KPK menangkap Wamenaker Immanuel ‘Noel’ Ebenezer dalam OTT dugaan pemerasan terkait sertifikasi K3. Berikut kronologi, barang bukti, dan rencana langkah lanjutan.
Tenggulangbaru.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel “Noel” Ebenezer dalam operasi tangkap tangan terkait dugaan pemerasan pada pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penangkapan berlangsung Kamis (21/8) malam, dan menjadi sorotan nasional pada Jumat pagi.
Informasi yang dihimpun menyebut OTT berkaitan dengan dugaan permintaan uang terhadap sejumlah perusahaan yang mengurus sertifikasi K3. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan adanya tindakan hukum ini. Hingga pagi ini, KPK masih memeriksa pihak-pihak terkait untuk pendalaman konstruksi perkara.
Istana melalui Menteri Sekretaris Negara menyatakan menghormati proses penegakan hukum, dan menegaskan bila terbukti terlibat, Wamenaker Noel akan segera diganti. Sikap ini menegaskan komitmen pemerintah terhadap integritas layanan publik, khususnya layanan perizinan K3 yang menyentuh kepentingan pekerja dan dunia usaha.
Sehari setelah OTT, KPK mulai menampilkan sejumlah barang bukti yang disita penyidik. Pantauan media menyebut deret kendaraan mewah—mulai dari mobil sport hingga motor besar—telah diamankan KPK untuk kepentingan penyidikan. Perincian yang beredar antara lain mencakup Nissan GT-R, Ducati, dan beberapa merek lain. Daftar penyitaan masih bisa bertambah seiring penggeledahan lanjutan.
KPK juga mengagendakan konferensi pers untuk menjelaskan status hukum para pihak yang diamankan serta kronologi OTT. Agenda ini—yang dijadwalkan pada Jumat siang—akan memaparkan detail perkara dan peran masing-masing pihak.
Immanuel “Noel” Ebenezer sebelumnya dikenal sebagai figur publik dan aktivis yang kemudian masuk kabinet. Dalam jabatan sebagai Wamenaker, ia berada dalam jalur kebijakan yang bersinggungan langsung dengan layanan K3—sebuah sistem sertifikasi krusial untuk memastikan standar keselamatan kerja di perusahaan.
Sorotan publik makin tajam karena dugaan pemerasan menyentuh area layanan yang semestinya bersih dari praktik rente.
Sertifikasi K3 sendiri menjadi syarat penting bagi perusahaan di berbagai sektor berisiko—dari manufaktur, konstruksi, hingga energi. Prosesnya melibatkan auditor/penilai kompeten dan kepatuhan standar teknis.
Kasus OTT Wamenaker Noel berpotensi mendorong audit menyeluruh atas tata kelola layanan K3: mulai dari standar prosedur, mitigasi konflik kepentingan, hingga mekanisme pengawasan biaya agar tidak menjadi celah pungutan liar.
Penangkapan Wamenaker Noel oleh KPK dalam OTT dugaan pemerasan sertifikasi K3 menjadi alarm bagi tata kelola layanan publik. Publik menanti kejelasan status hukum siang ini dan langkah korektif yang konkret agar perizinan K3 kembali kredibel, efisien, dan bebas rente. (DM)
BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
Tinggalkan Balasan