Gempa magnitudo 5 mengguncang Sarmi, Papua, Senin (25/8) pukul 00.22 WIB. Pusat gempa darat, kedalaman 15 km. Belum ada kerusakan dan tidak berpotensi tsunami.
Sarmi, Papua, Senin, 25 Agustus 2025 – Pukul 00.22 WIB, gempa bumi magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Sarmi dengan pusat di darat dan kedalaman 15 km. Guncangan dirasakan lemah hingga sedang, dan hingga kini belum ada korban atau kerusakan yang dilaporkan serta tidak ada peringatan tsunami.
Menurut laporan BMKG, gempa bumi terjadi pada 25 Agustus 2025 sekitar pukul 00.22 WIB, berpusat di koordinat 1,86 LS; 139,00 BT, tepatnya 27 km tenggara Sarmi, Papua, dengan kedalaman episentrum hanya 15 km di bawah permukaan tanah . Magnitudo gempa tercatat 5,0, dan intensitasnya yang dirasakan mencapa skala MMI III–IV — di mana masyarakat merasakan guncangan jelas dalam rumah dan gedung, serta getaran terasa bagi yang berada di luar bangunan.
Gempa darat dengan kedalaman dangkal seperti ini bisa menimbulkan getaran yang lebih tajam di dekat pusatnya dibanding gempa bawah laut yang lebih dalam, meski magnitudonya tergolong sedang. Untungnya, BMKG menegaskan bahwa tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan karena episentral gempa berada di darat.
Hingga saat ini, tidak ada laporan resmi mengenai korban jiwa, luka-luka, atau kerusakan material yang signifikan seperti bangunan roboh atau infrastruktur rusak. Masyarakat dilaporkan merasakan getaran, namun belum ada gedung makan, rumah, atau fasilitas umum yang terdampak serius.
Instansi terkait seperti BPBD setempat telah dikerahkan untuk mengecek kondisi wilayah terdampak. Fokus pengawasan diarahkan kepada bangunan vital seperti fasilitas kesehatan, sekolah, kantor pemerintah, serta saluran komunikasi dan listrik.
1. Periksa Struktur Bangunan
Warga diminta memeriksa dinding, lantai, dan langit-langit untuk melihat retakan atau kerusakan tersembunyi sebelum kembali beraktivitas di dalam ruangan.
2. Hindari Area yang Tidak Stabil
Hindari area yang tidak stabil Seperti tembok tinggi, pohon rapuh, dan baliho yang rawan roboh.
3. Persiapkan Tas Siaga Darurat
Berisi senter, air minum, obat-obatan penting, makanan ringan, dan dokumen identitas.
4. Ikuti Informasi Resmi
Dari BMKG dan BPBD, serta hindari cepat menyebarkan informasi yang belum terverifikasi demi mencegah kepanikan publik.
Secara struktural, wilayah Papua dikelilingi oleh sesar aktif—baik sesar lokal maupun yang berkaitan dengan tumbukan antar lempeng tektonik. Aktivitas sesar ini sering menghasilkan gempa lokal yang perlu diperhatikan, terutama bila terjadi dekat pemukiman.
Dalam konteks mitigasi, edukasi tanggap darurat di sekolah, kantor pemerintah, serta festival komunitas sangat krusial. Salah satu praktik yang sederhana namun sangat efektif adalah Drop, Cover, Hold On — turun ke posisi rendah, berlindung di bawah meja kuat, dan tahan posisi tersebut sampai gempa redam.
Gempa semacam ini perlu dijadikan pelajaran bagi peningkatan desain bangunan tahan gempa, terutama di wilayah rawan seperti Papua. Penguatan rumah adat dan fasilitas publik dengan standar bangunan tahan gempa bisa menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi kerugian ekonomi.
Selain itu, perlu ada peningkatan sistem peringatan dini yang tidak hanya soal tsunami, tetapi juga gempa dan getaran kuat — misalnya melalui aplikasi mobile yang bisa memberi sinyal getaran kuat saat gempa terjadi, diikuti instruksi keselamatan otomatis. Gempa magnitudo 5 mengguncang Sarmi, Papua, pada Senin, 25 Agustus 2025, sekitar pukul 00.22 WIB. Pusat gempa berada di darat, kedalaman 15 km, dengan intensitas MMI III–IV. Tidak ada korban jiwa, kerusakan signifikan, atau peringatan tsunami. Warga diminta tetap tenang, memeriksa kondisi bangunan, dan mengikuti informasi resmi BMKG dan BPBD. Siapkan diri untuk kemungkinan gempa susulan. (DM)
BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
Tinggalkan Balasan