13 Okt 2024 21:27 - 5 menit membaca

Shin Tae-yong

Bagikan

Shin Tae-yong atau disingkat sebagai STY lahir 11 Oktober 1970, adalah mantan pemain sepak bola berkebangsaan Korea Selatan yang kini menjadi pelatih tim nasional Indonesia.

Sebelumya Coach Shin pernah menjadi Pelatih Korea Selatan pada Piala Dunia 2018. Dia merupakan orang pertama yang memenangkan Kejuaraan Klub Asia / Liga Champions AFC sebagai pemain dan pelatih, ia memenangkan Kejuaraan Klub Asia 1995 dan Liga Champions AFC 2010 bersama Seongnam Ilhwa Chunma. Dia juga dianggap sebagai pelatih Timnas Indonesia terbaik dalam sejarah.

Shin Tae-yong di tahun 2019. (c) Wikipedia
Shin Tae-yong di tahun 2019. (c) Wikipedia

Karier Klub

Setelah lulus dari Yeungnam University, Shin menghabiskan selama 12 musim bermain bersama Ilhwa Chunma. Dia memenangkan K-League Young Player of the Year Award di tahun 1992, di tahun pertama karirnya sebagai pemain profesional.

Dia pernah menjadi pemain kunci untuk Ilhwa Chunma ketika mereka memenangkan K-League tiga tahun berturut-turut, yakni dari tahun 1993 hingga 1995. Khususnya di tahun 1995, dia menjadi MVP K-League, selain itu ia juga memenangkan Asian Club Championship pada akhir tahun.

Setelah itu, Ilhwa Chunma tersendat untuk beberapa waktu, tetapi mereka sukses dalam menaklukkan pertandingan kembali dibawah kontribusi Shin Tae-yong. Mereka berhasil menjuarai liga untuk tiga tahun berturut-turut dari tahun 2001-2003, dan Shin Tae-yong juga memenangkan MVP Award keduanya di tahun 2001.

Dia berhasil mencetak 99 gol dan 68 assist di 401 pertandingan K-League, maupun Piala Liga. Dia bisa saja menjadi one-club man, tetapi ia memilih pergi ke Australia untuk membela Queensland Roar di A-League. Dia dianggap sebagai salah satu pemain K-League terbaik sepanjang masa, dan dipilih untuk K-League 30th Anniversary Best XI di tahun 2013.

Ia kemudian pensiun pada tahun 2005 karena memiliki masalah dengan pergelangan kaki. Dia menerima peran sebagai asisten pelatih di klub terakhirnya, untuk menjadi asisten Miron Bleiberg terutama dengan kemampuan tekniknya.

Dia menorehkan 23 penampilan di pertandingan internasional, termasuk di ajang Piala Asia AFC 1996 untuk tim nasional Korea Selatan.

Gaya Permainan

Sebagai seorang pemain, ia adalah seorang gelandang serang. Dia dijuluki sebagai “Fox of the Ground” atau “Rubah Lapangan”.

Karier Kepelatihan

Seongnam Ilhwa Chunma

Pada tahun 2009, Shin menjadi pelatih interim Seongnam, memimpin tim ke tempat kedua di K League 2009 dan Piala FA Korea 2009, meskipun saat itu sedang kekurangan dana. Dia menandatangani kontrak permanen untuk tahun berikutnya, ia berhasil memenangkan Liga Champions AFC 2010 dan Piala FA Korea 2011.

Dia menjadi orang pertama yang memenangkan Liga Champions AFC sebagai pemain dan manajer. Namun, performa tim menurun di musim 2012, serta diperparah oleh kematian Sun Myung Moon, pendiri Gereja Unifikasi yang merupakan pemilik klub, di tengah musim. Dia akhirnya mengundurkan diri dari Seongnam setelah menyelesaikan musim.
Korea Selatan

Shin Tae-yong saat pertandingan melawan Swedia di gelaran Piala Dunia FIFA 2018. (c) Wikipedia
Shin Tae-yong saat pertandingan melawan Swedia di gelaran Piala Dunia FIFA 2018. (c) Wikipedia

Pada Agustus 2014, ia menjadi asisten pelatih tim nasional Korea Selatan. Di bawah Shin, Korea Selatan mencapai Final Piala Asia 2015 untuk pertama kalinya dalam 27 tahun. Pelatih Korea Selatan pada waktu itu adalah Uli Stielike, tetapi peran pembinaan yang sebenarnya dilakukan oleh Shin, yang mengambil alih taktik dan pelatihan tim.

Shin juga menangani tim nasional Korea Selatan U-23 pada saat yang sama dan berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas 2016. Korea Selatan berhasil menjadi juara grup dengan memperoleh 7 poin melawan Jerman, Meksiko, dan Fiji, tetapi secara mengejutkan mereka ditumbangkan oleh Honduras di babak perempat final.

Pada tanggal 22 November 2016, Shin diangkat sebagai pelatih tim nasional Korea Selatan U-20 untuk mempersiapkan diri di ajang Piala Dunia U-20 FIFA 2017 yang digelar di Korea Selatan. Karena itu, ia meninggalkan tim senior untuk berkonsentrasi pada tim U-20.

Di Piala Dunia, Korea Selatan finis di peringkat kedua grup dengan mengoleksi 6 poin dan maju ke babak gugur, tetapi mereka dikalahkan oleh Portugal di babak 16 besar.

Setelah Shin meninggalkan tim senior Korea Selatan, Stielike membuat hasil yang buruk di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan akhirnya dicopot oleh Asosiasi Sepak Bola Korea. Pada 4 Juli 2017, Shin menjadi pelatih tim senior menggantikan Stielike.

Pada bulan Desember, ia memenangkan Kejuaraan EAFF 2017, setelah menghajar rival mereka, Jepang dengan skor telak 4–1 di pertandingan final. Meskipun dua kali imbang tanpa gol, Korea Selatan di bawah Shin memperoleh tiket ke putaran final Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia. Mereka tergabung bersama Swedia, Meksiko dan juara bertahan Jerman.

Korea Selatan kalah 0–1 dari Swedia dan 1–2 dari Meksiko, tetapi mengejutkan semua orang dengan mengalahkan Jerman 2–0.

Indonesia

Shin Tae-yong dan para pemain Timnas Indonesia. (Foto: Instagram/@jeongseokseo)
Shin Tae-yong dan para pemain Timnas Indonesia. (Foto: Instagram/@jeongseokseo)

Pada tanggal 28 Desember 2019, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengkonfirmasi penunjukan Shin sebagai pelatih anyar Indonesia, menggantikan Simon McMenemy. Dia diberi kontrak 4 tahun.

Setelah awal yang buruk untuk masa jabatannya di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2022, ia memimpin Indonesia dengan usia pemain yang rata-rata 23,8 tahun ke final Kejuaraan AFF 2020.

Pada bulan Juni 2022, ia berhasil membawa Indonesia lolos ke Piala Asia 2023, mengakhiri absen 16 tahun Indonesia dari kompetisi 4 tahunan tersebut, setelah kemenangan 2–1 melawan Kuwait dan kemenangan 7–0 melawan Nepal pada pertandingan terakhir untuk meraih tiket ke putaran final.

Ia juga berhasil membawa Timnas U-23 lolos pertama kali ke Piala Asia U-23 AFC 2024 dan masuk ke semifinal dengan mendapat gelar peringkat keempat, sehingga mendapat perpanjangan kontrak selama 3 tahun.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.

Pada bulan Juni 2024, ia berhasil mencetak sejarah dengan membawa Indonesia lolos pertama kali ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC) sekaligus lolos otomatis ke Piala Asia AFC 2027 tanpa harus kualifikasi.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dan para pemain usai berhasil menaklukkan Korea Selatan U-23 di babak perempat final Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat, 26April 2024 (Doc. AFC)
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dan para pemain usai berhasil menaklukkan Korea Selatan U-23 di babak perempat final Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat, 26April 2024 (Doc. AFC)

Kehidupan Pribadi

Shin menikah dengan Cha Young-ju dan dikaruniai dua anak, Shin Jae-won dan Shin Jae-hyeok. Di Indonesia, ia dikenal luas dengan inisialnya “STY”.

Shin ditunjuk sebagai model iklan Nongshim, sebuah perusahaan makanan Korea Selatan, dan membuat video dance untuk mempromosikan mie instan “Nongshim Bulgogi” di Indonesia. Lagu dan tariannya dalam video tersebut menjadi meme internet setelah menarik perhatian di Korea Selatan dan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Recent Posts

Klasemen

- - Prediksi Bologna vs Shakhtar Donetsk di Matchday 1 Liga Champions Eropa 2024/2025