Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi memberhentikan Shin Tae-Yong (STY) dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia, Senin (6/1/2025). Kepastian itu diungkap Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/1).
“Apa yang kita lakukan hari ini tidak lain untuk kebaikan tim nasional,” kata Erick Thohir.
Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada akhir 2019, Saat itu, dia mendapat kepercayaan dari Mochamad Iriawan, ketua PSSI saat itu, untuk jadi pelatih hingga 2023.
Pelatih asal Korea Selatan itu lantas mendapat perpanjangan kontrak pada Juni 2024 lalu. Erick Thohir puas dengan capaian Shin Tae-yong yang mampu mencapai target. Shin Tae-yong dapat kontrak hingga Juni 2027.
Beragam sejarah sudah dicatatkan eks pelatih Timnas Korsel itu. Salah satunya adalah berhasilnya Indonesia menembus babak gugur Piala Asia.
Untuk kali pertama sepanjang sejarah, Indonesia lolos ke babak gugur Piala Asia. Shin Tae-yong juga berhasil bawa Timnas U-23 melaju sampai semifinal Piala Asia. Namun, Timnas U-23 gagal ke Olimpiade usai kalah di babak playoff lawan Guinea.
Dalam konferensi pers tersebut, Erick Thohir secara langsung menyampaikan bahwa Shin Tae-yong telah menerima keputusan dari PSSI mengenai pemecatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Erick menegaskan bahwa langkah ini diambil demi kemajuan Timnas Indonesia di masa depan.
“Apa yang kita lakukan hari ini tidak lain adalah demi kebaikan Timnas Indonesia,” ujar Erick Thohir. Pernyataan ini menunjukkan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada pertimbangan yang matang dan bertujuan untuk meningkatkan performa tim.
“Tentu, kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja Shin Tae-yong selama ini. Hubungan saya sangat baik, dan kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang kita kehendaki.” ujar Erick Thohir.
Pernyataan ini menegaskan apresiasi terhadap kontribusi Shin Tae-yong selama masa kepemimpinannya. Meskipun hubungan mereka baik, perubahan dianggap perlu untuk mencapai tujuan bersama yang lebih besar.
Lebih lanjut, Erick menyoroti pentingnya memperhatikan dinamika dalam Timnas Indonesia. Erick menekankan perlunya pemimpin baru yang mampu mengimplementasikan strategi dengan lebih efektif dan memperbaiki komunikasi dalam tim. Evaluasi ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Timnas Indonesia.
“Tetapi dinamika daripada Timnas Indonesia perlu juga menjadi perhatian khusus oleh kami dalam evaluasi. Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik dan implementasi yang lebih baik pula.” ujarnya.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut, wacana memberhentikan STY sudah muncul sejak lama, sebelum pertandingan Indonesia vs Cina dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde 3 zona Asia, pada Oktober 2024 lalu.
“Memang dinamika ini cukup kompleks. Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa, mungkin kurang baik juga. Tetapi kita sudah ada [yang] dirasakan sejak pertandingan, bahkan sebelum, pertandingan Indonesia melawan Cina,” ujar Erick Thohir, dalam konferensi pers yang digelar di Aryanusa Ballroom, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Tetapi, PSSI memutuskan untuk menunda pemecatan STY dengan alasan waktu persiapan menuju pertandingan berikutnya yang terlalu singkat. Jarak antara pertandingan Indonesia vs Cina dengan pertandingan selanjutnya, yakni Indonesia vs Jepang, saat itu hanya berjarak satu bulan.
“Cuma, waktunya terlalu mepet, dan yang terbaik ya hari ini. Karena kita masih punya waktu hampir dua bulan setengah. Karena saya juga tidak mau ya, mengambil sebuah keputusan yang membuat tentu keadaannya tidak baik,” ucap Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan, permasalahan komunikasi antara pemain dan pelatih tidak boleh lagi terjadi ke depannya. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini meminta pelatih selanjutnya dapat menilai para pemain Timnas Indonesia sebagai satu kesatuan.
“Komunikasi ini harus lebih merata. Jadi, tidak ada pemain yang terjebak, pemain ini baik, pemain ini kurang, menurut saya itu bukan judgement yang baik. Tetapi, kita harus melihat tim ini sebagai sebuah komposisi yang satu,” kata Erick Thohir.
Dengan keputusan ini, Erick Thohir membantah adanya egoisme dari salah satu pihak yang memengaruhi proses pengambilan keputusan untuk memecat STY.
“Tidak ada, ya, persepsi tim nasional ini milik Erick Thohir, milik PSSI, atau milik coach, tidak,” tegas Erick Thohir.
Sebagai Timnas Indonesia, pada level senior, berdasarkan data Transfermarkt, Shin Tae-yong telah memimpin 57 laga kompetitif. Dari catatan tersebut, ada 26 laga yang mampu dimenangkan oleh Skuad Garuda.
Berikut adalah statistik Indonesia era Shin Tae-yong:
Pada era Shin Tae-yong, Timnas Indonesia mengalami kenaikan peringkat yang cukup signifikan di ranking FIFA. Indonesia berada di peringkat ke-173 pada awal 2020, dan kini naik ke peringkat 127 pada Desember 2024.
Tinggalkan Balasan