencapai 40 derajat Celcius beberapa hari berturut-turut.
Adapun, setidaknya 24.000 orang telah meninggal akibat panas di India dalam 30 tahun terakhir. Perubahan iklim telah memicu gelombang panas di sana dan di negara tetangga Pakistan dan suhu diperkirakan akan memecahkan rekor setiap tiga tahun, sesuatu yang hanya akan terjadi sekali setiap 312 tahun jika iklim tidak mengalami perubahan radikal seperti itu.
"Proyeksi jangka panjang menunjukkan bahwa gelombang panas India dapat melewati batas kelangsungan hidup manusia sehat yang beristirahat di tempat teduh pada 2050," tulis para penulis studi Cambridge.
Pada tahun 2030, panas yang menyengat akan memangkas kapasitas untuk pekerjaan di luar ruangan sebesar 15%. Gelombang panas juga dapat merugikan India 8,7% dari PDB pada akhir abad ini.
Peneliti Cambridge menemukan bahwa seluruh Delhi, rumah bagi 32 juta orang, terancam oleh gelombang panas yang parah, tetapi pemerintah mengatakan hanya dua dari 11 distrik kota yang menghadapi risiko iklim tinggi.
Kepadatan, kurangnya akses ke listrik, air, sanitasi, dan perawatan kesehatan, bersama dengan kondisi perumahan yang buruk, dapat membuat penduduk Delhi, terutama mereka yang berpenghasilan rendah, bahkan lebih rentan terhadap panas.
Pemerintah "belum memahami pentingnya panas dan bagaimana panas dapat membunuh," kata Dileep Mavalankar, direktur Institut Kesehatan Masyarakat India yang berbasis di Gujarat, kepada BBC.
Sementara itu, kementerian tenaga India telah meminta pembangkit listrik tenaga batu bara untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan listrik, yang mencapai rekor tertinggi minggu lalu saat suhu melampaui 43 derajat Celcius.
Sementara di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2°C di stasiun pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Ciputat pada pekan lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34°C - 36°C hingga saat ini.
Melansir laman resmi BMKG, Selasa (25/4/2023), suhu panas bulan April di wilayah Asia secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semua matahari. Namun lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan, kawasan Indocina, dan Asia Timur pada 2023 termasuk yang paling signifikan lonjakannya.
Para pakar iklim menyimpulkan, bahwa tren pemanasan global dan perubahan iklim yang terus terjadi hingga saat ini, berkontribusi menjadikan gelombang panas semakin berpeluang terjadi lebih sering.
BMKG menjelaskan, gelombang panas dapat dijelaskan melalui dua penjelasan yang saling melengkapi. Yakni penjelasan secara karakteristik fenomena dan penjelasan secara indikator statistik suhu kejadian.
Pertama, secara karakteristik fenomena, gelombang panas umumnya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan Bumi Bagian Utara maupun di belahan Bumi Bagian Selatan.
Gelombang panas secara karakteristik fenomena juga terjadi pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.
Berdasarkan karakteristik fenomena, gelombang panas di Indonesia terjadi di wilayah ekuator, dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan yang luas.
"Gelombang panas biasanya terjadi berkaitan dengan berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area dengan luasan yang besar secara persisten dalam beberapa hari, yang berkaitan dengan aktivitas gelombang Rossby di troposfer bagian atas," jelas BMKG pada situs resminya, dikutip Selasa (25/4/2023).
Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menekan udara permukaan (subsidensi) sehingga termampatkan dan suhu permukaan meningkat karena umpan balik positif antara massa daratan dan atmosfer.
Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain mengalir masuk ke area tersebut. Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area karena umpan balik positif antara daratan dan atmosfer.
"Semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut," tulis BMKG.
Adapun gelombang panas juga dapat dijelaskan secara indikator statistik suhu kejadian. Heat wave atau gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim, didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa, yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (seusai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO).
Selain itu untuk fenomena cuaca termasuk sebagai kategori gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum.
Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama, maka tidak dikategorikan sebagai gelombang panas.
Revisi UU Desa Disahkan DPR, Jabatan Kades Jadi 8 Tahun
Imsakiyah Kota Subulussalam - Ramadhan 1445 H / 2024 M
Imsakiyah Kota Sabang - Ramadhan 1445 H / 2024 M
Imsakiyah Kota Lhokseumawe - Ramadhan 1445 H / 2024 M
Daftar Bansos Yang Cair Sebelum Lebaran Idul Fitri 2024
Jadwal Piala Dunia 2022 Qatar Lengkap
Cara Cek dan Daftar Penerima Bansos BPNT BST PKH & BLT BBM di Cekbansos.kemensos.go.id
Doa Niat Puasa Ramadhan Beserta Tata Cara dan Bacaan Lengkap
Bansos BLT BBM 2022 Tahap 2 Cair November, Cara Daftar dan Cek Penerima secara Online
PIP Oktober 2022 Sudah Cair, Begini Cara Cek Namamu di pip.kemdikbud.go.id
Prediksi Ekuador vs Brasil di Babak 16 Besar Piala Dunia U-17 2023
Hasil dan Live Report Timnas Indonesia U-17 vs Panama U-17 di Piala Dunia U-17 2023
Cara Daftar Bansos 2023 Terbaru, Makin Mudah Cuma Pakai HP
Hasil Real Madrid vs Barcelona di Final Supercopa de Espana 2023/2024
Jadwal Lengkap Semifinal Copa del Rey 2024
Hari ini | : | 9.094 |
Kemarin | : | 7.253 |
Total Pengunjung | : | 288.499.409 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 172.70.42.51 |
Browser | : | Tidak ditemukan |
OpenSID 23.04 - Tenggulang Baru v1.0