Tenggulangbaru.id – Penumpang menempuh jalur hukum setelah merasa ditipu oleh maskapai yang menjual kursi berlabel ‘jendela’ namun berada di samping dinding kabin. Gugatan menuntut ganti rugi dan transparansi pada proses pemesanan tiket.
Gugatan kelas terhadap United dan Delta
Beberapa penumpang Amerika Serikat mengajukan gugatan kelas terhadap United Airlines dan Delta Air Lines dengan alasan praktik penjualan kursi berlabel “window” (kursi jendela) yang sebenarnya tidak dilengkapi jendela pesawat.
Gugatan tersebut menuduh kedua maskapai menyesatkan konsumen karena mengenakan biaya tambahan untuk kategori kursi yang tidak memberikan manfaat yang dijanjikan saat pemesanan.
Inti klaim menyebutkan bahwa konfigurasi beberapa jenis pesawat — seperti Boeing 737, Boeing 757, dan Airbus A321 — memiliki baris kursi yang berhadapan dengan dinding kabin akibat penempatan saluran udara dan wiring, sehingga kursi tetap diberi label “window” tetapi nyata-nyata tidak punya jendela.
Pengacara penggugat menyatakan banyak penumpang yang membayar lebih untuk kursi ini jika mereka tahu posisinya tidak bersebelahan dengan jendela.
Fakta penting dan data dari gugatan
Kronologi singkat dan respons awal
Kasus ini mulai ramai setelah beberapa pengacara menyusun keluhan kolektif dan mengumumkan rencana pengajuan gugatan kelas pada pengadilan federal di AS pada 18–19 Agustus 2025. Publikasi berita internasional dan unggahan pengguna terkait “kursi jendela tanpa jendela” menyebar cepat di media sosial, memicu perhatian konsumen dan regulator konsumen di beberapa negara.
Hingga pelaporan awal, united/delta belum memberikan pernyataan resmi yang mengubah praktik pemesanan secara menyeluruh.
Dampak potensi bagi penumpang dan industri penerbangan
Jika gugatan dikabulkan atau berakhir dengan penyelesaian, konsekuensinya bisa meliputi pengembalian biaya, denda, kewajiban untuk memperbarui peta tempat duduk, serta perubahan kebijakan transparansi dalam penjualan kursi berbayar.
Para ahli konsumen menyatakan keputusan semacam ini berpotensi memaksa maskapai merevisi cara mereka menandai kategori kursi pada situs pemesanan agar konsumen mendapat informasi yang benar sebelum membayar ekstra.
Mengapa masalah ini viral dan penting untuk penumpang
Isu ini menyentuh dua hal sensitif bagi konsumen: kepercayaan dan biaya tambahan (ancillary fees). Penumpang memilih kursi jendela bukan hanya karena pemandangan, tetapi juga kenyamanan psikologis (mis. penumpang gelisah merasa lebih aman di dekat jendela) dan alasan fungsional (menaruh barang di sela jendela, tidur lebih nyaman). Ketika label kursi menyesatkan, konsumen merasa dibohongi — dan sosial media memperbesar efek kemarahan itu menjadi isu publik.
Pernyataan pihak terkait
Rekomendasi untuk penumpang
Kasus gugatan terhadap United dan Delta soal penjualan “kursi jendela” yang ternyata berada di samping dinding menegaskan kebutuhan transparansi dalam penjualan layanan tambahan penerbangan.
Perkembangan hukum ini dapat menjadi preseden penting bagi hak konsumen dalam industri penerbangan global. (DM)
Tinggalkan Balasan