Keutamaan Sholat Dhuha: Amalan Istimewa Buka Pintu Surga

By 19 menit lalu 3 menit membaca

Tenggulangbaru.id – Dalam kesibukan dunia yang terus berputar, pernahkah kita menyadari satu amalan ringan yang ternyata besar ganjarannya? Pada hari ini, sebuah kabar muncul bahwa sholat Dhuha mendapat sorotan sebagai amalan istimewa yang “bisa membuka pintu surga” bagi hamba-Nya.
Di saat banyak diskusi tentang ibadah besar dan kompleks, maka keutamaan sholat Dhuha hadir sebagai pengingat bahwa Allah SWT memberi kesempatan melalui amalan sunah yang mudah dikerjakan — dan dengan hikmah penting.

Keutamaan Sholat Dhuha

Menurut Republika, dalam kitab Washiyatul Mushtafa yang dikutip Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani, terdapat pesan dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Hai Ali, kerjakanlah sholat Dhuha, baik dalam waktu bepergian maupun tidak, sebab pada hari Kiamat nanti ada sebuah seruan yang datang dari atas surga, ‘Dimanakah orang-orang yang selalu sholat Dhuha? Masuklah kalian ke dalam surga dari pintu Ad Dhuha dengan selamat dan aman.’”


Artinya, sholat Dhuha tidak sekadar ibadah tambahan — tetapi menjadi amalan yang disebut secara spesial dengan pintu surga: “pintu Ad Dhuha”. Ini menunjukkan bahwa Allah ingin memberi jalur kemuliaan bagi hamba-Nya melalui waktu pagi.


Rasulullah SAW menyuruh melaksanakan sholat Dhuha “baik dalam waktu bepergian maupun tidak”.


Dengan demikian, amalan ini sangat cocok dilaksanakan oleh siapa pun — pekerja, pelajar, orang tua — di manapun berada.

Waktu Dhuha adalah waktu ketika matahari telah naik kira-kira dua hasta (sekitar pukul 08.00-11.00 pagi), dan amalan sholat sunah pada waktu tersebut memiliki keistimewaan tersendiri. (Walau artikel tidak menyebut jam persis, namun konteks umum sholat Dhuha sesuai keilmuan fikih).

Disebut pula bahwa penekanan bukan hanya pada “melaksanakan” tetapi “sering melaksanakan” — yakni konsistensi. Karena pesan yang disampaikan bahwa pada hari kiamat akan ada panggilan: “Dimanakah orang-orang yang selalu sholat Dhuha?”.

Hal ini mendorong kita untuk merenungkan: jangan anggap enteng ibadah sunah yang tampak kecil, sebab bisa membuka pintu besar di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

«مَنْ صَلَّى الضُحَى أَعْطَاهُ اللَّهُ رِضْوَانَهُ»
“Barang siapa yang melaksanakan sholat Dhuha, maka Allah akan memberinya keridhaan-Nya.”


Dalam konteks sosial-keagamaan kita hari ini: banyak umat yang fokus pada ibadah wajib besar, namun mengabaikan sunah mudah yang bisa berdampak besar. Amalan sunah seperti sholat Dhuha bisa menjadi titik awal untuk memperkuat kedekatan dengan Allah, meningkatkan kualitas keimanan, dan membangun disiplin diri.

Dalam kehidupan modern yang penuh distraksi, bangun pagi dan meluangkan waktu untuk sholat Dhuha bisa menjadi momentum refleksi. Ketika tubuh sudah segar, pikiran jernih, maka satu-dua rakaat sholat Dhuha dapat menjadi “reset” spiritual sebelum kita terjun ke aktivitas dunia.
Dari sisi umat, ini juga mengingatkan kita bahwa ibadah bukan hanya perkara kuantitas (berapa lama, berapa banyak) tapi kualitas: kehadiran hati, kesungguhan, dan konsistensi.
Allah SWT berfirman dalam QS. Adh-Dhariyat (51):

«وَمِنَ الْنَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ فَإِذَا أُوذِيَ فِي اللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللَّهِ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَيَهْـجُرُونَهَا»
“Dan di antara manusia ada yang mengatakan: ‘Kami beriman kepada Allah’, tetapi apabila dianiaya karena (iman) kepada Allah, mereka menjadikan (ketaatan itu) sebagai fitnah di antara manusia saja.”
(QS. 51:56-57)


Ayat ini mengingatkan bahwa iman dan ibadah harus nyata dalam perilaku dan konsistensi, bukan sekadar ucapan. Sholat Dhuha menjadi salah satu manifestasi nyata keimanan yang konsisten walau dalam sunah.


Dengan demikian, manfaatnya tidak hanya untuk individu, tetapi juga memperkuat karakter umat: disiplin, kesungguhan, dan spiritualitas yang mengakar.

Intinya, amalan sunah yang sederhana seperti sholat Dhuha ternyata menyimpan nilai yang sangat besar: mendekatkan kita pada keridhaan Allah, memberikan jalur – pintu – menuju surga, serta membentuk karakter spiritual yang kuat.


“Maka apabila kamu telah selesai (dari sholat), berzikirlah Allah di waktu berdiri, dan (di) waktu duduk, dan (di) waktu berbaring.” (QS. An-Nisâ’ 4:103)


Daripada menunggu momen besar, mulailah dari pagi, luangkan sedikit waktu untuk Allah. Dari peristiwa ini, kita diingatkan pentingnya menjaga disiplin ibadah dan memperkuat ikatan kita dengan Allah. (DM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Recent Posts

Recent Comments

x
x
Keutamaan Sholat Dhuha: Amalan Istimewa Buka Pintu Surga
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%