Selamat Hari Pendidikan Nasional! Semoga pendidikan Indonesia semakin maju dan menghasilkan generasi cerdas serta berbudi pekerti luhur. Hari Pendidikan Nasional Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024, mari suarakan lewat mimpi-mimpi besar lewat pendidikan yang berkualitas. Hardiknas Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional! Terima kasih para pahlawan pendidikan yang telah mengabdikan diri untuk mencerdaskan bangsa. Hardiknas Tak ada kunci keberhasilan yang lebih mujarab selain pendidikan. Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga semakin membuka pintu ilmu pengetahuan. Hardiknas Hari Pendidikan Nasional mengingatkan kita untuk terus belajar dan mengasah ilmu agar dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi negeri. Hardiknas Di Hari Pendidikan Nasional, mari kita apresiasi seluruh insan pendidikan yang tak kenal lelah dalam membagikan ilmu dan membentuk karakter bangsa. Hardiknas

  Artikel/Berita

PERUNDANG2AN

PERDES PHBS

Admin TB

23 Agustus 2016 17:03:21

276 Kali Dibaca

Lampiran File

Download

PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. 

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur-jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.  

PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.

Terdapat langkah-langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu-individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

Baca Juga: Gerakan Nasional Transmigrasi Sebagai Pembangun Daerah dan Perekat Bangsa.

 

Tatanan PHBS

Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul-simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :

  1. PHBS di Rumah tangga
  2. PHBS di Sekolah
  3. PHBS di Tempat kerja
  4. PHBS di Sarana kesehatan
  5. PHBS di Tempat umum

 

Manfaat PHBS

Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

 

Manfaat PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar dan para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.

 

Manfaat PHBS di Rumah Tangga

Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di rumah tangga antara lain, setiap anggota keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga sehat mampu meningkatkan produktivitas anggota rumah tangga dan manfaat PHBS rumah tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dapat tumbuh sehat dan tercukupi gizi.

 

Manfaat PHBS di Tempat Kerja

PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan mau untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan dalam menciptakan tempat kerja yang sehat. manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja mampu meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan citra tempat kerja yang positif.

 

Manfaat PHBS di Masyarakat

Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan dan mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat.

Baca Juga: Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI)

 

Indikator PHBS di Sekolah

PHBS di Sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat.

Contoh PHBS di sekolah

  • Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan,
  • Mengonsumsi jajanan sehat,
  • Menggunakan jamban bersih dan sehat
  • Olahraga yang teratur
  • Memberantas jentik nyamuk
  • Tidak merokok di lingkungan sekolah
  • Membuang sampah pada tempatnya, dan
  • Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat.

Baca Juga: Transmigrasi dan Permasalahan didalamnya

 

Tatanan PHBS Rumah Tangga

Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah tangga yang sehat.

Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.

Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.

 

Pemberian ASI eksklusif

Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga.

 

Menimbang bayi dan balita secara berkala

Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.

 

Cuci tangan dengan sabun dan air bersih

Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari kuman.

 

Menggunakan air bersih

Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.

 

Menggunakan jamban sehat

Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.

 

Memberantas jentik nyamuk

Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.

 

Konsumsi buah dan sayur

Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.

 

Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.

Tidak merokok di dalam rumah
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.
Program PHBS Cuci tangan pakai sabun


Salah Satu Aktivitas PHBS - Cuci Tangan Pakai Sabun

Baca Juga: Memahami Strategi Pengentasan Kemiskinan di Indonesia sebagai Sumber Penerimaan Negara

 

Pentingnya Materi PHBS di Setiap Tatanan

Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain yang tidak kalah penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja. Keseluruhan dari materi PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan masyarakat yang terlibat pada setiap tatanan.

Sekolah yang sehat dengan anggota komunitas tingkat sekolah yang berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber berbagai penyakit. Demikian pula dengan PHBS di tempat kerja dimana keamanan dan kesehatan menjadi sesuatu yang tidak kalah penting.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang berasal dari implementasi materi PHBS dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Menjalankan praktek indikator-indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi sebuah gerakan untuk memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimanapun dan juga kapanpun.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Dibidang pencegahan dan penanggulangan penyakit sertapenyehatan lingkungan harus dipraktikkan perilaku mencucitangan dengan sabun, pengelolaan air minum dan makananyang memenuhi syarat, menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat, pengelolaan limbah cair yang memenuhi syarat, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di dalam ruangan dan lain-lain.

Di bidang kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana harus dipraktikkan perilaku meminta pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan, menimbang balita setiap bulan,mengimunisasi lengkap bayi, menjadi akseptor keluarga berencana dan lain-lain.

Di bidang gizi dan farmasi harus dipraktikkan perilaku makan dengan gizi seimbang, minum Tablet Tambah Darah selama hamil, memberi bayi air susuibu (ASI) eksklusif, mengonsumsi Garam Beryodium dan lain-lain.

Sedangkan di bidang pemeliharaan kesehatan harusdipraktikkan perilaku ikut serta dalam jaminan pemeliharaankesehatan, aktif mengurus dan atau memanfaatkan upayakesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM),memanfaatkan Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatanlain dan lain-lain.

Baca Juga: Tips Ini Bisa Membawa Desamu Menjadi Desa Mandiri di Tahun 2023

 

Penerapan Budaya Sehat Dengan PHBS

Di lingkungan rumah tangga, keluarga selaku sasaran primer harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan Rumah Tangga Berbudaya sehat, yang mencakup indikator :

  1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
  2. Memberi bayi ASI eksklusif
  3. Menimbang bayi / balita setiap bulan
  4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
  5. Pengelolaan air bersih untuk minum dan makan dirumah tangga
  6. Menggunakan jamban sehat (Stop Buang Air Besar Sembarangan/Stop BABS)
  7. Pengelolaan limbah cair di rumah tangga
  8. Membuang sampah di tempat sampah
  9. Memberantas jentik nyamuk
  10. Makan buah dan sayur setiap hari
  11. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
  12. Tidak merokok didalam rumah dan lain-lain.

 

Pelaksanaan Pembinaan Berbudaya Sehat

Dalam mewujudkan sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, maka diperlukan langkah-langkah pengupayaan penerapan PHBS sebagai berikut :

  1. Penggalangan komitmen bersama Kepala Desa dan pihak lain yang terkait dalam mendukung upaya pembinaan dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat diberbagai  tatanan di wilayah Kecamatan Babat Supat menuju Kecamatan yang ber PHBS.
  2. Kepala Desa berkoordinasi denganPengurus Forum Desa Sehat dan TP. PKK untuk dapat bersama-sama dalam melaksanakan upaya pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat disemua tatanan.
  3. Dari hasil koordinasi tersebut, agar pelaksanaan pembinaan PHBS dapat berjalan dengan lancer maka perlu dibentuk tim Pengurus PHBS desa.
  4. Adapun tim pengurus PHBS Desa ditugaskan kepada Kader SUPER SEHAT (Surveilans Pemantau Resiko Kesehatan Masyarakat) yang nantinya akan dibentuk melalui SK Kepala Desa.
  5. Untuk mewujudkannya maka dalam berproses agar seluruh lapisan masyarakat dapat berperan aktif dalam menyiapkankeluarga dan lingkungan untuk dapat menerapkan PHBS diberbagai tatanan dalam rangka mewujudkan desa ber PHBS di Tahun 2016 - 2017.
  6. Tim pengurus PHBSdapat bekerja sama dengan pihak lain terkait yang dapat menunjang terlaksananya program pembinaan PHBS ini, diantaranya adalah :
  7. Polsek, Koramil, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh pemuka agama
  8. Pihak swasta / badan usaha, organisasi masyarakat / kelompok potensial serta pihak terkait lainnya yang sekiranya dapat mendukung pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di semua tatanan
  9. Tim Pengurus PHBS melaksanaan kegiatan pembinaan dengan rincian sebagai berikut :
  10. Menyusun perencanaan kegiatan sesuai dengan tatanan masing-masing, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan
  11. Sosialisasi penerapan PHBS disemua tatanankepada seluruh elemen masyarakat.
  12. Semua elemenmasyarakat agar kiranya dapat menanamkan kembali nilai-nilai untuk ber PHBS seperti Gotong royong melaksanakan Kerja bhakti melalui gerakan jumat bersih dan sejenisnya yang sekira didalamnya dapat mencakup beberapa kegiatan seperti pemberantasan sarang nyamuk, mengelola saluran pembuangan air limbah, melakukan aktivitas fisik, menyiapkan sayur dan buah-buahan dalam rangka memenuhi gizi seimbang, praktik cuci tangan memakai sabun di air bersihyang mengalir.
  13. Tim Pengurus PHBS Desa agar dapat melakukan survey mawas diri (SMD)untuk mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat tentang masalah kesehatan, serta sosialisasi dan pembinaan PHBS disemua tatanan  / kunjungan rumah oleh petugas Puskesmas danatau oleh Kader kesehatan untuk memetakan kondisi PHBS yang ada.Selanjutnya hasil survey dan pendataantersebut dibahas pada musyawarah masyarakat desa (MMD) dalam rangka Penyusunan dan Pelaksanaan Intervensi Promosi Kesehatan dalam Program Terpadu dan Intervensi Kegiatan UKBM.
  14. Tim Pengurus PHBS desa bersama semua elemen masyarakat agar kiranya dapat menciptakan upaya inovasi yang mendukung terwujudnya penerapan PHBS diantaranya :
    • Pembentukan dan pembinaan kelompok pendukung ASI esklusif (KP-ASI)
    • Kelas Ibu Hamil
    • Gerakan Sayang Ibu (GSI)
    • Kemitraan Bidan dan Dukun
    • Pembentukan dan pembinaan kelompok pendukung Dana Sosial Ibu Bersalin (DASOLIN) dan Tabungan Ibu bersalin (TABULIN)
    • Pembentukan area taman apotik hidup ataupun tanaman obat keluarga (TOGA)
    • Pemanfaatan lahan pekarangan sekitar untuk dapat dikelola guna membantu pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga dan masyarakat
    • Pembentukan dan pembinaan kelompok sukarelawan pendonor darah
    • Pembentukan dan pembinaan kelompok sukarelawan ambulan desa
    • Pembentukan dan pembinaan kader surveilans (yang mencakup kader PHBS, Kesling, Jumantik) berbasis masyarakat
    • Pembentukan dan pembinaan kader surveilans (yang mencakup kader PHBS, Kesling, Jumantik) berbasis anak sekolah
    • Pembentukan dan pembinaan kelompok tanpa rokok dan NAPZA
    • Pembentukan dan pembinaan kelompok aktif CTPS
    • Pembentukan dan pembinaan kelompok pembudayaan olahraga yang teratur
    • Perlombaan RT ber PHBS, Sekolah ber PHBS, Posyandu ber PHBS, kantor ber PHBS, pasar ber PHBS, dan seterusnya.
    • Kegiatan inovasi lainnya yang sekiranya dapat mendukung dalam penerapan PHBS diberbagai tatanan.
    • Pembentukan taman TOGA dalam mendukung kelangsungan PHBS di Masyarakat.
  15. Tim pengurus PHBS agar dapat melaksanakan pemantauan dan evaluasi secara periodik dari hasil pembinaan tersebut.
  16. Pengalokasian dana dalam rangka proses pembinaan PHBS di anggarkan dari dana desa melalui Forum Desa Sehat.
  17. Tim pengurus PHBS desa agar berkoordinasi dengan Kepala Desa dan lintas sector terkait dalam rangka persiapan deklarasi desa ber PHBS

 

Download Lampiran

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Artikel Menarik Lainnya

Hosting Murah se Indonesia

Media Sosial

Facebook Twitter YouTube Instagram WhatsApp

Hosting Gratis

MHosting Gratis Rp.0

Komentar

Tenggulangbaru.id
02 Mei 2024 11:49:08
Selamat Hari Pendidikan Nasional! Semoga setiap anak... selengkapnya
Lestari marganinhrum
26 April 2024 09:40:01
Saya terdaftar pkh baru dan blom punya kks apakah bisa... selengkapnya
Zaky
25 April 2024 00:36:07
Saya mau dapat PIP, bagaimana cara mengajukannya?... selengkapnya
Topani Sahara
02 April 2024 21:28:46
Semoga artikel ini bermanfaat, ... selengkapnya
Topani
27 Maret 2024 18:33:27
Semoga bermanfaat... selengkapnya
Naning
21 Maret 2024 02:55:45
Kenapa kok dana pip yg lain keluar ini punya anak saya... selengkapnya
Topani
08 Maret 2024 16:10:05
Makasih pak Dafris... selengkapnya
Dafris
08 Maret 2024 15:16:52
Sukses ya...... selengkapnya
Sokewih
08 Maret 2024 10:46:14
Kenapa bpnt saya tidak cair?... selengkapnya
Satria setiawan wijaya
06 Maret 2024 16:47:49
Bagaimana cara mndaftarkan ank saya dpet pip... selengkapnya

Sinergi Program

Lapak Tenggulang Baru
OpenDesa
PCNU Musi Banyuasin
The Express
SMP Hidayatut Thullab

Statistik Pengunjung

Hari ini:2.611
Kemarin:7.353
Total Pengunjung:91.721
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:172.70.179.113
Browser:Mozilla 5.0