Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin Selamat Hari Raya Idul Fitri. Semoga hari kemenangan ini membawa kehangatan dan kedamaian bagi seluruh insan di dunia. Selamat Hari Raya. Semoga Idul Fitri kita mendapat limpahan berkah oleh Allah. Mari kita rayakan dengan menebar cinta dan kebahagiaan kepada sesama. Eid Mubarak 2024! May this Eid be the best one yet for all of us. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Semoga Idul Fitri tahun ini menjadi yang terbaik bagi kita semua.

Artikel/Berita

SOSOK

Presiden Jokowi Anugerahi 5 Tokoh Nasional Gelar Pahlawan Nasional

Admin TB

14 November 2022 03:19:33

2.266 Kali Dibaca

Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada lima tokoh dari berbagai daerah yang telah berjasa bagi bangsa dan negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/10).

"Hari ini, pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara," ujar Presiden dalam keterangannya.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Gelar pahlawan dianugerahkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 96/TK/Tahun 2022 yang ditetapkan pada tanggal 3 November 2022. Kelima tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional ialah:

  1. Almarhum Dr. dr. H. R. Soeharto dari Provinsi Jawa Tengah;
  2. Almarhum KGPAA Paku Alam VIII dari Daerah Istimewa Yogyakarta;
  3. Almarhum dr. R. Rubini Natawisastra dari Provinsi Kalimantan Barat;
  4. Almarhum H. Salahuddin bin Talabuddin dari Provinsi Maluku Utara; serta
  5. Almarhum K. H. Ahmad Sanusi dari Provinsi Jawa Barat.

Acara penganugerahan dihadiri oleh para ahli waris dari para tokoh yang sekaligus mewakili para penerima gelar dan penghargaan. Di penghujung acara, dilakukan pemberian ucapan selamat dari Presiden Joko Widodo, beserta para tamu undangan terbatas kepada para ahli waris penerima gelar pahlawan nasional.

Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional merupakan salah satu rangkaian Hari Pahlawan tahun 2022 yang bertema "Pahlawanku Teladanku". Rangkaian Hari Pahlawan tahun 2022 ini diselenggarakan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial.

Rangkaian acara selanjutnya adalah Upacara Ziarah Nasional pada 10 November 2022 di TMPNU Kalibata dan TMPN Kabupaten/Kota, Upacara Tabur Bunga di laut dari KRI Semarang waktu angkat 07.00 Kolinlamil Tanjung Priok pada 10 November 2022.

Selanjutnya, Kementerian Sosial juga akan menggelar Penguatan Nilai Kepahlawanan bersama Mensos kepada 68 pelajar dan 34 guru (34 provinsi) serta 200 pelajar DKI Jakarta mulai 10-12 November 2022. Agenda berikutnya adalah saresehan yang dihadiri Mensos dan keluarga pahlawan di Gedung Konvensi TMPN Utama Kalibata pada 10 November 2022.

Penyematan gelar nasional dihadiri oleh para ahli waris sebagai wakil para penerima gelar penghargaan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2022), seperti dikutip dari detikNews.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelahnya, Jokowi memimpin proses mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan.

Kemudian, Sekretaris Militer Presiden Laksda Hersan membacakan surat keputusan presiden mengenai penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh tersebut. Berikut profil 5 tokoh pahlawan nasional baru yang ditetapkan oleh Jokowi.

Profil 5 Pahlawan Nasional yang Ditetapkan Presiden Jokowi

1. DR dr HR Soeharto

DR dr HR Soeharto

Dr dr HR Soeharto atau lebih dikenal Dokter Soeharto. Ia adalah dokter pribadi Ir Soekarno sebelum kemerdekaan. Sebelumnya, penyematan gelar Pahlawan Nasional untuk Dokter Soeharto juga sempat diusulkan oleh Megawati Soekarnoputri, mantan presiden kelima RI.

Mengutip dari laman Pemprov Jateng, pemilik nama lengkap Soeharto Sastrosoeyoso ini lahir pada 24 Desember 1908 di Tegalgondo, Solo, Jawa Tengah. Ia sempat menduduki berbagai posisi di pemerintahan, mulai dari Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, hingga Kepala Bappenas di Kabinet Soekarno.

Selain itu, dr Soeharto juga tercatat sebagai pendiri bank pertama di Indonesia, yaitu Bank Negara Indonesia (BNI). Di tahun 1950, ia tercatat menjadi salah satu penggagas berdirinya Ikatan Dokter Indonesia atau IDI.

Tak sampai disitu, peran lainnya di bidang kedokteran yakni sebagai pelopor program Keluarga Berencana atau KB di Indonesia dan menjadi ketua pertama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

dr Soeharto menghembuskan nafas terakhirnya di usia ke-91, tepatnya pada 30 November tahun 2000.

 

2. KGPAA Paku Alam VIII

KGPAA Paku Alam VIII

Kanjeng Gusti pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam VIII termasuk ke dalam salah satu tokoh yang memperoleh gelar Pahlawan Nasional. Ia merupakan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pertama bersama Gubernur DIY pertama Hamengku Buwono IX pasca proklamasi kemerdekaan.

Kiprah KGPAA Paku Alam VIII tidak hanya sebagai pemimpin, namun juga pejuang dalam mengisi kemerdekaan RI. Dikutip dari situs Perpustakaan Kulon Progo, tokoh yang satu ini juga memiliki peran dalam dunia pendidikan Indonesia.

Paku Alam VIII meningkatkan kemajuan pendidikan bagi rakyat di Kadipaten Pakualaman untuk menekan angka buta huruf. Ia juga mendukung penuh berlangsung pendidikan di Yogyakarta bersama Sultan Hamengku Buwono IX.

Hal tersebut dibuktikan melalui pendirian perguruan tinggi, seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selain kampus, Paku Alam VIII juga mendirikan Sekolah Rakyat dan SMP Puro Pakualaman.

Pada 6 Juni 1979, berdiri sebuah yayasan dengan nama Yayasan Notokusumo. Melalui yayasan tersebut, Paku Alam VIII meresmikan Akademi Administrasi Negara dan Akademi Keperawatan Notokusumo.

 

3. H Salahuddin bin Talibuddin

Haji Salahuddin bin Talabuddin turut menjadi salah satu penerima gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2022. Ia merupakan tokoh perjuangan yang berasal dari Maluku Utara.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah melalui Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) Provinsi Maluku Utara telah mengusulkan perolehan gelar Pahlawan Nasional untuk Haji Salahuddin.

Menurut catatan detikcom, Haji Salahuddin bin Talabuddin lahir di Desa Gemia, Patani, Maluku Utara pada tahun 1874. Ia merupakan salah satu tokoh perjuangan politik melawan Belanda melalui Organisasi Serikat Islam (SI) Merah di tahun 1928.

Kemudian pada 1941, H Salahuddin bin Talabuddin mengibarkan bendera Merah Putih di Tanjung Ngolopopo, Patani, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Ia juga turut memimpin perjuangan fisik melawan penjajahan Belanda di Maluku Utara.

H Salahuddin bin Talibuddin wafat pada tahun 1948 di Skep Ternate.

 

4. dr R Rubini Natawisastra

dr R Rubini Natawisastra. Ia merupakan seorang dokter sekaligus pemimpin partai politik pada masanya dan berjuang melawan penjajah di Kalimantan Barat.

dr R Rubini Natawisastra diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Kongres Wanita Indonesia atau KOWANI sebagai Pahlawan Nasional pejuang kemanusiaan dan kemerdekaan Indonesia, seperti dikutip dari laman Pemprov Kalbar.

Nama dr. Rubini diabadikan sebagai nama RSUD di Kabupaten Mempawah, yakni RSUD dr. Rubini Mempawah. Selain itu, ada juga nama jalan yang menggunakan namanya di Kabupaten Mempawah, Kota Pontianak dan Bandung.

 

5. KH Ahmad Sanusi


KH Ahmad Sanusi merupakan seorang kiai asal Jawa Barat. Ia lahir pada 18 September 1889 di Desa/Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.

Ulama besar ini dikenal ciri khasnya yang selalu mengenakan peci hitam. KH Ahmad Sanusi sempat memperoleh penghargaan Bintang Maha Putera Utama dari Presiden Soeharto pada 1992, kemudian Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menganugerahkan Bintang Maha Putera Adipradana kepadanya di tahun 2009.

Dalam sebuah prasasti yang terletak di Gedung KAA Bandung, nama KH Ahmad Sanusi tersemat di sana. Ia menjadi salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

KH Ahmad Sanusi juga mendirikan organisasi Persatuan Umat Islam atau PUI. Dahulu, ia pernah menjadi tahanan Belanda karena terlibat dalam upaya-upaya perlawanan terhadap penjajah.


 

Sumber : 

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia

Kementerian Sosial Republik Indonesia

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Hosting Murah se Indonesia

Media Sosial

Facebook Twitter YouTube Instagram WhatsApp

Hosting Gratis

MHosting Gratis Rp.0

Komentar

Zaky
25 April 2024 00:36:07
Saya mau dapat PIP, bagaimana cara mengajukannya?... selengkapnya
Topani Sahara
02 April 2024 21:28:46
Semoga artikel ini bermanfaat, ... selengkapnya
Topani
27 Maret 2024 18:33:27
Semoga bermanfaat... selengkapnya
Naning
21 Maret 2024 02:55:45
Kenapa kok dana pip yg lain keluar ini punya anak saya... selengkapnya
Topani
08 Maret 2024 16:10:05
Makasih pak Dafris... selengkapnya
Dafris
08 Maret 2024 15:16:52
Sukses ya...... selengkapnya
Sokewih
08 Maret 2024 10:46:14
Kenapa bpnt saya tidak cair?... selengkapnya
Satria setiawan wijaya
06 Maret 2024 16:47:49
Bagaimana cara mndaftarkan ank saya dpet pip... selengkapnya
Risdiyana
02 Maret 2024 15:48:40
Mohon bantuannya ..utk bisa mendapatkan PIP..Anak saya... selengkapnya
Risdiyana
02 Maret 2024 15:47:46
Mohon bantuannya ..utk bisa mendapatkan PIP..Anak saya... selengkapnya

Sinergi Program

Lapak Tenggulang Baru
OpenDesa
PCNU Musi Banyuasin
The Express
SMP Hidayatut Thullab

Statistik Pengunjung

Hari ini:872
Kemarin:6.233
Total Pengunjung:38.142
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:172.70.130.217
Browser:Mozilla 5.0